PELAKITA.ID – Bupati Pinrang, H. Andi Irwan Hamid membuka Pinrang Investment Forum (PIF) di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (08/12/2021). Kegiatan ini salah satu strategi Pemda dalam meningkatkan ekonomi daerah melalui promosi usaha dan penjaringan investor.
Sebanyak 150 kursi yang disiapkan pelaksana kegiatan yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Pinrang terisi penuh.
Beberapa undangan di antaranya, perwakilan Konsulat Australia, Jepang, JICA, PT Huady, PT Atina, REI, DEIT, Apindo, Kalla Grup, Fajar Grup, Tokopedia, PT Bomar, organisasi asosiasi produsen dan retailer, Balai Karantina, perwakilan Konsulat Kroasia hingga perusahaan konsultan papan atas asal Jepang Nippon Koei.
Nampak pula anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Andi Januar Jaury Dharwis yang merupakan salah satu perintis dan perumus Perda Kemudahan Investasi di Sulawesi Selatan.
Bersama Januar terliihat ada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulkaf S. Latief, perwakilan Kepala Dinas Pertanian, DPMPTSP Sulsel, Bank Sulselbar, BUMN, Gapeksindo, perwakilan Balai Karantina Pertanian Makassar, OPD Pinrang.
Hadir pula Dr Farid Samawi FIKP Unhas, Dekan Pertanian Unhas, praktisi agribisnis Dr Sudirman Numba (DPD HKTI SULSEL), Anshar Rahman, Sufri Laude, Dr Muhammad Ridwan Arief, Dr Diyah Yumeina Razak Datu, Dr Irwan Usman, Dr Baharuddin Abidin, media, pelaku usaha di Pinrang serta pelaku UMKM dari Kabupaten Pinrang yang juga menerima penghargaan DPMPTSP Kabupaten Pinrang. Sebagian peserta ikut pada platform zoom atau daring.
Bangkitkan ekonomi
Ajang promosi dan konsultasi bisnis PIF2021 ini merupakan yang kedua setelah digelar November 2019 di Jakarta. Setelah masuk pandemi tak digelar pada 2020.
PIF bertema Investasi Bangkitkan Ekonomi dalam masa pandem dan diisi kegiatan seperti penandatanganan nota kesepahaman, penghargaan untuk Teaching Industry Unhas dan pelaku usaha di Pinrang, peluncuran buku Prospektus, dan pameran mini yang menampilkan produk hasil UMKM unggulan Pinrang.
Momen menarik terlihat pada sesi talkshow yang menghadirkan Bupati Pinrang dan Kadis DPTPSP Sulsel, yang diwakilkan kepada sekretaris dinas dan dimoderatori Kamaruddin Azis dari Yayasan COMMIT.
Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid mengutarakan bahwa setiap potensi yang dimiliki Pinrang sungguh luas biasa besar meliputi pertanian, perkebunan, hingga peternakan.
“Untuk setiap investasi yang akan dilakukan akan diberikan kemudahan tanpa ada hambatan asal sesuai dengan regulasi atau paket kebijakan yang telah ada,” ucapnya.
Bupati dengan tegas menyebut bahwa Pemerintah Pinrang siap menjamin pelaku usaha yang akan berinvestasi di Pinrang dengan kemudahan perizinan hingga memberi data dan informasi yang dibutuhkan.
“Kami juga memberi dukungan UMKM, untuk kaum muda tumbuh. Kami memberi jaminan ke perbankan,” katanya dimana sebelumnya dia juga memberi penghargaan award untuk pelaku UMKM dan pelaku usaha di Pinrang yang disebut sebagai perusahaan atau pelaku usaha favorit.
Terkait jaminan UMKM untuk tumbuh, jaminan yang dimaksud Irwan adalah penjelasan ke perbankan bahwa pengusul UMKM yang membutuhkan biaya permodalan sebagai ‘dikenal dan layak dibantu’.
“Jadi bukan membayarkan pinjamannya tetapi memastikan bahwa pengusul bantuan dikenal oleh Pemda,” jelasnya.
Irwan menyebut atas fasilitasi DPMPTSP Pinrang, tiga komoditi yang difasilitasi oleh UMKM tersebut telah berhasil mengirim atau mengekspor produk olahan seperti kemiri, keripik pisang dan kopi Lembang ke Hongkong sebagaimana telah dihadirkan pada pameran mini di ajang PIF 2021 ini.
Terpisah, terkait kemudahan investasi itu, Kadis DPMPTSP Pinrang Andi Mirani menyebut bahwa sejak tahun 2017 pihaknya sudah menyiapkan serangkaian kebijakan investasi.
“Kita ada Perda Penanaman Modal Daerah yang di dalamnya diatur mengenai pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal kepada pelaku usaha. Lalu ada PAKSI atau Paket Kebijakan Investasi. Satu kebijakan yang memudahkan dan memanjakan para investor dan calon investor untuk segera menanam modal di Pinrang,” paparnya.
“Lalu ada Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Kebijakan Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE), Perusahaan yang telah mendapatkan Kebijakan Investasi seperti PT. Biota Laut Ganggang, PT. Albasia Pinrang Pratama hingga CV. Sukses,” sebutnya.
Untuk memastikan bahwa pelayanan berjalan cepat, tanggap dan efektif maka disiapkan pula Inovasi SIAP BOSS (Sistem Informasi dan Aplikasi Perizinan Berbasis Online Single Submission). Ini relevan dengan pesan Pemerintah Pusat unruk memudahkan perizinan investasi di daerah.
“Kita ada Jabat Erat atau Kerjasama Pembinaan dan Bantuan Ekonomi Berkelanjutan merupakan inovasi yang memfasilitasi pelaku usaha mulai dari perizinan usaha, peningkatan kualitas produk, fasilitasi bantuan permodalan dan fasilitasi pemasaran produk,” tambahnya.
Menurut Andi Mirani, Jabat Erat dirancang untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam pengurusan legalitas usaha, kelengkapan administrasi produk untuk pebingkatan kualitas produk.
Ditanggapi positif
Tanggapan positif disampaikan beberapa pihak di antaranya anggota DPRD Sulsel, Andi Januar Jaury yang menyebut telah ada Perda kemudahan investasi sejak tahun 2021 dan mengingatkan perlunya dukungan Pemerintah Provinsi untuk mendorong kerjasama dan sinergi antar daerah.
“Tidak semua urusan bisa ditangani Pemda Pinrang dan Perda yang telah disiapkan ini membutuhkan fasilitasi, dukungan antar daerah dan ini butuh fasilitasi Pemprov,” katanya.
Dia memberi apresiasi kepada Pemda Pinrang yang telah menggelar forum demi meningkatkan investasi di daerah.
Selain Januar tanggapan konstruktif datang dari Ketua Apindo, La Tunreng. “Pak Bupati, saya membawa banyak anggota, siap mendukung pak Bupati, tunggu kami Januari nanti, kami akan ke Pinrang. Ini harus konkret,” katanya disambut tepuk tangan para peserta.
Untuk ke depan, La Tunreng yang sudah belasan tahun bersama Apindo bahkan menyebut Pinrang sebagai rujukan utama investasi di Sulawesi Selatan apalagi telah ada banyak kemudahan yang disiapkan oleh Bupati Andi Irwan.
Perwakilan perusahaan udang PT Atina, Heru, menyebut bahwa saat ini pihaknya mendorong tumbuhnya budidaya udang windu dan memberikan harga bagus untuk petamak. “Untuk semua ukuran hasil panen tambak kami siap beli,” katanya.
“Selain mendukung budidaya udang yang sehat, kami juga akan menyiapkan dana 1 miliar lebih untuk mendukung peningkatan kapasitas petambak di Pinrang,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Sulselbar, H. Arif Rahman Pabettingi memuji Pinrang sebagai salah satu daerah yang banyak mengirim rumput laut.
“Terbesar pengiriman kargo dari Pinrang itu karena rumput lautnya. Luar biasa Pinrang,” katanya.
Dia juga berharap agar ke depan ada variasi produk atau komoditi sehingga pihaknya yang selama ini memfasilitasi pengiriman produk-produk tersebut bisa lebih maksimal.
Penanggap lainnya adalah Sufri Laude, yang mengingatkan perlunya mempertimbangkan pertanian dan perikanan organik. Askar Al Makassari yang menekankan pengembangan SDM Pinrang,
Lalu ada Adnan yang mengungkap rencananya untuk memperkuat lembaga ekonomi berbasis desa agar produknya bisa masuk ke pasar.
Mr. Koike dari Nippon Koei mengapresiasi undangan Bupati Pinrang dan menyampaikan ketertarikannya untuk mempelajari peluang investasi terutama energi.
Nippon Koei adalah salah satu konsultan pembangunan internasional yang juga salah satu konsultan pembangunan jalan layang Pettarani-Makassar.
“Kami umumnya fokus pada bidang keteknikan dan tertarik dengan potensi Pinrang,” katanya.
Forum ini, oleh H. Andry Arief Bulu dari Kadin Sulsel diapresiasi berlangsung sukses sebab dalam bulan Januari 2022 akan ada tur bisnis beberapa pelaku usaha terutama dari jejaring Kadin dan Apindo untuk datang ke Pinrang.
Sementara itu, Ketua HIPMI Sulsel, Andi Rahmat menyebut siap mendukung geliat UMKM Pinrang dan menyatakan kesediannya agar Hotel Four Points bisa menjadi etalase produk UMKM.
“Untuk tahap awal mungkin bisa 2 atau 3 produk bisa dipajang tetapi kami harus periksa dulu,” kuncinya.
Penulis: Redaksi