PELAKITA.ID – Galesong, pembaca mengenal atau terkesan dengan satu wilayah di selatan Makassar ini sebagai apa? Sebagai asal nelayan telur ikan terbang? Beba’? Atau terhubung Karaeng Galesong I Mannindori Karaeng Tojeng?
Atau ada icon atau pengingat lain? Banyak, banyak sekali. Galesong dikenal sebagai lokasi wisata pantai, hingga penyedia wisata kuliner seafood yang mengasikkan hingga dikenal sebagai asal para pelaut ulung.
Oh iya, tentang Galesong, saya juga sempat menikmati bagaimana kampung halaman seperti Bayowa, Pajalaya, Pa’la’lakkang hingga Jamarang yang punya sunset keren ini tenar karena ‘tulisan samsat’.
Masih ingat? Tulisan samsat yang dikaitkan dengan suasana saat matahari masuk peraduan lalu ada netizen menulis ‘sedang menikmati samsat’? Tidak apa. Itu khazanah.
Nah, belakangan ini kita juga mengenal Galesong yang membentang dari tepi Barombong Makassar dan dibatasi kali kecil di Aeng Towa hingga Bontomarannu Galesong Selatan sebagai ‘surga kuliner’ ikan bakar. Betul kan?
Disebut demikian karena posisi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Beba di Galesong Utara yang terkenal dan merupakan pelabuhan perikanan tersibuk di sekitar Makassar sehingga pasokan ikan tiap hari tersedia.
Pada ruang dan waktu, warung ikan bakar pun tumbuh. Ini peluang baik untuk menyiapkan tempat, sajian dan menu kuliner ikan bakar, sayur santan, paria kambu, hingga sambel aneka rupa di sana.
Saya termasuk menikmati gairah kuliner di sana. Ada dua warung yang selama ini sering saya promosikan ke teman SMA, atau jejaring Unhas, jika ingin bersantap seafood di sana. Di warung Ardi putra Haji Boko, dan warung Haji Baji. Warung mereka tumbuh, ramai dan diminati penikmat kuliner.
Menikmati kuliner ikan bakar di Beba, tentu merupakan kesenangan tersendiri, apalagi jika membeli langsung ikan di pelelangan, lalu menyaksikan ikannya diolah dan dibakar. Itu daya tarik di Beba.
RM Juku’ta Galesong
Lalu, adakah alternatif lain jika ingin menikmati kuliner ikan bakar dan segala makanan tambahan, tapi tak harus pagi, atau tak mesti berjibaku dengan banyak orang saat membeli ikan? Tidak terkena asap langsung dari arena pembakaran? Sehingga kita datang bisa dengan aroma parfum dan make up yang masih cetar?
Ada kakak, ada! Ada beberapa di sekitar Galesong Kota atau ibu kota kecamatan Galesong yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Beba ke selatan. Salah satunya Rumah Makan Juku’ta Galesong yang berada tidak jauh dari perempatan Galesong – Limbung.
RM Juku’ta dikelola oleh keluarga yang sudah lama berbisnis ikan. Mereka adalah Rasyid Daeng Timung (usian 60-an), pedagang ikan sejak 40 tahun lalu, bersama putrinya Uphiek Daeng Kanang. Usaha mereka lahir dari inspirasi pengalaman panjang berbisnis ikan tersebut. Jika sang ayah pedang ikan, maka Uphiek adalah peracik dan penikmat kuliner.
“Bapak punya pengalaman, punya jaringan nelayan atau pedagang ikan di Beba dan wilayah lain termasuk Sinjai, maka muncul ide membuka warung makan ini,” ungkap Uphiek terkait usaha yang dikelolanya ini saat ditemui Pelakita.ID, 20/10/2021 di Kampung Jempang, Desa Kalukuang, Kecamatan Galesong.
Lokasi rumah makan itu sangat strategis karena persis di tepi jalan sibuk Galesong – Limbung.
Akses ke kantor camat, kantor Polsek Galesong, ke pantai termasuk ke beberapa sekolah SD, SMP dan SMP di ibu kota Galesong juga amat dekat.
“Sekarang, bapak ada pekerjaan tambahan. Selain berjual beli ikan di Beba dan dibawa ke Makassar atau lokasi lain untuk dijual lagi, sekarang harus menyimpan di warung, memilih ikan-ikan terbaik untuk ditaruh di coldbox dan dipilih pengunjung,” tambah Uphiek terkait profesi ayahnya.
“Itu sudah menjadi pilihan kami. Ikan-ikan kualitas terbaik, segar dan terbaru harus masuk di pendingin untuk dipilih pengunjung,” katanya mantap.
“Yang prioritas itu kerapu, kakap, cumi, beronang, cepa’. Kami juga siapkan sayur mayur, aneka sambal hingga aneka minuman. Kami akan siapkan ikan atau masakan kualitas baik, nyaman di lidah, pas di kantong,” ucapnya lagi.
“Kalau ke siniki, dijamin puas. Harga damai,” sebut Uphiek berpomosi. Di tempat seluas 8 x 7 meter itu, Uphiek menjalankan usaha rumah makan kulner hasil laut ‘seafood’.
Uphiek dibantu beberapa karyawan yang punya pengalaman cooking. Suasana tempatnya pun asik, nyaman, bersih dan yang pasti mudah diakses. Saat tulisan ini dibuat, RM Juku’ta sedang menerima pengunjung, dimana salah satunya adalah Camat Galesong, Pak Syahriar.
“Mulai ramai, banyak dikunjungi tamu. Ada guru, pegawai kantor desa, staf kecamatan, hingga petugas keamanan. Yang paling sering, pengendara yang melintas antar Galesong dan Limbung,” pungkas Uphiek.
Selamat nah!
Penulis: K. Azis