Gubernur NTB dapuk alumni Kelautan Unhas jadi Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi

  • Whatsapp
Muslim, S.T, M.T, (tengah) saat berada di Lombok Barat pada kegiatan pelatihan yang digelar oleh Proyek CCDP IFAD beberapa waktu lalu (dok: Pelakita.ID)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Keluarga besar alumni Kelautan Universitas Hasanuddin memberi apresiasi kepada Gubernur NTB atas dilantiknya, Muslim, S.T, M.T, sebagai kepala dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat, 6 Agustus 2021.

“Kami, melalui keluarga besar Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas, atau Ikatan Sarjana Kelautan Unhas bangga atau diangkatnya saudara kami, Muslim sebagai Kadis DKP Nusa Tenggara Barat,” sambut ketua ISLA Unhas, Darwis Ismail, S.T, M.M.A kepada Pelakita.ID., 6/8/2021.

Read More

Darwis, yang dua tingkat di atas Muslim, menyebut sosok kelahiran Bima NTB tersebut mempunyai dedikasi yang kuat untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan Nusa Tenggara Barat.

Dia mengaku secara pribadi sangat respek dan menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc atas pelantikan alumni Unhas ini.

“Saya kenal bro Muslim sejak mahasiswa di Kelautan Unhas, angkatan kami yang Ospek. Saya perhatikan hingga tamat kuliah, dia intens membangun komunikasi dengan alumni Ilmu Kelautan. Dia salah satu alumni yang punya komitmen untuk membangun daerah dari potensi sumberdaya kelautan dan perikanan,” pujinya.

“Cara pandangnya melihat potensi kelautan dan perikanan daerah sangat progressif. Dia punya sense kewirausahaan kelautan dan perikanan yang baik, dalam arti, gaya kepemimpinannya sangat kuat pada pengembangan ekonomi daerah,” puji CEO Teknocorp yang kini berdomisili di Jakarta ini.

Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia, ISKINDO, M. Zulficar Mochtar ikut memberi selamat.

“Dengan bro Muslim, saya pernah jadi mitra kerja saat bekerja di Proyek CCDP-IFAD. Saat itu saya melihat antusiasme-nya yang kuat saat mengelola program. Komunikasi dan koordinasinya dengan kawan-kawan pengelola program di Jakarta sangat bagus,” katanya.

“Fasilitasinya dalam penyelenggaraan program sangat efektif, profesional dan peduli. NTB salah satu provinsi yang bagus performanya semasa proyek CCDP IFAD karena tangan dinginnya. Salut dan selamat!” tambahnya.

CCDP atau Coastal Community Development Project adalah salah satu proyek The Internationl Fund for Agriculture (IFAD) yang dijalankan oleh KKP sejak tahun 2005 dimana Lombok Barat di NTB adalah satu lokasi proyeknya bersama Makassar, Parepare, Kubu Raya hingga Kupang dan Merauke.

Muslim dilantik di Gedung Aula Graha Bakti Praja Provinsi NTB, melalui surat bernomor 005/31813/BKD2021 yang diteken oleh Sekda NTB Drs H. Lalu Gita Ariadi, M.Si tertanggal 6 Agustus 2021.

Sebelum dilantik, Muslim adalah Kepala Bidang Pengawasan, Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada DKP NTB. Salah satu prestasinya adalah menyegerakan penyelesaian Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di NTB dalam tiga tahun lalu sebagai amanat UU Pemerintahan Daerah No. 23/2014.

Menurut Dr Tarunamulia, teman seangkatan Muslim di Unhas yang kini bekerja pada Badan Riset Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muslim adalah mahasiswa yang ulet saat masa kuliah.

“Beliau sabar, ulet saat kuliah. Saat selesai kuliah pun tetap terhubung dengan kawan-kawan alumni Kelautan Unhas terutama angkatan 1994,” pujinya.

“Beliau tidak lahir dari kolam susu, tapi ditempa di genangan air pondokan, samping kuburan belakang workshop. Rukuk, sujud, dzikir dan berdoa di musallah kampus,” puji Taruna.

“Dia tegak berdiri, meski harus kena tumpahan kopi dari koleganya, jika ada idealisme yang harus ditegakkan. Jujur tapi santai adalah pakain keseharian beliau,” ucap Taruna.

Taruna mengakui sangat akrab dengan keseharian Muslim waktu sama-sama di Kampus meski menurutnya sudah 23 tahun tidak pernah ketemu langsung kecuali di Facebook dan Whatsapp.

“Pak Muslim itu salah satu mahasiswa jalur undangan bebas test dari Bima. Beliau termasuk teladan dalam hal bagaimana membagi waktu dan sumberdaya ke akademis dan organisasi, dua hal yg selama ini tidak semua mahasiswa mampu memadukan,” puji doktor lulusan Australia ini.

“Saya kira itu modal beliau yang tetap bertahan hingga kini. Beliau karakternya kritis tetapi logis. Beliau, sesuai pengamatan saya lebih suka meiniti karir step by step atau tidak buru-buru tetapi terencana dengan matang,” pungkasnya.

Editor: K. Azis

Related posts