Sihir Laut Pinang, Surga Bawah Air Sesungguhnya dari Selayar

  • Whatsapp
Pemandangan di Laut Pinang, saat penyelam dan biota laut menyatu tanpa ancaman. In frame Akbar Al Husain (dok: Hamka SSD)

DPRD Makassar

“Kata Guru kami dulu Mr. Bernhard, jangan harap orang menjaga sesuatu yang dia tidak kenali. Maka buat mereka mengenali dulu sebelum meminta mereka menjaganya.”

Aniek Irin, anggota Sileya Scuba Divers

Read More

PELAKITA.ID – Hari ini Pelakita menerima informasi realitas di Pantai Pinang, kesan dan harapan atas keindahan bawah laut di sana di tengah merebaknya perselisihan pemancing dan pengelola resort di sana.

Seorang warga Kota Benteng yang acap menikmati keindahan peraiaran Pinang menyampaikan suara hatinya saat ditanya apa sebenarnnya yang indah di Pinang, apa yang unik dan seperti apa pemandangan bawah laut yang jarang dijumpai di tempat lain Selayar.

Ya Allah, indahnya ciptaanMU (dok: Hamka SSD)

“Pinang bagi saya memiliki komposisi biota laut yang lengkap dan bisa mengakomodir penyelam dengan berbagai level lisensi,” kata Aniek Irin, perempuan yang bisa menyelam, dan mengaku kadung cinta pada keindahan bawah laut Pinang.

“Mengapa demikian, sebaba penyelam pemula bahkan yang baru try scuba misalnya bisa menikmati keindahan pinang dengan beach entry dan bermain di kedalaman maksimal 5 meter dengan suguhan pemandangan yang sudah luar biasa indah,” kata dia.

Sotong di Laut Pinang, tiada yang mengusik dan jadi teman bagi penyelam (dok: Hamka SSD)

“Selain itu, karang karang laut dangkalnya terjaga, ikan ikan yang jinak, dan ini tidak dijumpai di tempat lain di selayar yang kebanyakan perairan dangkalnya berlumpur,  atau karangnya sudah mati,” imbuh pengusaha kue bolu kenari berbasis di Kota Benteng ini.

Perempuan yang sebelumnya berprofesi sebagai banker itu menyebut untuk penyelam dengan level lisensi yang lebih tinggi, tentu bisa menjajal lebih jauh ke arah tubir. Jejeran sea fan yang besarnya bisa mencapai 2 sampai 3 meter.

Penyu di Laut Pinang (dok: Istimewa)

“Kima raksasa, ikan ikan yang di perairan lain biasanya dijumpai hanya sebesar 1 sampai 2 jengkal maksimal di sini bisa berukuran sampai setengah meter. Tentu yang demikian hanya bisa dijumpai di laut yang masih sehat dan terjaga,” terangnya.

Dia menyebut salah satu kawan kami instruktur diving dari Bali saja waktu itu tidak bisa menahan kekagumannya.

“Dia lihat lobster, panjang sungutnya saja kira kira lebih dari 1 meter,” kata dia.

Ditambahkan, dari segi akses juga, Pinang adalah spot dive paling indah dengan akses yang cukup mudah.

Penyu, lobster, hiu paus hingga napoleon acap ditemui di spot ini.

“Berbeda dengan kawasan Taka Bonerate misalnya yang walaupun juga sangat indah namun sayangnya aksesnya masih susah,” bandingnya.

Aniek Irin saat menikmati keindahan bawah laut Perairan Pinang Pantai Timur Selayar (dok: Aniek Irin)

Terkait kesan umum setelah menyelam dia menyebut spot dive paling favorit adalah di Pinang.

“Karena aksesnya yang cukup mudah dan biota lautnya yang beragam. Pokoknya tidak usah ragu menyampaikan ke orang lain kalau pantai pinang itu indah. Karena memang seindah itu,” jelasnya.

Karena dilindungi

Dia menyebut jika Pinang bisa seindah itu dan nampak seperti surga bawah air itu karena peran sosok seperti Jochen, warga Jerman yang sudah lebih 30 tahun bermukim di Selayar dan gigih memperjuangkan perlindungan pesisir dan laut Pinang dan sekitarnya.

Jochen tidak mau ada eksploitasi di sana.

“Patut diakui, peran Jochen menjaga wilayah Pinang sangat besar, terlepas dari konflik yang seringkali terjadi antara Jochen dan nelayan atau komunitas mancing,” kata dia.

“Saya di Selayar sejak tahun 2003 dan sepertinya Jochen berada di sini jauh lebih dulu dari saya,” tambah dia.

Dia menilai Jochen kerapkali tanpa ragu berseteru dengan orang orang yang menurutnya berpotensi merusak ekosistem laut di Pantai Pinang.

Nemo di Laut Pinang (dok: Istimewa)

“Buang jangkar misalnya, atau yang  berpotensi menarik pemancing lain secara masif memasuki kawasan pantai Pinang,” kata dia.

Ikan-ikan menggoda di belakang para penyelam di Perairan Pinang (dok: Istimewa)

Aniek menyebut dengan adanya insiden yang menarik perhatian cukup besar dari masyarakat luas akhir akhir ini, patutlah pemerintah mulai dengan serius mempertimbangkan regulasi yang bisa melindungi kawasan ini dengan atau tanpa Jochen.

“Regulasi yang saya maksud tentu termasuk pembagian zona mancing dan diving yang jelas di Pantai Pinang,” sebutnya.

“Dengan adanya regulasi, masing masing pihak akan memahami batasan dan meminimalisir konflik yang selama ini berulang,” pungkasnya.

Terima kasih sahabat Sileya Scuba Divers, Aniek Irin, Hamka, Cece, Akbar dan kawan-kawan.

 

Redaksi

 

 

Related posts