PELAKITA.ID – Konsorsium Kapabel yang terdiri dari organisasi lingkungan KANOPI Hijau Unhas, Bumi Lestari, TLKM Tim Layanan Kehutanan Masyarakat hingga Yayasan Alumni Kehutanan Unhas saat ini menjalankan program Adaptasi Masyarakat Ekosistem DAS Saddang Berbasis Pengelolaan Pangan Hutan.
Salah satu mitra atau bagian dari program ini adalah Kelompok Peduli Perubahan Iklim pada lima desa di Pinrang. Desa-desa tersebut adalah Desa Paria, Massewae, Katomporang, Bababinanga, Kecamatan Duampanua dan Desa Salipolo, Kecamatan Cempa.
Untuk anggota KPPI tersebut dan demi mengantisipasi perubahan-perubahan berkaitan iklim dan perlunya keberdayaan lokal, Kapabel menggelar pelatihan berjudul “Pelatihan Meta-Fasilitasi dan Pendampingan”.
Acara berlangsung selama tiga hari di Hotel Shafira Pinrang, 27-29 Januari 2021.
Menurut Program Manager Kapabel untuk kegiatan ini, Muh. Faisal M, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memfasilitasi lahirnya aksi nyata berkaitan antisipasi dampak perubahan iklim pada masing masing desa dampingan.
“Secara spesifik, anggota KPPI harus mampu dalam mengumpulkan dan mengolah informasi, kedua, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KPPI dalam melakukan observasi serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KPPI dalam melakukan pendampingan dan fasilitasi masyarakat,” kata Faisal, manajer hilir Kapabel.
“Informasi umum yang menjadi informasi penting untuk dikembangkan seperti komoditi di masing masing desa, kebencanaan yang terjadi lima tahun terakhir, kondisi umum desa, dan organisasi pemuda atau kelompok masyarakat yang telah berkembang,” terang Faisal.
Harapannya, lanjut Faisal, dengan adanya informasi ini maka kelembagaan KPPI akan memiliki data base tentang desa dan isu-isu kebencanaan atau dampak perubahan iklim.
“Informasi ini penting dimiliki oleh KPPI sehingga menjadi dasar bagi kelompok ke depan dalam melakukan program yang akan dilaksanakan pada masing masing desa,” lanjutnya.
Pada pelatihan yang difasilitasi oleh Kamaruddin Azis dari Yayasan COMMIT Makassar ini peserta diberi pemahaman tentang substansi fasilitasi, pentingnya memahami dimensi masyarakat, paradigma pemberdayaan menurut konsepsi meta fasilitasi, pemahaman tentang hakikat fasilitasi dan pemahaman kondisi spesifik masyarakat hingga teknik pengumpulan data dan informasi faktual.
Peserta berlatih praktik observasi, wawancara faktual dan analisis tentang kondisi atau permasalahan desanya hingga penyusunan rencana aksi.
“Kita berharap dengan pengalaman latihan ini peserta bisa melakukan pendekatan yang sama saat kembali ke desa. Misalnya mengamati kondisi di sempadan sungai hingga muara,” imbuh Faisal.
Pelatihan berjalan lancar dengan mengadopsi protokol kesehatan sesuai dengan pedoman umum menghadapi pandemi COVID – 10, panitia menyediakan handsanitizer, alat pengukuran suhu tubuh, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Abdul Hamid, peserta dari Desa Bababinanga berterima kash kepada Konsorsium Kapabel yang telah memperkuat kapasitas pemuda di desanya dan menyebut bahwa pelatiha ini sangat penting untuk pelibatana masyarakat dalam pengelolaan DAS Sa’dang.
“Tugas kami sekarang melengkapi rencana aksi yang sudah diajarkan di kelas untuk kami jalankan di desa kami nanti,” tutupnya.