PELAKITA.ID – Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, WPP 713 dan WPP 714 merupakan spot perikanan tangkap lestari sebanyak 1.431.069 ton.
Kedua WPP tersebut merupakan wilayah Laut Banda dan Laut Flores yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai daerah fishing ground nelayan Buton.
Produksi perikanan Kabupaten Buton pada 2020 mencapai 24.413 ribu ton. Salah satu penyebabnya tidak terlepas dari kondisi armada perikanan yang masih tradisional.
Menurut kepala Dinas Perikanan, Kabupaten Buton, Rasmin Rahman, S.Pi, MMA, perairan Buton masuk dalam wilayah WPP 714 (Wilayah Pengelolaan Perikanan) yang meliputi Perairan Teluk Tolo dan Laut Banda.
“Laut Banda merupakan tempat pemijahan ikan tuna di dunia. Inilah potensi daerah-daerah yang berada di pesisir Laut Banda termasuk Kabupaten Buton. Tidaklah mengherankan jika nelayan-nelayan yang berada di pesisir laut banda adalah nelayan penangkap Ikan Tuna,” kata Rasmin saat ditemui Pelakita.ID.
“Sarana prasarana yang telah dibangun belum termanfaatkan dengan baik untuk fasilitasi masyarakat perikanan, serta belum adanya kapal penangkap ikan berukuran besar guna pemanfaatan potensi perikanan di Buton.” tambahnya.
Rasmin menjelaskan bahwa saat ini terdapat 151 armada tuna hand line yang dioperasikan oleh nelayan Buton.
“Data statistik perikanan Buton tahun 2020, dari 96 648 jiwa penduduk, hanya 8,9 persen yang berprofesi sebagai nelayan. Ada ketimpangan antara potensi, kapasitas tangkap dan sumberdaya manusia nelayan,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi dan praktik perikanan di Buton menggambarkan adanya gap sekaligus peluang atas keterbatasan kemampuan Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan keunggulan sumberdaya perikanan dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah.
“Sejauh ini pemerintah daerah Kabupaten Buton belum optimal, membangun sektor perikanan karena belum banyak dillirik oleh Pemerintah Pusat. Semoga ke depan, Pemerintah tidak lagi mengabaikan potensi yang luar biasa ini,” katanya.
Beberapa potensi yang bisa menjadi daya tarik untuk berbisnis di sana adalah ikan kerapu, sunu, kakap, teripang, lola, gurita hingga rumput laut. “Potensinya luar biasa besar,” tutup Kadis Rasmin.
Kontributor: Jawadin