PELAKITA.ID – Pada hari ketiga kunjungan Pandu Juara, Rabu (22/10/2025), rombongan peserta melakukan kegiatan pembelajaran lapangan di Sentra Nanas Sempu, salah satu perkebunan nanas terbesar di Jawa Timur.
Terletak di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, kawasan ini dipilih karena keberhasilannya dalam mengembangkan komoditas nanas yang dinilai memiliki kesamaan potensi dengan daerah Luwu Timur, khususnya Kecamatan Wasuponda.
Menariknya, perkebunan nanas seluas sekitar 2.600 hektare tersebut telah berhasil diolah oleh masyarakat setempat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi kawasan agrowisata yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga dan desa.
Kedatangan Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, Ketua TP PKK dr. Ani Nurbani, dan rombongan Pandu Juara disambut hangat oleh pengelola BUMDes Sempu dengan suguhan minuman khas berupa sari nanas segar, hasil olahan produk lokal desa tersebut.
Setelah penyambutan, rombongan diajak berkeliling ke area perkebunan menggunakan mobil jeep wisata, salah satu fasilitas unggulan agrowisata di lokasi tersebut. Dalam kesempatan itu, Bupati Irwan beserta peserta kunjungan juga berinteraksi langsung dengan para petani dan merasakan pengalaman memetik nanas madu langsung dari pohonnya.
Melihat keberhasilan Desa Sempu, Bupati Irwan menyampaikan harapannya agar desa-desa di Luwu Timur yang memiliki potensi serupa dapat meniru konsep pengembangan nanas yang telah terbukti berhasil tersebut.
“Konsep ini, Insya Allah, akan kita adopsi di Desa Tabarano. Harapannya, Wasuponda kelak dapat berkembang seperti Desa Sempu ini dan menjadi sentra nanas di Sulawesi,” ujar Irwan.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah berencana mendatangkan bibit nanas dari Kediri untuk dikembangkan di wilayah Wasuponda sebagai langkah awal penguatan komoditas hortikultura daerah.
Sementara itu, Priyogi, pengelola BUMDes Sempu, menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis nanas unggulan yang banyak dibudidayakan oleh petani di wilayah tersebut, antara lain nanas queen dan nanas madu simpleg, yang memiliki permintaan pasar tinggi baik dalam bentuk buah segar maupun olahan seperti sari nanas.
Dari pihak peserta kunjungan, Kepala Desa Tabarano, Rimal Manukallo, mengaku banyak memperoleh pembelajaran berharga dari kunjungan ke sentra nanas Sempu ini. Ia menilai, keberhasilan desa tersebut dapat menjadi inspirasi bagi Tabarano dalam mengembangkan potensi lokalnya.
“Kami banyak belajar, terutama dalam pengelolaan wisata berbasis potensi lokal. Setelah ini, kami akan melakukan pemetaan wilayah dan perencanaan pengembangan kawasan, termasuk memperkuat infrastruktur pendukung untuk menunjang agrowisata,” jelas Rimal.
Rimal menegaskan bahwa Pemerintah Desa Tabarano bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berkomitmen menjadikan desanya sebagai kawasan agroindustri dan agrowisata, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat identitas ekonomi lokal Wasuponda.
(han/ikp-humas/kominfo-sp)
