Aksi Konservasi Ekosistem: UNTAD & JOB Tomori Gelar Bersih Laut dan Transplantasi Karang di Luwuk

  • Whatsapp
Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PPKPMP UNTAD & JOB Tomori melaksanakan Kegiatan Underwater Clean-Up, Monitoring & Perluasan Transplantasi Karang di Pantai, Pelatihan & Sertifikasi Selam Openwater di Km.05 Luwuk. (dok: Istimewa)

PELAKITA.ID — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Masyarakat Pantai (PPKPMP) Universitas Tadulako (UNTAD) bersama JOB Tomori menggelar rangkaian kegiatan peduli laut bertajuk Underwater Clean-Up, Monitoring, dan Perluasan Transplantasi Karang pada 22 Juni 2025.

Kegiatan ini berlangsung di perairan Km.05, Luwuk, dan menjadi momen kolaborasi multi-pihak yang melibatkan akademisi, komunitas, dan aparat keamanan laut.

Tak hanya membersihkan dasar laut dari sampah, kegiatan ini juga mencakup monitoring kesehatan terumbu karang serta perluasan area transplantasi, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memulihkan ekosistem pesisir yang terdegradasi.

Selain itu, diselenggarakan pula Pelatihan dan Sertifikasi Selam Openwater, guna memperkuat kapasitas SDM lokal dalam kegiatan konservasi bawah laut.

Sertifikasi ini penting untuk memastikan bahwa para penyelam memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menyelam aman dan bertanggung jawab, khususnya dalam kegiatan pelestarian terumbu karang.

Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PPKPMP UNTAD & JOB Tomori melaksanakan Clean-Up dan Monitoring serta Perluasan Transplantasi Karang di Pantai, Pelatihan & Sertifikasi Selam Openwater di Km 05 Luwuk. (dok: Istimewa)

Kolaborasi yang Menginspirasi

Kegiatan ini didukung oleh berbagai komunitas dan lembaga lokal.

Antara lain, Komunitas Pantai Bubung (Kompi Tabung), Karang Taruna Tanjung Tuis,  Freedivers Luwuk, Spearfishing Luwuk, Samudera Operator, Salolo Diving Club Universitas Tadulako, Diver’s Corner, TNI AL Lanal Luwuk, Polairud.

Kolaborasi lintas sektor ini menjadi contoh nyata dari semangat gotong royong dalam menjaga laut sebagai warisan bersama.

“Keterlibatan generasi muda, komunitas hobi, hingga aparat keamanan menunjukkan bahwa isu lingkungan bukan hanya urusan satu pihak, tetapi tanggung jawab kolektif,” kata Kasim Mansyur, diver dan akademisi dari FIPK Universitas Tadulako, Palu.

Hasil restorasi karang di kerjasamakan antara PPKPMP Untad dengan JOB Tomori (dok: Istimewa)

Menurut pria yang akrab disapa Achiem ini, terumbu karang adalah “hutan tropis” bawah laut yang menjadi rumah bagi ribuan spesies biota laut dan penyangga kehidupan pesisir.

“Namun, keberadaannya semakin terancam oleh pencemaran, perubahan iklim, serta aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Melalui kegiatan seperti ini, PPKPMP UNTAD dan JOB Tomori tak hanya merawat karang secara fisik, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis di hati masyarakat—bahwa laut bukan tempat sampah, melainkan sumber kehidupan yang harus dijaga bersama,” jelas Achiem.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk menegaskan kembali komitmen terhadap keberlanjutan. Semoga inisiatif-inisiatif seperti ini terus bertumbuh dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.