PELAKITA.ID – Lantunan syair-syair salawat Nabi Muhammad SAW menggema di Masjid Amirah Al Aksa, Taman Dataran Indah, menanti para undangan yang akan menghadiri Maulid.
Dalam ruangan masjid nampak dua pohon pisang menjulang tinggi berhiaskan telur.
Ember-ember berjejer rapi, yang dapat diduga berisi songkolo atau kaddo minynya’ berikut sajian Ayam Lengkuas atau biasa disebut nasu lekku, juga ikan bolu goreng bumbu. Di atasnya dihiasi dekor warna-warni berisikan telur.
Ember Maulid diantarkan langsung oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasi dalam pelaksanaan Maulid.
Selain ember songkolo, warga juga ada yang membawa tumpeng (nasi dan songkolo’), air minum dos, telur yang dihiasi dan juga kue-kue.
Begitulah ungkapan rasa kegembiraan masyarakat Taman Dataran Indah pada Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 H-2024 M.
Di Perumahan Taman Dataran Indah atau yang dikenal dengan Perumahan Bosowa ini melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Ahad, 6 Oktober 2024.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Pengurus Masjid dan Majelis Taklim Amirah Al Aksa.
Kurang lebih 200 orang undangan yang hadir. Mereka berasal dari unsur Pejabat Kelurahan, RW, Kerukuran Warga Taman Dataran Indah, Pengurus Masjid Amirah Al Aksa, Majelis Taklim Amirah Al Aksa, Santri Tahfids, anak-anak serta warga sekitar perumahan.
Dalam sambutan Ketua Panitia yang juga Ketua Majelis Taklim Amirah Al Aksa, ibu dra. Hj. Andi Nuraeni, MPd, menyampaikan apresiasi kepada pengurus Masjid yang telah mempercayakan kegiatan Maulid dilaksanakan secara kolaborasi.
“Baru Tahun ini Majelis Taklim terlibat secara penuh dalam kepanitiaan. Kegiatan Maulid ini terlaksana atas partisipasi warga Taman Dataran Indah dan masyarakat sekitar,” jelas Andi Nuraeni.
“Mereka menyumbang dalam bentuk dana dan non-dana seperti makanan, air minum, telur, kue-kue. Dana lainnya juga bersumber dari Masjid Amirah Al Aksa,” tambahnya.
“Karena itu, atas nama panitia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas semua partisipasinya, semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita semua,” sebut Andi Nuraeni.
Sementara itu, Dr. H. Nukhrawi Nawir, M.Kes.AIFO, Ketua Pengurus Masjid menyatakan, sebagai salah satu program dari Peringatan Hari-hari Besar Keagamaan, pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi agenda rutin di Masjid Amirah Al Aksa.
“Meski kegiatan Maulid ini agak telat dilaksanakan, tetapi kedalaman makna untuk terus meneladani sifat dan prilaku mulia Rasulullah senantiasa terjaga,” sebutnya.
“Karena itu Maulid menjadi momentum untuk menambah kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW. Beliau menambahkan juga bahwa ada pendapat lain tentang perbedaan-perbedaan pelaksanaan Maulid semoga tidak menjadi krusial sehingga Silaturrahmi menjadi renggang,” jelas Nukhrawi Nawir.
Pada momen itu, Surat Al-Ashab yang dilantunkan oleh Akbar Sandi, peserta Tahfids,salah satu ayatnya yang artinya adalah sungguh pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah (QS. 33: ayat 21).
Maksud ayat ini bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah contoh teladan yang sempurna bagi umat Islam.
Karena itu penting mengikuti jejak dan prilaku Rasulullah. Itulah alasan sehingga Panitia mengangkat Tema Maulid tahun ini adalah “Memperkokoh semangat silaturahmi sebagai salah satu wujud implementasi nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW”.
Ceramah Ustaz Rahman
Penceramah yang diundang untuk memberikan tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW adalah Dr. H. Abd Rahman H.Qayyum, SH, MA.
Ceramahnya mengulas tentang siapa Muhammad? Sebagai Nur Muhammad, dua bulan dalam rahim ibunya (Aminah) ayahnya Abdullah meninggal.
“Dalam rahim ibunya selama 10 bulan, kelahirannya atas skenario Allah. Banyak kisah dalam Jejak kehidupannya, yang patut diteladani,” sebut ustaz.
Ustaz Rahman mencontohkan bagaimana menjaga hubungan baik antara suami, istri dan orang tua (ibu). Hormati orang tua.
“Anak yang memelihara orantuanya mendapatkan 70 Rahmat Allah. Beri nama yang baik untuk anak-anak, misalnya Fatimah Az-zahra putri Rasulullah yang 100 kali Khatam Al-qur’an,” ucapnya.
Menurutnya, Ustaz Rahman, sangat penting bagi orang tua untuk mencium tangan anak.
“Yang antar anak ke sekolah sebaiknya bapaknya, bukan ibunya. Karena dikisahkan bahwa Ayah harus bercerita kepada anak-anak sebanyak 14 kali sehari,” ucapnya.
“Membangun kelekatan antara ayah dan anak itu penting sekali dalam pengasuhan. Begitu juga dengan kepedulian Rasullah terhadap masyarakat miskin. Secara komprehensif seluruh tubuh Rasulullah, prilakunya memberikan syafaat dan keselamatan bagi seluruh ummatnya. Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua,” jelas Ustaz Rahman.
Pada akhir acara Maulid, adalah waktu yang dinanti anak-anak dan juga ibu-ibu.
Meskipun ada bingkisan dibagikan pada setiap anak dan tetamu lainnya, tetapi telur yang tertusuk di pohon pisang selalu jadi incaran. Namun karena panitia sudah mendesain konsep acaranya, sehingga semua dapat terkendali dengan baik, dan Alhamdulillah sukses.
Penulis Fadiah Machmud