PELAKITA.ID – Upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI Ke 79 Tahun 2024 menjadi momen yang membanggakan dan sekaligus menjadi Sejarah penting dalam perjalanan hidup bagi dua orang penyandang disabilitas netra bernama Arman (32) dan Akbar (27) asal Makassar.
Demikian pula bagi penyandang disabilitas fisik asal Kota Jayapura Papua Bernama Yohana (34 thn).
Mereka didaulat menjadi pengibar dan sekaligus pembawa bendera saat pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2024 di lapangan upacara Kantor Sentra Wirajaya Di Makassar, Sabtu (17/08/24).
Arman, Akbar dan Yohanna nampak bangga campur bahagia, karena dipercayakan menjadi petugas upacara, dan tidak tanggung-tanggung, ketiganya langsung dipercayakan menjadi pengibar dan pembawa bendera.
Sadar akan keterbatasan fisik yang dialami, bukan menjadi penghalang untuk menjalankan tugas yang diberikan. Dengan menggunakan tongkat bagi Arman dan Akbar (disabilitas netra), serta Yohanna (disabilitas fisik ) menggunakan kursi roda yang berada diantara barisan pengibar bendera, ketiganya tampil dengan percaya diri.
“Kaget dan bangga rasanya, apalagi dengan keterbatasan fisik, tentu menjadi penambah semangat untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan”, ucap Arman dan Yohanna dengan nada kompak sesaat setelah pelaksanaan upacara.
Saat ini, ketiganya mengikuti program rehabilitasi sosial di Sentra Wirajaya Makassar yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Selain mendapatkan berbagai layanan rehabilitasi sosial, secara teknis mereka juga mendapatkan layanan vokasional, dimana Arman memilih vokasi Massage atau lebih dikenal terapi pijat. Sementara Akbar dan Yohanna mendapatkan layanan vokasi Komputer dan desain grafis.
Awalnya, Arman dan Akbar sempat ragu dan menolak ajakan untuk bergabung dibarisan pengibar bendera. Namun dengan persiapan dan latihan selama beberapa minggu, membuat mereka yakin dan sanggup melaksanakan Amanah yang diberikan.
“Terima kasih saya ucapkan kepada pihak Sentra Wirajaya yang telah memberikan kepercayaan dan tugas ini. Tentu momen ini menjadi wadah untuk mengabarkan kepada masyarakat luas, bahwa keterbatasan bukan halangan untuk menunjukkan darma bakti kepada bangsa dan negara”, ujar Arman.
Meski terbilang baru beberapa bulan keberadaan mereka bertiga sebagai Penerima Manfaat (PM) residensial di Sentra Wirajaya Makassar, namun perkembangan rasa percaya dirinya begitu pesat.
Dengan interaksi selama mengikuti program rehabilitasi sosial, menjadikan mereka tampil sebagai sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja. Hal yang sangat berbeda diawal dirinya baru menginjakkan kaki di Sentra Wirajaya, tempat di mana mereka menjadi sosok yang pendiam dan pemalu.
Melihat kesuksesan Arman, Akbar dan Yohanna melaksanakan tugasnya sebagai pengibar dan pembawa bendera saat pelaksanaan upacara, Kepala Sentra Wirajaya di Makassar Nur Alam yang tampil sebagai Pembina Upacara merasa bangga.
Nur Alam amat mengapresiasi kesuksesan dari tugas yang diemban oleh ketiganya, dan begitupun dengan petugas pengibar bendara lainnya yang tampil kompak hari ini.
Nur Alam Juga menegaskan, jika tugas dan peran yang dilaksanakan oleh PM yang bertugas merupakan bagian dari pemberian layanan terapi mental, selain itu, tugas ini juga menjadi bagian dari pemberian terapi kedisiplinan.
“Hadirnya rasa percaya diri bagi PM dan mebiasakan hidup disiplin merupakan salah satu indikator munculnya keberfungsian sosial, dan hal tersebut tentu menjadi ukuran akan keberhasilan dari pelaksanaan layanan rehabilitasi sosial itu sendiri” tegas Nur Alam.
Untuk pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI Ke 79 di Sentra Wirajaya Makassar berlangsung khidmat dan diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjajian Kerja (PPPK), Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN), serta seluruh PM yang ada di Sentra Wirajaya di Makassar.
Redaksi