PELAKITA.ID – Sepekan ini, semesta Sulawesi Selatan dikurung hujan. Badai dan Rob menerjang pesisir timur dan barat kaki Sulawesi. Dari Selayar, Bulukumba, Takalar, Makassar termasuk Maros.
Mesti begitu, hasrat untuk menikmat Rammang-Rammang tak jua surut, meski Desember sedang basah.
Bersama 7 orang warga Desa Mahalona, Kecamatan Towuti Luwu Timur, kami menjelajah di antara bukit karst dan menikmati keindahan salah satu destinasi favorit Sulsel itu.
Saya, Baso Temmanengnga dan Tun 7 Desa Mahalona ditemai Kepala Desa Salenrang, Jidong, menyusur iDusun Rammang-Rammang. Genangan di mana-mana.
Hujan yang turun di Maros menyisakan genangan di jalur menuju Rammang-Rammang Resto: Lodge and Coffee.
Di sini, sudah ada Pak Udin, pengelola resto dan lodge. Dia sangat ramah menerima kami. Dia bercerita kiprahnya sebagai guide, sebagai penjelajah, penyelam dan pengelola destinasi wisata.
“Saya juga orang Luwu,” katanya.
Untuk sampai di tempat ini kami harus jalan kaki, melintas sungai kecil dan jalan tergenang air. Sepatu basah. Tapi tak mengapa. Dia menceritakan bagaimana dia memilih tempat ini dan membangun lokasi wisata ini bertahun lalu.
Pemandangan indah dan eksotis tersaji di antara kolam, sungai dan lodge milik Pak Udin.
Kami menikmati sajian makan siang, ngopi dan menyempatkan mengambil sudut indah, foto bersama dan menyaksikan peperahu yang melaju bersama pengunjung meski hujan rintik menghadang.
Penulis dan fotografre: K. Azis