Dihadiri Danny Pomanto, DMI doa bersama 1.000 pengurus masjid se-Kota Makassar

  • Whatsapp
Wali Kota Makassar bersama pengurus DMI pada pertemuan pengurus masjid se-Makassar (dok: istimewa)

DPRD Makassar

MAKASSAR,– Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto hadir dalam silaturahmi dan doa bersama dengan pengurus masjid se-Kota Makassar. Wali Kota Danny didampingi Asisten I dan Kabag Kesra Pemerintah Kota Makassar.

Kegiatan tersebut diselenggarakan Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Makassar di Masjid Raya, Sabtu (24/12/2022).

Seribuan pengurus masjid yang hadir merupakan perwakilan pengurus dari 1302 masjid se-Kota Makassar.

Read More

Turut hadir dalam silaturahmi dan doa bersama, yakni Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Makassar H.  Irman, S.Ag.,M.S.i, Ketua Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Provinsi Sulsel Dr KH Masykur Yusuf, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar H. Ashar Tamanggong, S.Ag, M.Pd, dan Ketua PD DMI Kota Makassar Drs HM Yunus HJ, M.Si, serta ketua PC DMI se Kota Makassar.

Sambutan diawali oleh Ketua PD DMI Kota Makassar dengan menyampaikan alasan dan tujuan mengapa kegiatan silaturrahim dan doa bersama seluruh pengurus masjid sekota Makassar dilaksanakan pada hari ini.

“Bahwa Sejak PD DMI Kota Makassar dilantik pada tanggal 17 September 2022, telah dilanjutkan Rapat Kerja pada 29 November 2022. Silaturrahim ini salah satu program kerja PD DMI yang pertama dilakukan, agar antara pengurus masjid dan pengurus DMI bisa saling mengenal,” ucap Ketua PD DMI Kota Makassar, Drs H.M Yunus.

Wali Kota Makassar bersama pengurus DMI Kota Makassar (dok: istimewa)

“Telah direncanakan pula untuk safari ke seluruh masjid-masjid di Kota Makassar, akan tetapi mengingat jumlah masjid lebih seribu unit, maka silaturrahim dipusatkan di Mesjid Raya Makassar seperti yang kita laksanakan pada hari ini,” jelasnya.

Ada beberapa program DMI akan dilakukan ke depan, seperti memfasilitasi penerbitan sertifikat bagi masjid untuk memperkuat legalitas status lahan.

Program lain adalah pengadaan gerobak untuk menggerakkan usaha ekonomi ummat melalui kerjasama Baznas Kota Makassar.

“Yakni sebanyak 250  unit disiapakn oleh Baznas dan 30 unit disiapkan oleh PD DMI Kota Makassar. Sebagai wujud terhadap Motto DMI, memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Untuk menjalankan usaha tersebut dibutuhkan peningkatan kapasitas bagi pengelola gerobak usaha tersebut,” tambah H.M Yunus.

Waki Kota Danny Pomanto menyebut DMI adalah organisasi yang sangat strategis, terlebih dunia saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja.

“Ada banyak tantangan yang dihadapi dunia saat ini, seperti bencana populasi di mana terjadi pertumbuhan manusia yang semakin tidak terkontrol, Jumlah penduduk bumi saat ini kurang lebih 8 miliar, sementara kapasitas ideal hanya 6 miliar, sehingga  terjadi over  capacity,”ucap Danny.

Menurutnya, ancaman terbesar yang dihadapi saat ini dan ke depan bagi penduduk bumi adalah  ketersediaan pasokan pangan, yang bisa memicu konflik, ujarnya.

Masalah lain, lanjut Wali Kota Danny, yakni bencana alam yang terjadi di mana-mana akibat perubahan iklim, yang menyebabkan permukaan air laut naik karena es di kutub utara mencair sehingga banyak pulau yang tenggelam begitu pula persoalan geopolitik seperti perang Rusia Ukraina yang berdampak secara global.

“Nilai uang berkurang, Sehingga daya beli masyarakat bisa menurun dalam pemenuhan kebutuhan pokok,” imbuhnya.

Wali Kota Danny menyebut, dunia hari ini tidak baik-baik saja, tapi bukan berarti kita harus pesimis.

“Di tengah kondisi saat ini, perkuat keimanan umat menjadi sangat penting. Karena itu, kami mengumpulkan tokoh-tokoh agama melalui Forum Sipakainge 3 hari yang lalu,” tambahnya.

Forum tersebut, sebut Danny, dihadiri perwakilan dari enam agama resmi. Yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

“Untuk membangun sinergi terhadap peningkatan nilai muamalah antara umat beragama. Banyak kasus yang miris terjadi di Kota Makassar akhir-akhir ini seperti orang tua membuang anaknya dan anak membuang orang tuanya, belum lagi orang tua yang menggauli anaknya sendiri, naudzubillahi min dzalik,” lanjut Danny.

“Oleh karena itu tugas kita bersama adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas iman ummat. Keberadaan DMI dan MCM (Masyarakat Pencinta Mesjid)  merupakan lembaga yang sangat strategis, karena DMI yang mengurus masjidnya sedangkan MCM mengurus masyarakatnya. Untuk itu marilah kita jaga anakta, jaga kotata,” ajak Danny.

Para peserta pertemuan pengurus DMI se-Kota Makassar (dok: istimewa)

Kegiatan silaturahim dilanjutkan dengan dialog interaktif antara pengurus masjid dengan PD DMI, Baznas dan IPIM.

Sebanyak 3 orang mewakili pengurus masjid manyampaikan aspirasinya yakni pertama pentingnya menindaklanjuti acara silaturrahim hari ini, melalui kunjungan PD DMI, Baznas dan IPIM ke wilayah kecamatan dan kelurahan agar lebih memahami kondisi masjid secara konkrit sehingga mengetahui apa yang akan disupport.

Kedua, masjid yang tidak memiliki sertifikat bagaimana mekanisme yang harus dilakukan oleh pengurus masjid untuk pengurusan sertifikat termasuk masjid yang dibawahi  oleh Yayasan.

Ketiga, apa kriteria masjid yang harus dipenuhi sehingga bisa memperoleh gerobak usaha dan ke empat banyak masjid yang tidak memperoleh bantuan sementara kondisi masjidnya memprihatinkan, sementara ada masjid yang sudah bagus, belum rusak direnovasi lagi dan yang terakhir tentang peningkatan kapasitas Imam dan marbot mesjid.

Ketua PD DMI, Ketua IPIM dan Baznas merespon baik apa yang disampaikan oleh pengurus Mesjid bahwa baik DMI, IPIM maupun Baznas harus hadir di tengah ummat.

DMI dan IPM tidak punya dana, hanya Baznas yang punya dana saat ini, oleh karena itu peran lembaga ini akan mengoptimalkan fungsi peningkatan kapasitas, bagaimana DMI memfasilitasi kepengurusan Sertifikat masjid dan peningkatan manajemen masjid yang modern dan moderat sekaligus kapasitas engelolaan usaha ekonomi berbasis masjid.

Sedangkan IPIM akan memfasilitasi pembinaan dan peningkatan kulaitas Imam dan Marbot sehingga memenuhi kaidah-kaidah serta adab dalam menjalankan tugasnya tidak sekedar mempu membaca Al Quran dan Adzan, tetapi kaidah-kaidah lainnya juga harus dipenuhi.

Baznas berkomitmen akan mengoptimalkan penyebaran dan fungsi UPZ di seluruh masjid dalam wilayah kota Makassar, sehingga  dapat menjangkau kaum fakir miskin serta asnab lainnya yang perlu bantu.

“Salah satu masjid yang menjadi percontohan Baznas Kota Makassar adalah Mesjid Raudhatul Jannah  di Jalan Dg. Ramang Sudiang terhadap tata kelola penyaluran zakat, baik melalui ATM Beras maupun pembinaan usaha ekonomi ummat,” pungkas Ashar Tamanggong dari Baznas.

 

Editor: Jumardi Lanta

 

Related posts