PELAKITA.ID – Prof Jamaluddin Jompa, Rektor Unhas menyampaikan lima rekomendasi terkait posisi dan dimensi masa depan PT Vale di Indonesia, khususnya Luwu Timur pada Dialog Publik Kontraversi Perpanjangan Kontrak PT Vale yang digelar oleh Unhas, 22/9/2022.
Pertama, diperlukan kajian mengenai proporsi ideal, antara negara, pusat, provinsi, kabupaten dari usaha pertambangan, aspek keadilan harus masuk di sini.
Menurut Prof JJ, undang-undang mengisyaratkan tambang untuk kesejahteraan masayarakat Indonesia, telah muncul berbagai konflik sosial dan lingkungan namun kontribusi dari pertambangan relative kecil.
Kedua, mendesak dilakukan kajian komprehensif dampak program pemberdayaan masyarakat dari pihak yang independen.
Ketiga, diharapkan dilakukan audit lingkungan oleh auditor independen, agar isu yang menyangkut tata kelola PT Vale di Indonesia menjadi terang benderang.
Keempat, ada terdapat proporsi saham yang adil, yang diberikan kabupaten, provinsi, jika negara memperpanjang PT Vale.
Menurut Prof JJ, Indonesia, Sulsel, Luwu Timur harus menjadi bangsa beradab strategik dan memiliki kekuatan pada apa yang kita anggap benar terutama untuk pembagian saham. “Kalau pun ada perpanjangan, karena asetnya yang besar, harus diatur hati-hati.” katanya.
Kelima, perlu pemetaan konflik di lingkar tambang, melibatkan banyak pihak untuk melihat persoalan, secara kolaboratif. Menurut Prof JJ, tanpa didata, tanpa fakta, akan simpang siur.