Mari bapak-ibu ke Pinrang, buktikan. Bupati kami sangat berkomitmen dan telah menegaskan kepada semua OPD untuk mendukung, mempermudah investasi di Pinrang.
Andi Mirani, Kadis DPMPTSP Pinrang
PELAKITA.ID – Organisasi bisnis DEIT atau Dewan Ekonomi Indonesia Timur Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Pimpinan membahas agenda-agenda pengembangan dan eksekusi potensi bisnis daerah di Hotel Karebosi, Makassar, 22/12/2021.
“Untuk melaksanakan rapat pimpinan ini, tentu kami membutuhkan masukan dari pemangku kepentingan terutama Pemerintah Daerah yang kami lihat antusias dan membuka ruang untuk DEIT bisa berpartisipasi,” kata Drs Latunreng, M.M, saat ditemui Pelakita.ID.
“Kali ini, kami hadirkan tiga kabupaten yaitu Pinrang, Sinjai dan Bantaeng. Pinrang salah satunya karena kami diajak pada Pinrang Investment Forum yang digelar awal Desember 2021ini, kemudiian Sinjai karena membaca potensi daerah dan kesungguhan Bupatinya mengembangkan potensi daerahnya yang luar biasa,” jelas La Tunreng.
“Khusus Bantaeng, karena selain Bupatinya yang responsif juga karena ada Kawasan Industri Bantaeng yang prospektif. Tentu ini wahana yang baik untuk kita semua memfasilitasi pelaksanaannya dan yang pasti menjadi agenda DEIT untuk menyukseskannya,” lanjut.
Acara berlangsung selama dua hari dari tanggal 22 hingga 23 Desember 2021 di Hotel Karebosi, Lantai 19 Septikal Room, Kota Makassar.
Acara disi oleh sambutan Ketua DEIT Sulsel Drs La Tunreng, sambutan dewan pakar, Direktur Science Techno Park (STP) Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. dr. A. Wardihan Sinrang, MS., Sp.And, serta sambutan ketua DEIT Pusat, Annas Salahuddin Sampetoding.
Prof Wardihan memberikan penghargaan atas proses konsultatif seperti ini dan menyampaikan bahwa Unhas sangat siap berkontribusi dalam mendorong tumbuh kembangnya ekonomi di Indonesia Timur.
Guru Besar Unhas ini juga menyebut beberapa kawasan dan potensi unggulan seperti Pangkep, Sinjai, atau Pinrang yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan.
“Science Tehno Park Unhas siap mendukung inisiatif usaha atau pengembangan ekonomi di Sulawesi Selatan,” ucap Direktur Science Techno Park (STP) Unhas tersebut.
Menurut Wardihan, STP adalah badan khusus Unhas yang dikelola profesional untuk pengembangan dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penumbuhan perusahaan pemula berbasis teknologi.
Relevan dengan itu, Annas Sampetoding mengapresiasi DEIT Sulsel yang terus berinisiatif mencari titik temu antara Pemda dan dunia usaha, hal yang disebutnya perlu dukungan kebijakan dan kondisi kepastian untuk memberi akses seluas-luasnya kepada pengusaha daerah untuk tumbuh.
“Pengusaha-pengusaha daerah, dari Indonesia Timur harus tumbuh dan diberi akses untuk ikut masuk ke duina investasi,” pesannya.
Sebagai narasumber pada Rapim ini adalah Kepala Dinas PTSMPT Pinrang, Andi Mirani, Kadis DPMPTSP Sinjai Lukman Dahlan, S.IP, M.Si dan Direktur Utama KIBA, Tony Pahlevi.
Andi Mirani memaparkan potensi, kebijakan stimulus investasi di Pinrang, prestasi inovasi pelayanan publik dan kemudahan perizinan dan secara spesifik menggambarkan proyek-proyek atau usaha yang telah berjalan dan sukses. Dia juga memutar video potensi dan testimoni berusaha para investor.
Sebagai contoh, industri pengolahan rumput laut di Pinrang yang merupakan terbesar di dunia karena volume dan nilai produksinya.
“Penanaman modal asing ini sudah berlangsung selama kurang lebih empat tahun, terus berproduksi dan bahkan akan memperluas lokasi usaha. Ini berarti investor betah dan nyaman di Pinrang,” kata Andi Mirani yang dua pekan sebelumnya menggelar Pinrang Investment Forum 2021 di Makassar dan dihadiri DEIT dan stakeholder lainnya.
“Mari bapak-ibu ke Pinrang, buktikan. Bupati kami sangat berkomitmen dan telah menegaskan kepada semua OPD untuk mendukung, mempermudah investasi di Pinrang,” imbuhnya.
Andi Mirani mengapresiasi DEIT yang telah merencanakan datang ke Pinrang memastikan kemudahan investasi dan mencari peluang baru.
Sementara itu, Lukman Dahlan, ketua DPMPTSP Pinrang membeberkan potensi keunggulan Sinjai yang menurutnya seperti Pinrang, dari gunung hingga lautan.
“Kami punya potensi besar perikanan, ikan tuna, tongkol, cakalang dan ini dipasok ke seluruh Indonesia bahkan dunia,” ucapnya.
Lukman mengutarakan bahwa pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menaruh perhatian pada pengembangan potensi daerah Sinjai seperti kepariwisataan. “Jangan hanya kabupaten lain atau tertentu saja,” harapnya.
Sementara itu, Tony Pahlevi menggambarkan komitmen Pemda Bantaeng yang menurutnya telah memberi kepercayaan dan wewenang kepada jajjaran KIBA untuk eksis dan menjalankan manajemen tanpa intervensi sehingga menjadi peluang besar untuk menjadikan Bantaeng sebagai pusat industri daerah Sulawesi Selatan teristimewa untuk pengolahan nikel.
“Bantaeng ini dekat laut, sekali berputar dari pusat nikel sudah dapat dapat Bantaeng,” katanya terkait mengapa Bantaeng jadi lokasi pembangunan smelter yang prospektif.
Menurutnya, bukan hanya PT Huadi Nickel yang ada tetapi ada investor lain yang bahkan sudah punya lahan di sana untuk membangun smelter serupa.
Ketua DEIT Sulsel, La Tunreng memberikan apresiasi kepada ketiga narasumber yang disebutnya telah memberi masukan dan peluang ke DEIT untuk kontributif.
“Masukan tentang pengembangan UMKM itu sangat relevan dengan organisasi kami, menjadi bagian dalam mendorong tumbuhnya UMKM di Sulawesi Selatan apalagi Pak Presiden Jokowi ingin membangun UMKM kita. Saya bayangkan unit UMKM kita di Pinrang atau Sinjai bisa bantu perkuat dan pomosikan. Bisa saja kita bawa ke Dubai untuk expo,” ucpanya.
“Tentu setelah penguatan-penguatan, jaminan pasokan bahan mentah yang konsisten hingga manajemen usaha yang berdimensi jangka panjang,” kuncinya.
Pada hari kedua, direncanakan Rapim diisi arahan ketua DEIT Sulsel, lalu laporan ketua umum I bidang kelembagaan, organisasi dan media, Wilson Abdullah, laporan ketua II bidang perekenomian, Budi Setiawan, ketua bidang Maritim dan Sumberdaya, Haris Hody.