PELAKITA.ID – Aksi tanam mangrove telah digelar oleh beberapa komunitas di kawasan Ecomarine Mangrove, Muara Angke, Teluk Jakarta.. Komunitas itu adalah Karang Taruna Muara Angke, Komunitas Mangrove Muara Angke dan Komunitas Semesta Mangi Lestari Mangrove Alam Indonesia (KOMMA).
“Disiapkan 1000 bibit pohon mangrove untuk ditanam dan diharapkan dapat mencegah dampak perubahan iklim, mencegah banjir Rob. Jadi ini merupakan upaya mitigasi,” kata Natashi Fahlin, koordinator Semesta Mangi Lestari Mangrove Alam Indonesia, (Sabtu , 12/12/2020).
Mangrove yang ditanam tersebut merupakan bagian dari program konservasi Semesta Mangi Lestari.
“Kegiatan ini didukung oleh banyak pihak seperti Komunitas Mangrove Indonesia, PJB, dan PLN Pusat Sertifikasi yang tergabung dalam hal pelestarian mangrove di Teluk Jakarta, khususnya di Muara Angke wilayah teluk Jakarta, ” katanya.
Menurut Natashi, sejak tahun 2006 kawasan ini sudah digarap oleh teman-teman Komunitas Mangrove Muara Angke bersama KOMMA.
“Pada tahun 2018 sempat dibantu untuk pembersihan sampah-sampah plastiknya oleh Dinas DKI Jakarta, dan di tahun 2018 di tanam sekitar 10.000 ribu buah pohon bibit mangrove sampai sekarang alhamdulillah sudah cukup bangus, ” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa media tanam mangrove adalah lumpur yang sudah bercampur dengan sampah. Mangrove bisa menjadi penghalang gelombang dan pencegah hempasan air laut ke permukiman.
“Ini juga unik dan kami canangkan untuk ke depan agar dapat mengubah tempat pembuangan sampah di pesisir dengan menanam mangrove ini,“ katanya.
Fera, S.T, M.T, selaku dosen Universitas Pertamina Jakarta, terkait penanaman mangrove ini seharusnya memang lokasi tanam dibersihkan dulu.
“Hanya karena di sini daerah muara sehingga banyak sampah plastik yang sudah terkumpul dengan lumpur. Sulit untuk kita bersihkan semuanya,” katanya.
Dia juga melihat bahwa pada batang mangrove yang sudah tua malah menjadi tempat tersangkutnya sampah plastik.
“Namun tempat ini ada sisi positifnya ternyata di daerah sini karena banyak sampah, sehigga sedimen-sedimen itu tertangkap oleh pohon mangrove-nya yang lebih subur, makanya kalau dilihat mangrove di sekitar daerah Muara Angke ini sudah 2 tahun sudah tinggi pohon mangrovenya,” katanya.
“Untuk kalangan pemuda-pemuda yang ada di daerah Mura Angke ini dan komunitas yang tergabung dalam penanaman pohon bibit mangrove, mari tetap menjaga dan melstarikan kegiatan penanaman pohon mangrove ini.,“ harapnya.
“Walaupun kondisi sekarang sedang pandemi tetapi kaum ini meluangkan waktunya menanam kembali mangrove di daerah Muara Angke. Mudah-mudahan kawasan ini terhindar dari banjir yang sering terjadi,” tutupnya.
Kontributor: Jawadin