Bagi yang tidak ikut, penulis ingin berbagi cerita tentang suasana menikmat cendol terbaik se-Malino, juga suasana dalam bangsal bersama itu.
PELAKITA.ID – Keluarga besar Ikatan Alumni SMA Negeri I Makassar angkatan 1989 atau yang akrab disebut SOSBOFI 89 menggelar acara gathering dan biking di Kawasan Batulapisi, Kota Malino, tangg 6 hingga 7 November 2020.
Ada 27 orang alumni, di luar anggota keluarga ikut kegiatan ini.
“Ini untuk menjaga silaturahmi sekaligus memperkuat kebersamaan kita di SOSBOFI. Dalam situasi apapun, kerjasama dan memperkuat solidaritas harus jadi tujuan bersama kita,” kata Hasbullah ‘Bo’ koordinator acara ini, (7/11).
Selama dua hari, peserta menempati salah satu villa strategis di tepian Batulapisi. Lokasi ini berjarak sekira empat kilometer dari pusat Kota Malino, Gowa.
Di sekitar villa nampak pemandangan memukau di sisi barat, undakan sawah atau kebun hingga lansekap perbukitan yang eksotik. Villa nan asri, bersih dan jauh dari keramaian menjadi bonus luar biasa untuk kebersamaan kali ini.
Ada dua ruangan yang luas menjadi tempat tidur menyatu bagi peserta sementara di bagian depan berfungsi sebagai tempat santai dan ruang makan. Di halaman yang asri, anak-anak dari anggota keluarga SOSBOFI menikmati suasana dengan senang hati.
Bagi yang tidak ikut, penulis ingin berbagi cerita tentang suasana menikmat cendol terbaik se-Malino, juga suasana dalam bangsal ‘hall’ bersama itu. “Cendol Kios 88 yang jadi langganan kita,” kata Riny Wartabone. Riny benar, Kios ini jadi favorit banyak pengunjung.
Juga tentang curhat alumni, canda tawa, ‘refleksi’ fisik dan batin bersama, hingga salat berjamaah dengan bilal Muhammaddong yang bersuara indah, pun, imam salat yang teduh.
“Nikmat kebersamaan mana lagi yang kau dustakan?” celetuk seorang kawan.
Di hari pertama, peserta memanfaatkan untuk observasi sekitar villa dengan bersepeda, ke arah utara. Menuruni bukit hingga ke arah batang sungai. Di sisi jalan yang dilalui nampak kebun-kebun tomat, cabai hingga kol. Beberapa warga nampak memanen ubi jalar ungu.
Tantangan sore itu adalah jalan yang menanjak serta hujan yang deras. Meski demikian, para peserta tetap semangat. Mereka juga berinteraksi dengan warga sekitar dengan menyapa, berbincang, membeli kembang dan sayur mayur.
Malam hari diisi dengan makan malam bersama, menyanyi, mengobrol santai hingga main kartu. Di ruang tidur yang luar para peserta berbagi cerita hingga larut.
Meski di gunung, jangan salah kira, sajian makan malam cukup istimewa karena ada ikan bakar bandeng hingga juku eja khas Makassar.
Pagi hari, sembari menikmati sajian teh dan kopi panas, peserta manfaatkan dengan berbagi cerita tentang kebersamaan mereka di SOSBOFI, sejak SMA, sejak reuni pertama 2009 hingga aneka rupa gagasan ke depan. Cerita yang indah tentang kebersamaan dan kreativitas sebagai alumni yang ingin berbakti untuk kemanusiaan dan kerja-kerja nyata.
Sekitar pukul 8 pagi, para peserta yang sudah siap gowes diminta untuk cek tekanan darah. Ini untuk memastikan kesiapan fisik dan antisipasi jika ada peserta yang tidak layak bersepeda. Mereka juga dianjurkan mengenaan masker.
Jika sehari sebelumnya peserta menyusuri sisi utara, kali ini menuju Hutan Pinus Malino. Beruntung, cuaca cerah dan sebagian besar peserta berhasil sampai titik finish dengan sukses.
Sebelum loading sepeda untuk balik ke Makassar, peserta menikmati makan siang yang nikmat, menyanyi dengan riang gembira. Semua tumpah ruah merayakan kebersamaan.
“Terima kasih kepada Haji Anca, Komandan Haris, Bu Bendahara Ida Abbas, Koko Thomas, Jeng Sri, om Ruly, Om Ridho, Jeng Tara, kue-kue kaka Rini, tante Refy dan yang tidak bisa saya sebutkan semua atas partisipasinya,” ucap Bo’ setelah peserta pulang ke rumah masing-masing.
“Acara GoGosS89 berlangsung lancar, kepada teman-teman terima kasih atas waktu dan canda-canda yang yang sulit kami lupakan. Dua hari penuh canda dan gowes. Semoga kita diberi umur panjang dan kesempatan sehingga kita masih ketemu di acara GoGosS89 berikutnya,” tambahnya.
“Salam hormat saya buat keluarga di rumah, anda tim GoGosS89 yang luar biasa,” pungkasnya.
Penulis: K. Azis