PELAKITA.ID – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin bersama University of Antwerp, Belgium menggelar pelatihan dengan tema Traning Workshop Environmental DNA Metabarcoding and Genomics.
Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Unhas, Prof. Safruddin, S.Pi., MP., PhD.
Prof. Safruddin menyampaikan betapa pentingnya metode metabarcoding dalam bidang ilmu kelautan dan perikanan.
“Ini merupakan ilmu penting terutama dalam melakukan penilaian kondisi keanekaragaman hayati. Pengecekan sampel dari berbagai wadah lingkungan seperti air, sedimen laut dimana DNA diekstraksi,” ucapnya.
“Dengan punya kemampuan seperti eDNA Barcoding dan Genomics, kita bisa membaca kecenderungan perubahan dan langkah apa yang bisa dilakukan,” ucap Dekan FIKP Safruddin.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Hannes Svardal, Dr. Els De Keyzer, Jaysmita Saha, Dr. Sophie Gresham, para instruktur yang telah secara khusus datang dari Belgia untuk menyelenggarakan workshop ini.
Kick off kegiatan ini dimulai dengan public lecture mengenai Biodiversity Genomics oleh Prof. Hannes Svardal dan Dr. Els De Keyzer yang terbuka untuk umum.
Hannes dikenal sebagai peneliti yang mendalami keanekaragaman hayati tentang bagaimana bumi terbentuk, kekuatan apa yang membentuknya, dan bagaimana perubahannya saat ini.
Dia saat ini mencoba memahami proses evolusi, dengan model matematika dan melalui analisis data pengurutan genom. Saat ini aktif mempelajari adaptasi cepat dan proses pembentukan spesies baru.
Sementara Els dikenal sebagai analis genom evolusioner dari data pengurutan seluruh genom dan data pengurutan RAD.
Dia memiliki pengalaman dalam analisis genomik populasi dan studi metabarcoding. Dia spesialisasi pada hibridisasi dan pertukaran genetik dalam diversifikasi dan adaptasi.
“Secara khusus, saya menyelidiki bagaimana hibridisasi mempengaruhi radiasi adaptif spesies ikan,” katanya di laman pribadinya.
Setelah pemaparan keduanya lalu dilanjutkan dengan workshop untuk dua puluh sembilan orang peserta yang telah terpilih.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai universitas dan instansi, baik dari Makassar maupun dari luar Makassar seperti: Universitas Tadulako, Universitas Mataram, Universitas Mega Rezky, Politeknik Pangkep, Institut Teknologi Kelautan Buton, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Brawijaya, BRIN dan Universitas Hasanuddin.
Workshop akan berlangsung selama 9 hari mulai dari 30 Januari 2024 hingga 9 Februari 2024 di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dan LPPM Universitas Hasanuddin.
Menurut Prof Dr Ahmad Faisal, S.T, M.Si yang juga Wakil Dekan FIKP Bidang Kemitraan Riset dan Inovasi, Metabarcoding DNA Lingkungan (eDNA) adalah metode baru untuk menilai keanekaragaman hayati di mana sampel diambil dari lingkungan melalui air, sedimen atau udara tempat DNA diekstraksi.
“Proses itu kemudian diamplifikasi menggunakan primer umum atau universal dalam reaksi berantai polimerase dan diurutkan menggunakan generasi berikutnya. pengurutan untuk menghasilkan ribuan hingga jutaan bacaan,” jelas Faisal.
Secera spesifik, Genomics menurut Prof Ahmad adalah cabang Biologi Molekuler yang berkaitan dengan struktur, fungsi, evolusi, dan pemetaan genom.
Editor K. Azis