PELAKITA.ID – HSBC Rain Vortex yang di dalamnya terdapat air terjuan buatan adalah destinasi istimewa sepelemparan bola kasti dari pintu keluar bandara Changi. Bahkan bisa disebut organ dalam Changi.
Tempat itu pula yang menjadi pilihan pertama beberapa alumni Unhas yang bergabung di IKA Unhas Wilayah Sulsel yang melaksanakan Benchmarking di Singapura antara tanggal 3 hingga 6 Februari 2023.
Unik
Perusahaan perbankan HSBC adalah yang membiayai pembangunan air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia ini. Di spot ini kita bisa menyaksikan penampilan menakjubkan dari air yang mengalir ke bawah 7 lantai di jantung Jewel Changi.
HSBC Rain Vortex adalah di Jantung Lembah Hutan ‘buatan’ Shiseido. Lokasi ini dapat menampung 2.000 pohon dan 100.000 tanaman serupa perdu, kembang dan aneka spesies lainnya.
Yang unik, meski dalam kawasan bandara di sini ada fisik Forest Valley dari lantai 1 hingga 5. Level paling atas ada keindahan luar ruangan yang rimbun. Tampilannya berundak.
HSBC Rain Vortex membentang lebih dari tujuh lantai, menjadikannya daya tarik utama bagi pengunjung.
Air terjun setinggi 40 meter dengan air yang mengalir turun dari atap berbentuk kubah. Bentuk arsitektur yang unik ini yang luar biasa. Ini menjadi pusat perhatian banyak orang sejak dibuka pada April 2019.
Adopsi teknologi
Bagaimana cara kerja HSBC Rain Vortex? Bagaimana bisa air terjun terus menerus? Apa pengungkitnya?
Untuk menciptakan aliran air melingkar yang merata di Rain Vortex, ada fitur struktural yang dibangun di bagian luar bangunan.
Ada serupa ‘sirip’ di luar struktur kubah membentuk jaringan pipa yang mengalirkan air ke cincin di tengah oculus.
Okulus kemudian mendistribusikan air ke Rain Vortex dan memberinya efek melingkar yang sempurna.
Air membentang dari atap, hingga ke basement 3, tempat daerah tangkapan air berada.
Air yang disimpan dalam B3 kemudian dipompa kembali ke sekeliling bangunan ke oculus, di mana siklus berulang.
Sesuai dengan persyaratan peraturan, Rain Vortex menjalani pembersihan menyeluruh secara berkala.
Tanpa diketahui banyak orang, ruang pompa terletak tidak mencolok di tempat parkir mobil B3 Jewel, tempat semua pompa utama dan kontrol untuk Rain Vortex berada.
Air disimpan di tangki air di belakang dinding sementara pipa dan pompa dibangun di sekelilingnya.
Pada hari hujan, air hujan juga terkumpul dan disimpan di B3, sebelum dialirkan kembali ke Level 5 ke dalam oculus. Saat tangki penuh, kelebihan air digunakan untuk irigasi atau dialihkan ke penggunaan lain.
Berdasarkan sumber dari laman RainVortex disebutkan bahwa pompanya seperti otot Rain Vortex, sedangkan panel listriknya serupa otaknya. Lampu, audio, animasi, dan media untuk pertunjukan Cahaya dan suara dikendalikan oleh master di sini.
Terdapat 12 proyektor tersembunyi di dalam Shiseido Forest Valley yang mengelilingi Rain Vortex, juga dinyalakan secara manual di ruang pompa. Pertunjukan diprogram pada panel dan dikontrol secara manual oleh iPad melalui jaringan nirkabel khusus di Rain Vortex itu sendiri.
Cincin hitam air yang mengelilingi Rain Vortex adalah Kolam Reflektif, menjadikannya subjek yang sempurna untuk foto Instagram.
Air yang mengalir ke Kolam Reflektif berlanjut ke bawah ke B1 dan B2, membentuk fitur kolom akrilik Water Skin yang Anda lihat membentang di dua lantai – tempat media sosial favorit lainnya bagi banyak orang.
Jam buka
Salah satu keistimewaan destinasiini adalah adanya pertunjukan lightshow yang digelar antara hari Senin hingga Kamis pada pukul 19.30 dan 20.30 sementara pada Jumat sampai Minggu, pukul 19.30, 20.30 dan 21.30.
Jam buka pada Senin hingga Kamis yaitu pukul 11:00 hingga 22:00, pada Jumat – Minggu, dari jam 10:00 hingga 22:00.
Inspirasi
Hidayah Muhallim, sekretaris IKA Unhas Sulsel yang diwawancarai penulis menyebut HSBC Rain Vortex ini semacam cambuk bagi kita semua untuk memanfaatkan hutan dan air terjun yang tersedia banyak di Sulawesi Selatan.
“Di sini mereka bisa memanfaatkan akses bandara sebagai pintu masuk berwisata. Ini lokasinya dekat sekali gate keberangkatan. Bisa juga diadopsi untuk daerah-daerah sekitar bandara kita bukan?,” ucap Hidayah.
“Konsep pemanfaatan air yang terus menerus diolah, ada sentuhan teknologi, ada upaya penanaman pohon di lahan sempit harusnya menjadi cambuk bahwa menjaga hutan, menjaga air, merawat harmoni bisa menjadi basis pengembangan ekonomi kreatif kita ke depan,” pungkas Hidayah.
Penulis: K. Azis