LUTIM, PELAKITA.ID – Lada atau merica merupakan tumbuhan yang sama, sebutan merica biasanya digunakan saat buah masih berbentuk bulat-bulat kecil dan belum dihaluskan sedangkan sebutan lada biasanya digunakan saat buah sudah menjadi bubuk atau untuk menambah rasa pedas.
Jika pernah berkunjung ke kawasan tambang seperti Nuha, Malili, Towuti dan Wasuponda, maka tanaman merica ini sering kita jumpai.
Fungsi dari tanaman/buah dari tanaman ini adalah sebagai bumbu dapur dan tergolong tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang lumayan besar. Harga jual merica saat ini di daerah Sorowako atau Kecamatan Towuti yang terkenal sebagai penghasil merica atau lada yaitu Rp60 ribu per kilo.
“Pernah mencapai 150 ribu per kilo,” kata Faizal Halim, asal Towuti kepada Pelakita.ID.
Menurut Faizal, ada dua jenis hasil panen dari lada yaitu lada hitam dan lada putih.
“Sebenarnya lada hitam ataupun lada putih adalah dari jenis tanaman yang sama. Yang membedakan adalah warnanya, lada dengan warna hitam karena proses panen yang lebih cepat atau merica masih tergolong muda sehingga menghasilkan lada berwarna hitam,” jelasnya.
Sedangkan untuk lada yang berwarna putih yaitu lada yang saat pemetikan dilakukan setelah buah sudah matang atau lebih tua yang menghasilkan lada berwarna putih. Namun kedua jenis lada tersebut dari jenis tanaman yang sama.
Cara tanam
Menurut Faizal, cara penanaman merica cukup sederhana yaitu langkah-langkahnya seperti Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan/Perawatan, Pengendalian hama, hingga panen.
Selama ini, menurut Faizal, dalam pembibitan merica yaitu menggunakan stek cabang batang skunder dan primer atau menggunakan stek yang menyertakan sulur panjang.
“Untuk pembibitan dan penyemaian bisa menggunakan polybag yang diisi dengan pasir, pupuk, tanah dan menggunakan perbandingan tertentu,” ungkap pria yang akrab disapa Faizal ini.
Dia menyebut, setelah itu, polybag sudah terisi media tanam tadi bisa menanam bibit merica lalu gunakan plastik untuk menutupi agar tanaman merica tidak terkena hujan, kita bisa menggunakan plastik agar sinar matahari dapat masuk 70 persen.
Untuk melindungi bibit merica agar tidak rusak karena hama/hewan kita dapat memberikan jaring di sekelilingnya selama proses pembibitan berlangsung sekitar -+ 4 bulan sampai akar tumbuh dengan baik dan sudah layak untuk dipindah. Untuk merangsang pertumbuhan akar, dapat diberikan pupuk organik pada saat penyemaian berlangsung.
Untuk penanaman merica bisa dilakukan di perkarangan/tanah yang kosong, atau jika Anda tidak memiliki pekarangan penanaman bisa juga menggunakan pot (dalam sekala kecil).
Bibit ditanam setelah 2 atau 3 minggu setelah diberikan pupuk dasar, supaya tanaman merica lebih optimal, bisa lakukan pemupukan secara teratur menggunakan pupuk kandang sebanyak 5kg pertahun.
Untuk menjaga agar bibit merica terjaga saat proses perkembangan atau pertumbuhan tanaman dapat dilakukan pemeliharaan yang rutin, pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan meliputi perlindungan dan pencegahan tumbuhnya jamur pada tanaman, pengendalian penyakit dan hama.
“Cabang atau batang merica sangat rentan terserang jamur karena bentuknya yang rimbun, biasanya tingkat kelembabaan pada tanaman menjadi cukup tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dibuatkan para-para di sekitar tanaman/cabang tanamam,” ucap Faizal yang juga punya kebun ini.
Faizal menambahkan, untuk memanenan merica atau lada dilakukan pada usia tanaman sekitar satu tahun atau 12 bulan setelah penanaman dilakukan.
“Agar mendapatkan hasil yang lebih baik pada saat tanaman mulai berbunga dan berbuah pertama kalinya lebih baik bunga dan buah tersebut dipetik dahulu agar pertumbuhan selanjutnya lebih maksimal,” ucapnya.
Lada Putih dan lada hitam
Lada memiliki sifat yang sedikit pahit, pedas, hangat dan antipiretik. Kebanyakan orang pada umumnya mengenal dua macam lada yaitu lada putih dan lada hitam.
Lada Hitam. Perbedaan dari lada putih dan lada hitam ini dapat dilihat dengan jelas dari tampilan warna yang ada. Lada putih bisa diperoleh dengan menggunakan buah yang belum matang sedangkan untuk lada hitam dibuat menggunakan buah yang sudah matang.
Rasa yang dihasilkan olehnya sama sehingga masakan yang dicampur dengan bumbu yang satu ini akan memiliki rasa masakan yang pedas dan hangat. Lada putih pada umumnya digunakan sebagai campuran masakan dan dilarutkan bersama dengan masakan itu sendiri.
Selain itu ia juga sering digunakan untuk membuat santapan sup. Jika anda membelinya biasanya anda akan menemukan merica dengan bentuk dan tekstur yang halus dan merica yang masih berbentuk butiran. Tentunya lada yang masih berbentuk butiran akan memiliki rasa yang lebih pekat dibandingkan dengan yang sudah dihaluskan.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Piper nigrum ini dapat tumbuh tinggi berkisar antara 10 – 15 meter. Memiliki batang yang pendek dan cabang-cabang yang menyebar.
Pohon Lada
Batang dari tanaman ini tumbuh merambat atau menjalar di tanah dengan bentuk batang yang beruas sekitar 5 cm.
Tanaman ini memiliki akar tunggang namun memiliki bentuk yang hampir mirip seperti akar serabut. Daun dari tanaman ini memiliki Panjang 10 cm dengan bentuk seperti mata tombak dan kedudukannya pada batang berseling.
Bunganya berwarna kuning cerah dengan kelopak berbentuk terompet kecil-kecil yang tumbuh bergerombol.
Memiliki buah berbentuk bulat dengan diameter antara 5 – 7 cm yang berubah warna menjadi kuning ketika sudah matang. Tanaman ini memerlukan tanah lempung yang solumnya tebal dan dengan iklim panas lembab.
Selain itu juga dapat tumbuh dengan baik pada iklim yang lembab yang terlindung dekat laut dengan curah hujan berkisar antara 1500 – 2500 mm/tahun. Tanah yang digunakan untuk menanam pohon ini harus memiliki drainase yang tinggi.
Biasanya setelah tanaman lada tumbuh dan memilik banyak sulur, petani akan mengikat sulur tersebut pada tiang panjat dengan menggunakan tali.
Tiang panjat yang dimaksud yaitu terbuat dari kayu dengan ketinggian berkisar antara 2,5 – 3 meter. Setelah umur tanaman lada sekitar 3 tahun maka lada mulai dapat dipanen.
Bentuk dari buah lada yaitu rangkaian dengan satu rangkainya berisi puluhan butir buah lada yang tersusun dengan rapi.
Tangkai tanaman akan berubah menjadi kuning ketika tanaman siap untuk dipanen dan untuk buahnya berwarna kuning atau merah yang menandakan sudah masak.
Asal Merica
Sudah tahu bukan dengan tanaman merica atau lada yang dikenal sebagai rempah-rempah dan banyak digunakan untuk campuran bahan makanan.
Tanaman yang memiliki nama latin Piper nigrum L ini ternyata berasal dari daerah Ghat Barat India. Tumbuhan yang berasal dari India ini sudah sejak lama di budidayakan di Indonesia dan dijuluki dengan sebutan “The King of Spice” alias Raja Rempah-Rempah.
Di Indonesia sendiri ada berbagai daerah yang membudidayakan tanaman merica. Indonesia juga termasuk dalam salah satu negara penghasil rempah-rempah di dunia.
Budidaya rempah-rempah di Indonesia tersebar di berbagai daerah dan salah satu rempah yang banyak dibudidayakan yaitu merica.
Beberapa daerah memiliki tanaman ini dengan jenis yang berbeda seperti halnya di daerah Lampung yang merupakan provinsi penghasil lada hitam terbesar.
Sedangkan untuk lada putih banyak dihasilkan di Provinsi Bangka. Selain itu juga ada daerah lain yang juga menghasilkan tanaman rempah ini di antaranya yaitu Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan DI Yogyakarta.
Manfaat Merica
Mungkin selama ini banyak yang belum tahu dengan manfaat yang dihasilkan dari rempah ini, padahal merica memiliki manfaat yang bagus untuk kesehatan.
Tanaman yang di kenal dengan sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia.
Bahkan lebih dari 80 persen hasil tanaman rempah ini yang berasal dari Indonesia diekspor ke luar negeri. Ia memiliki kandungan nutrisi yang banyak meliputi vitamin K, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin E, serat, kalsium, besii, kalium, manggan ,magnesium, seng.
Selain kandungan nutrisi yang dimilikinya, ia juga kaya akan kandungan kimia alami loh seperti minyak lada, minyak lemak serta pati. Menurut beberapa ahli penelitian rempah yang memiliki rasa pedas dengan bentuk yang kecil ini ternyata dapat mendukung kesehatan otak.
Melawan depresi. Otak yang kekurangan serotonin akan sering merasa sedih maka akan lebih baik anda mengkonsumsi makanan yang bermerica. Karena kandungan piperin didalamnya dapat membantu otak untuk memproduksi serotonin.
Menghindari dari kejang. Merica mengandung piperin yang dapat mengontrol aliran kalsium yang menyebabkan sel-sel saraf melepaskan neurotransmitter, sehingga terhindar dari kejang.
Mengobati stroke. Ketika kita menghirup aroma rempah ini maka akan mengaktifkan bagian otak manusia yang berfungsi untuk menelan. Oleh sebab itu merica dapat digunakan untuk mengobati mereka yang terkena stroke dan mengalami penurunan pada fungsi tubuh.
Mencegah penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson merupakan penyakit syaraf yang memburuk secara bertahap. Penyakit tersebut dapat memengaruhi tubuh pada bagian otak yang berfungsi untuk mengoordinasikan gerakan tubuh.
Dengan demikian bahan aktif di dalam rempah ini yang disebut dengan piperin dapat membantu menghentikan enzim yang memecah dopamine, jenis neurotransmitter yang sedikit jumlahnya pada penderita Parkinson.
Menurunkan resiko Alzheimer. Journal of Alzheimer Disease menemukan bahwa memasak dengan menggunakan tambahan merica, khususnya lada hitam ternyata dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer.
Penyakit ini merupakan penyakit degenerative progresif pada otak yang pada umumnya menyerang orang tua. Ciri-cirinya yaitu kebingungan, disorientasi, kegagalan memori, gangguan bicara, serta demensia.