PELAKITA.ID – Setelah melakukan kajian sedimentasi terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Luwu Utara pada 2020 lalu, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kebencanaan Universitas Hasanuddin memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Luwu Utara terkait mitigasi bencana yang dapat dilakukan guna mengurangi dampak bencana.
Pada kesempatan wawancara, Senin (10/05) bersama Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, ST., M.Phil., selaku Kepala Puslitbang Kebencanaan Unhas menjelaskan rekomendasi yang diberikan kepada Pemkab Luwu Utara disesuaikan dengan hasil identifikasi kajian sedimentasi.
Keterlibatan Unhas selain bentuk kerja sama dengan Pemkab Luwu Utara, juga menjadi bagian dari Unhas Humaniversity.
Rekomendasi yang diberikan Puslitbang Unhas salah satunya membuat program peningkatan kapasitas masyarakat, dimana pemerintah diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan disembarang tempat utamanya pada bagian hulu sungai dan juga rekomendasi terkait tata ruang wilayah.
Tidak hanya itu, Unhas juga memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat mengenai mitigasi (pencegahan) bencana.
Perbandingan kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap risiko banjir bandang terhadap pola ruang Rencana Daerah Tata Ruang (RDTR) kota Masamba diketahui yang sesuai adalah 67 Ppersen dan yang tidak sesuai adalah 33 persen.
Sehingga, diperlukan peninjauan kembali RDTR yang berbasis pada mitigasi bencana serta penataan kawasan hulu berupa kawasan hutan yang berfungsi sebagai aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai resapan air.
Prof. Adi menambahkan mitigasi bencana bertujuan untuk membentuk kesiapsiagaan dalam mengantisipasi banjir bandang yang mungkin akan kembali terjadi. Sehingga, mengurangi dampak ataupun resiko kepada masyarakat.
“Rekomendasi ini kita berikan termasuk beberapa masukan dibanyak bukaan pada tiga hulu sungai yang sudah banyak mengalami degradasi. Kami harapkan rekomendasi tersebut dapat sesegera mungkin ditindaklanjuti agar sedimen-sedimen tidak menumpuk di hulu sungai. Apalagi dalam waktu dekat akan masuk musim penghujan,” jelas Prof. Adi.
Dengan adanya rekomendasi tersebut, Prof. Adi berharap resiko ancaman banjir dapat berkurang dan mendorong serta memberikan motivasi kepada masyarakat pemda Luwu Utara untuk bangkit kembali pasca bencana.(*/mir)