PELAKIT.ID –Bulogading adalah kelurahan di Makassar di mana di dalamnya ada kawasan Pantai Losari.
Terbayang kan betapa dinamisnya wilayah ini termasuk dalam penanganan sampah yang dihasilkan para pengunjung atau pusat-pusat belanja kuliner dan penginapan di sekitarnya?
Informasi terkait tantangan dan kapasitas tersedia pemerintah kelurahan dan kecamatan dalam penanganan sampah di Bulogading ini terkuak dalam konsultasi publik legislasi Pengelolaan Sampah Regional yang digelar anggota DPRD Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis, 28 November 2020 di Cafe Ombak.
“Data di wilayah Kecamatan Ujung Pandang, mobil yang melakukan pengangkutan sampah, ada 33 mobil, ada model Tangsakasi, 13 unit. Di sana, ada dumptruck 14 unit, ada compactor 1 unit,” ucap Lurah Bulogading, Aminuddin, S.Sos, M.AP
Menurutnya, untuk mendukung pengelolaan atau penanganan sampah tersebut telah ada kendaraan pendukung sepefti Fukuda.
“Ada sebanyak 52 unit yang beroperasi di Kecamatan Ujung Pandang, ini mendukung 10 kelurahan, salah satunya di Pulau Lae-lae. Ada mobil penyapu, yang besar ada dua unit, ada penyapu kecil 3 unit dan ada 4 unit perahu Pattasaki, sebanyak 4 unit,” paparnya.
Lurah Aminuddin berbagi informasi di depan peserta konsultasi dan narasumber seperti Andi Januar Jaury Dharwis, Camat Ujung Pandang Andi Badi Sommeng, perwakilan Infokom Sulsel Amran Alimuddin dan aktivis LSM lingkungan Ahmad Yusran dan Kamaruddin Azis.
Kapasitas tersedia
Lurah Aminuddin juga menyebut bahwa ada beberapa petugas pendukung tingkat Kecamatan Ujung Pandang terkait masalah pengelolaan sampah sebagai upaya pihaknya mengelola dan menangani sampah.
“Ada 150 oang penyapu, di 9 kelurahan, dan pemotorng rumput, 4 oang untuk di Ujung Pandang,” katanya.
Untuk menopang itu semua, menurut Aminuddin diperlukan pula Brigade Taman. “Yang ada di seperti Taman Macan, Pattimura dan Hasanuddin. Dan ada juga untuk petugas median tengah dan di pinggir jalan sebanyak 31 orang,”ucapnya.
Tak hanya itu, ada pula Fukuda taman. Hasil sapuan ditangani oleh 4 orang mendukung kemudian di-back up beberapa armada untuk bagiaan taman tersebut.
“Agar kelihatan cantik maka butuh penyiraman, ada 1 unit serta 4 Fukuda di Kecamatan Ujung Pandang,” tambahnya.
Menurut Aminuddin, pengelolaan sampah di Ujung Pandang juga ditangani dengan membentuk bank sampah.
“Kita kan ada Perda 4/2011 tentang pengelolaan sampah di Kota Makassar, kami di kelurahan sudah bentuk bank sampah, semua RW sudah terbentuk, ada 35 bank sampah,” sebutya.
“Tetapi sekarang, yang masih aktif ada 18. Ini mungkin jadi pertanyaan, kenapa tidak aktif? Secara umum, bank sampah di Kota Makassar, ada 1000 total, sisia 300 lebih yang aktif. Karena ada COVID sehingga ada beberapa yang tidak aktif,” ujarnya.
Dia menyebut bahwa penghasil tertinggi sampah di Kota Makassar adalah restoran, warung makan dan hotel.
“Sampah yang ditimbulkan sebanyak 1200 ton perhari,” katanya dan beranalogi bahwa produksi sampah itu seperti ukuran 900 ekor gajah.
“Meski demikian, saat ini produksi berkisar 700-800 ton perhari, berkurang karena pandemi,” katanya.
Terkait pelibatan warga dalam penanganan sampah, selain bank sampah, pihaknya juga tetap membangun komunikasi dengan level terbawah seperti RW/RT.
“Kami senantiasa melakukan sosialisasi dan pemberian pemahaman ke warga terkait pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini,. Misalnya tentang bahaya sampah plastik, kaca dan besi sampah,” ucapnya.
“Sebagai pembina, kami tiap hari dan rutin melakukan sosialisasi khususnya penanganan sampah, dalam seminggu kami ada kerja bakti swakelola,” jelasnya.
Kelurahan Bulogading menurut Lurah Aminuddin mempunyai 2800 jiwa penduduk. “Jumlah Rumah Tangga 896 dengan luas 1,8 kilometer persegi, ada 4 RW dan 16 RT.”
“Khusus Bulogading, kami melakukan pengelolaan sampah dengan melibatkan 2 mobil sampah dan 1 dumptruck, 5 unit fukuda,” tambahnya.
“Dalam perhari volume sampah mencapai 8,5 ton/hari atau bisa 225 ton perbulan. Untuk setiap harinya menghasilkan 198 kubik atau 49,5 ton di Kecamatan Ujung Pandang, atau bisa menghasiilkan volume 1485 ton untuk keseluruhan Kota Makassar setiap hari.
“Setiap hari, sampah yang dihasilkan di wilayah Kecamatan Ujung Pandang sebanyak 198 meter kubik atau 49,5 ton per hari sehingga sebulan bisa 1.485 ton atau perbulan mencapai 225 ton,” pungkasnya.
Penulis: K. Azis