Terjepit Dua Generasi, Dampak Temuan Tim PKM RSH FEB Unhas pada Tradisi Rambu Solo’

  • Whatsapp
Tim peneliti dan dosen pendamping penelitian, dampak ekonomi dan psikologis Generasi Sandwich pada fenomena beban keuangan tradisi Rambu Solo'* (dok: Istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Sebuah riset terbaru mengungkapkan dampak ekonomi dan psikologis yang signifikan dari tradisi pemakaman Rambu Solo’ pada penghidupan ‘Generasi Sandwich’ di Suku Toraja.

Riset ini dilakukan tim PKM RSH Universitas Hasanuddin, yang diketuai Joe Happines Akuntansi 2023, Budza Nursa’ada Ilmu Ekonomi 2023,  Muhammad Haekal dari Manajemen 2021, serta Afrisah Dwi Lestari Kafrawi dari Psikologi 2022.

Tim itu di bawah bimbingan dosen pendamping Farhanah Ramdhani S.E, M.M.

Penelitian berfokus pada bagaimana beban finansial dan emosional akibat tradisi ini dikelola oleh ‘Generasi Sandwich’ atau mereka yang sering kali harus menanggung beban utang yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya.

Tradisi Rambu Solo’, adalah merupakan bagian integral dari budaya Toraja, melibatkan biaya yang sangat tinggi dan memberi dampak tak tunggal.

“Sering kali, mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Beban finansial ini tidak hanya memengaruhi pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, tetapi juga berdampak pada aspek psikologis, seperti stress,” jelas Joe Happines.

Tim penelitian saat melakukan wawancara di Toraja (dok: Istimewa)

Menurut Joe, riset ini, dengan fokus wawancara mendalam dengan 10 informan, menemukan bahwa dampak ekonomi dari utang tradisi Rambu Solo’ mencakup peningkatan dan penurunan pendapatan, peningkatan pengeluaran, serta investasi dalam bentuk hewan ternak.

“Dampak psikologisnya meliputi stress yang signifikan, perubahan emosi, serta dinamika relasi sosial yang terpengaruh,” tambah periset lainnya, Budza Nur’za’ada.

Lebih lanjut, anggota tim Muhammad Haekal menyebut riset ini menyoroti strategi-strategi financial management behavior yang dikembangkan oleh ‘Generasi Sandwich’ untuk mengatasi beban ini.

Strategi ini, lanjut Haekal, termasuk pembayaran tagihan tepat waktu, penyisihan uang untuk tabungan, dan perencanaan keuangan untuk masa depan.

Ditambahkan, Afrisah Dwi Lestasi, selain itu, coping mechanism seperti mencari dukungan sosial dan penyelesaian masalah secara terencana juga diidentifikasi sebagai kunci dalam mengurangi dampak negatif dari beban tradisi ini.

Menurut Dosen pembimbing Farhanah Ramdhani S.E, M.M., temuan ini memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh generasi sandwich di Toraja.

“Riset ini tidak hanya relevan bagi masyarakat Toraja, tetapi juga memberikan wawasan bagi masyarakat lain generasi sandwich terlebih yang menghadapi tekanan budaya serupa dalam menjaga tradisi di tengah dinamika ekonomi modern,” kata Farhanah.

Editor: Denun

 

Related posts