Mengapa Andi Herry Iskandar Begitu Istimewa

  • Whatsapp
Andi Herry Iskandar (dok: Ikatek Unhas)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Pria tinggi besar itu mendekat. Berbisik pelan. “Saya lihat kita sering ambil gambar dan video di Raker tadi simpan-ki nomorku, kirimkan-ka nah.”

Begitu bisiknya sebelum meraih mic dan bersenandung di hadapan peserta Rakernas Ikatek di DP Hall, 3/8.

Dia nampak hepi, lepas dan terus menyungging senyum.

”Angkatan 77 beliau,” balas ketua Ikatek Unhas, Muhammad Sapri Andi Pamulu.

Jika demikian adanya maka kini usia 66, Google mencatat di kelahiran 18 Agustus 1958.

Sosodara, sepagi mungkin, pria itu sudah duduk melingkar bersama peserta Rapat Kerja Nasional Ikatek Unhas yang digelar di Hotel Aryaduta, Makassar, 3/8.

Penulis enggan mendekat lantaran menganggap mereka super senior, ada wakil rektor, dekan, ada pula pejabat. Lebih memilih duduk di bagian belakang sebelum ditarik sama Ilham ’Illy’ Alimuddin untuk foto bersama.

Foto yang kemudian diikuti sejumlah alumni Fakultas Teknik Unhas termasuk ketua Ikatek Sapri Pamulu.

Nah, sosodara, siapa gerangan pria yang berbisik ke penulis itu?

Nama lengkapnya Ir H Andi Herry Iskandar.

Dia berani bertahan sedari pagi, ikut rapat kerja, santap siang bersama alumni, hingga datang dengan kasual hitam ke gala dinner di DP Hall, Jalan Amirullah.

Dibisiki oleh Puang Herry, tentu saja penulis tersanjung sebab selama ini Andi Herry – dalam benak penulis sebagai tokoh besar, kesayangan Panglima M. Jusuf dan pernah menjadi salah satu pejabat utama di Sulawesi Selatan. Baik di masa kepemimpinan Amin Syam maupun Syahrul Yasin Limpo.

Ada beberapa hal yang kemudian terklarifikasi terkait bisikan Puang Herry itu.

Yang utama adalah bangga dan di-bati-bati. Penulis sering merasa jadi korban tidak dibati-bati oleh yang mengaku tokoh Sulsel. Tojeng ini nah.

Anyway, akhirnya anggapan bahwa Andi Herry alumni Perikanan tak terbukti sebagaimana sangkaan penulis selama ini, keliru.

Dia adalah Antek Unhas Sipil tulen yang oleh Sapri Pamulu disebut sebagai The Legend.

Yang kedua, anggapan bahwa Puang Herry super irit bicara, tanpa isi, dan biasa-biasa saja terbantahkan.

Sambutannya yang padat, to the point saat diminat memberi sambutan disebut sangat menginspirasi dan menjadi tanda betapa multitalentanya alumni Teknik Unhas.

Menyeruak aura ketokohan, loyalitas ala Teknik Unhas, dan respek mewangi peserta Rakernas saat dia bicara di depan podium meski hanya sekira 5 menit.

Bukan golla ini nah!

Dari Kadis PU hingga Asisten Gubernur

Bagi warga Makassar dan Maros, sosok Puang Herry dikenal sebagai Wakil Wali Kota Makassar, pernah pula sebagai Penjabat Bupati Maros dan Penjabat Bupati Luwu Utara di Masamba. .

Dia alumni Jurusan Teknik Angkatan 77 yang saat pelaksanaan Rakernas nampak kuat, sehat dan masih penuh wibawa. Wibawa yang juga menyimpan sejumlah senjata jenaka dan sombere.

Mungkin anda belum tahu kalau tidak lama setelah tamat dari Fakultas Teknik dia menjabat sebagai Kepala Dinas PU di Sinjai, saat penulis masih kelas 2 SMA.

Selama sembilan tahun, Puang Herry menjadi Kadis hingga 1997. Dari Balangnipa Sinjai dia ke Gowa, sebagai Kepala Dinas Bina Marga Gowa hingga 1999 kala Syahrul Yasin Limpo jadi Bupati Gowa.

Dari Gowa dia ke Makassar dan menjabat sebagai kadis PU PU Kota Makassar antara tahun 1999 hingga 2001 saat Ilham Arief Sirajuddin sebagai wali kotanya.

”Saya ini anak Teknik yang pernah jadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Makassar, alumni pernah Teknik yang jadi Kadis Perikanan,” katanya di depan peserta Rakernas Ikatek. Tepuk tangan menyambut.

Puang Herry jadi Kadis antara 2001 hingga 2003 lalu terpilih menjadi Wakil Wali Kota Makassar antara tahun 2004–2009 bersama IAS. Setelah itu, dia didapuk sebagai Plt Wali Kota Makassar dari tahun 2008 hingga 2009.

Karirnya terus melesat, dari Kota Makassar, SYL memilihnya sebagai Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada 2009 hingga 2018. Selama 9 tahun!

Karir Puang Herry tidak bisa dilepaskan dari kiprahnya bersama Ikatek. Jejaring di Ikatek, Fakultas Teknik, apalagi ditunjang trah M. Jusuf di tubuhnya menjadi alasan dia jadi tokoh di Ikatek Unhas.

Apapi? dari Keluarga Panglima Jenderal M. Jusuf, lahir di Bone, anak Teknik Unhas, sombere dan hadir membaur di tengah acara-acara Teknik, bersama alumni tanpa sekat, serasa begitu lekat, dekat.

Ada pesan penting buat kita dari Puang Herry saat memberi sambutan – hal yang disunguti sebagai kenapakah lagi saya harus bicara.

Bahwa, alumni atau Sarjana Teknik tidak boleh lagi mengantri menunggu panggilan pendaftaran pegawai negeri sipil atau ASN.

Kira-kira begini pesan Puang Herry di Rakernas Ikatek: Di luar sana banyak ruang pengabdian, banyak peluang pekerjaan yang tak melulu ASN. Anak saya juga Teknik tapi dia bilang mending janganmi jadi pegawai negeri sipil.

”Dia bangga bisa pekerjakan 16 orang di warung kopinya,” pungkas sosok yang tak protes meski beberapa kali dipanggil Puhe’ oleh yuniornya.

Denun | Tamarunang, 4/8

 

Related posts