PELAKITA.ID – Obrolan, canda tawa, calla, di Danny Pomanto Hall meriung ke sana kemari, Sabtu malam, 3/8.
Tentang sambutan-sambutan yang relevan konteks dan kebutuhan dari WR 3 Unhas, keseriusan Prof Buana Ma’ruf berbagi ide, success story IKU-nya Prof Isran Ramli.
Juga tentang kualitas paparan pengantar Rakernas nan memukau oleh Husein ‘Uceng’ Muslimin hingga ‘tiba telat’ ketua IKA Mesin Jusman Sikki yang berbuah rezeki untuk organisasi Ikatek Unhas.
“Inimi yang pa’ngara sampai kita semua sepakat untuk galang donasi dengan target segitu,” tunjuk ketua Ikatek Unhas, Muhammad Sapri Pamulu ke Jusman pada gala dinner IKA Teknik Unhas di Danny Pomanto Hall itu. Pria dengan rambut minimalis itu hanya tersenyum tipis.
“Kak Uda, angkatan berapa Pak Jusman,” tanya penulis ke Uda Askari Azis, peserta Rakernas dari Surabaya. “Lebih tua-ki Nuntung,” balasnya.
Sosodara, malam itu, di samping penulis ada sejumlah senior dan teman ngobrol, termasuk Andi Herry Iskandar, Dekan FT Unhas, Prof Isran hingga sejumlah senior Smansa, ada om Faizal, om Mappi, Maliku, Kak Idin, hingga sejumlah yunior.
Ada pula Askari Uda Azis, Anshar ‘Anca’ Rahman, Sri Asri Wulandari, juga Utrich ‘Indosiar’ Djalle, adiknya Kak Dhodhaque ini – baru tahu kalau anchor Patroli Indosiar ini alumni Teknik Elektro, dan sejumlah teman WAG alumni Unhas yang tidak bisa disebutkan semua.
Terkait dana hingga bisa mencapai semiliar itu, kata Sapri, saat pelaksanaan Rakernas, saat bahas program kerja, persoalan pendanaan menjadi isu, lalu datang Jusman Sikki yang menghangatkan suasana dan ’menggertak’ forum’.
”Diami itu yang bilang IKA Mesin sekian, yang lain bagaimana,” seru Sapri.
Pendek cerita, penulis mengintip nama-nama IKA Departemen dan nilai donasinya untuk Ikatek Unhas. Mulai dari Mesin, Sipil, Elektro, Perkapalan, Arsitektur hingga Geologi. Ada beberapa angka tertulis, 100, ada bahkan 250.
”Bisa satu miliar ini, sampai besok bisa 1,5 miliar, kalau pun tidak, itu target,” kata Sri Asri kepada penulis.
Sri, pensiunan Bank BNI dan Bank Jabar ini adalah teman seangkatan penulis di Smansa Makassar, angkatan 89 yang juga bendum IKA Teknik Unhas. Seperti Sapri, dia sipil. Di Smansa dia aktif di Pramuka.
Setelah dihitung, setelah Sugianto Wahid, Ketua IKA Geologi datang, angka 1 miliar bisa dikalim Sri. Mudah begitu ya, dalam sehari saja terkumpul 1 miliar, bagaimana kalau mereka Rakernas selama sepekan. Eh!
”Padahal ini belum ada Departemen Elektro,” tambah Sri seraya menunjukkan lembaran kertas berisi IKA Departemen dan donasinya untuk Ikatek mereka.
Semua hepi, semua semangat. Semua menyanyi penuh semangat.
Malam itu, di DP Hall, puluhan peserta Rakernas Ikatek bermain domino. Domino jadi salah satu Badan Otonom Ikatek, bersama olahraga lari, sepeda hingga golf.
Pelaksanaan Rakernas sebelumnya juga diisi pelantikan Badan Otonom Ikatek, pilihan untuk menjadi ruang kreatif dan juga fund raising organisasi.
Sebelum meninggalkan DP Hall, saya menemui Dedy Irfan Bachri, memberi selamat lalu bicara dengan Caca,ada juga Dedy Tenriajeng, dua sosok yang merupakan pilar Plazgozz Pettarani.
“Selamat nah Dedy, luar biasa Rakernas Ikatek,” kata penulis yang bergegas pulang karena Daeng Ke’nang yang akan berulang tahun datang menjemput.
Kepada Caca Perkapalan, penulis juga ada pesan.
“Sampaikan ke Kak Sapri, gunanakan dana itu untuk buat Plazgozz yang ketiga, setelah Jusuf Dg Ngawing dan Pettarani.” “Di Tamarunang mungkin?”
Denun, Tamarunang, 4/8/2024