PELAKITA.ID – SUDAH lama saya penasaran. Dan bercampur kagum. Di tahun ini yang usianya mencapai 82 tahun, ia masih terlihat sehat dan bugar. Jarang terdengar sakit.
Bahkan masih aktif dan produktif, termasuk berkunjung ke berbagai daerah dan melawat ke luar negeri.
Anda tentu sudah tahu. Ia adalah Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden RI ke-10 dan 12.
“Adakah tips atau resep khusus?” tanya saya.
“Tidak ada,” jawab jubir yang kerap mendampingi JK, Husain Abdullah.
Ha? Saya tambah penasaran.
“Adakah jenis makanan pantangan?” tanya saya lagi.
“Juga tidak ada,” ujarnya singkat dan tersenyum tipis dalam kesempatan obrolan ringan di kedai kopi, kawasan Menteng, Jakarta.
Hanya saja, lanjut Uceng – begitu pria ini akrab disapa- memang porsi asupan makanannya saja yang diatur. Tidak banyak, tidak juga sedikit.
Sop konro, sop saudara, atau coto Makassar adalah jenis makanan daging-dagingan dan jeroan yang cenderung dihindari orang berusia lanjut, tetap disantap JK bersama ketupat dan buras. Tapi tidak sering. Mungkin sekali sebulan atau dua bulan sekali. Biasanya ditemani anak dan cucunya di akhir pekan.
Selain itu, sehari-hari sang istri Mufidah, sedapat mungkin memasak sendiri untuk JK sehingga bisa mengawasi langsung bahan, bumbu, kebersihan, dan kualitas makanan.
Paling tidak, sambal yang menjadi pendamping makan sang suami berasal dari olahan istrinya yang dikenal hobi masak.
Untuk menjaga kebugaran fisik, menurut Uceng, cara JK simpel, sederhana dan praktis. Tidak ada kiat apalagi resep khusus. Yang penting menurut pemahaman JK, kita harus terus bergerak.
“Bergerak artinya apapun kita jalan, bergerak, olahraga ringan dengan gerakan stretching tiap pagi sebelum memulai aktivitas.”
Ia mencontohkan, dalam kunjungan ke Afghanistan belum lama ini, Pak JK selalu berjalan kaki mengunjungi beberapa tempat seperti pasar dan tempat pendidikan. Sampai-sampai anggota rombongan merasa keteteran mengikuti irama langkah kaki JK.
Meski nampak terlihat segar bugar, JK tak tergoda untuk memforsir dirinya dan tahu batasan. Kalau dulu jogging yang dilakukannya bisa dalam bentuk berlari kecil, tapi sekarang lebih memilih jalan kaki biasa saja.
Aktivitas jalan kaki JK tersebut terkadang juga diselingi dengan kegiatan lain seperti golf.
Selama di padang golf, sedapat mungkin ia memutuskan tetap jalan kaki daripada menggunakan mobil bantu. Dan di sela-selanya ia bercengkrama dan sesekali melempar joke yang mengundang tawa.
Bahkan menurut Sekjen Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE) Universitas Hasanuddin, Suaib Mappasila, Pak JK rutin setiap tahun mengikuti turnamen golf yang digelar organisasi alumni dimana JK juga alumnusnya itu.
Pada tahun ini digelar 11 Agustus 2024 di Sentul Highlands Golf Club kabupaten Bogor.
“Insya Allah beliau (Pak JK,red) conform hadir,” ujar Suaib yang dihubungi, kemarin.
Selain fisik, kali ini menurut “ordal” genetik, JK berupaya untuk menjaga suasana hatinya selalu optimis dan positif. Seperti dituturkan salah satu putri Jusuf Kalla, Muswira Kalla.
Perempuan pemilik resto MUSE di Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini selalu mengingat pesan ayahnya untuk menikmati tiap langkah dalam hidup. Dan selalu belajar dan rendah hati.
“Kehidupan dan pekerjaan harus dinikmati supaya mendatangkan manfaat dan bahagia,” ujarnya. *
(Rusman Madjulekka).