Aminullah, Sekretaris PD Ikatan Apoteker Indonesia Sulawesi Selatan membagikan testimoninya terkait eksistensi sosok inspiratif Andi Muh. Yagkin Padjalangi, sosok yang disebutnya Role Model Apoteker Politisi di Sulawesi Selatan, Seperti apa penggambarannya, mari simak berikut ini.
____
PELAKITA.ID – Dr. apt. H. A. M. Yagkin Padjalangi, M.Kes. (AYP) merupakan sosok yang begitu familiar di kalangan apoteker di Indonesia. Khusus di Sulawesi Selatan, sosoknya begitu istimewa.
Ya, kanda AYP, memang sejatinya apoteker. Pria Bugis kelahiran Bone, 24 Desember 1965 ini memperoleh gelar apoteker dari kampus merah, Farmasi Unhas, tahun 1992.
Memulai karier profesionalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 1993 di RSU Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku kemudian berpindah tugas menjadi PNS di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Makassar hingga 2003.
Jabatan terakhirnya sebagai Kepala seksi Pemeriksaan dan Penyidikan, sebelum akhirnya memutuskan fokus sebagai politisi.
Perhitungannya yang matang untuk terjun sebagai politisi, membuahkan hasil. Sebagai seorang politisi, kariernya terbilang cemerlang.
Tidak butuh waktu lama. Tahun 2004, sudah terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2004-2009 daerah pemilihan Bone, Soppeng dan Wajo.
Selanjutnya, kembali terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2009-2014 daerah pemilihan Makassar.
Berkat prestasinya dibarengi dengan dukungan masyarakat, kanda AYP terpilih lagi sebagai anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2014-2019 daerah pemilihan Bone. Terpilih selama 3 periode dengan dapil berbeda. Sungguh hal yang luar biasa untuk ukuran politisi.
Kebanyakan politisi, juara bertahan di dapil yang sama. Terpilihnya dari dapil berbeda menjadi indikasi kuat bahwa Petta Cambang, begitu panggilan akrabnya, memiliki ‘sesuatu yang berbeda’ dengan politisi lainnya.
Di kalangan politisi sendiri, Petta Cambang sangat disegani, dikenal luas karena pergaulannya.
AYP layak digelari sebagai politisi santun dan berkarakter. Sebagai apoteker di Sulawesi Selatan, kita patut berbangga dengan capaian prestasi kanda AYP.
Tentunya, gelar santun dan berkarakter ini, melekat pada diri kanda AYP, tidak terbentuk secara instan.
Dia terbentuk dari kematangan proses belajar yang panjang. Tentunya, berawal dari didikan di lingkungan keluarganya.
Saya pernah mendengar cerita langsung dari saudaranya, bahwa didikan di lingkungan keluarganya cukup tegas dan keras.
Setelah tamat di SMA Negeri 1 Ujung Pandang. Selanjutnya, AYP diterima sebagai mahasiswa Farmasi Unhas, tepatnya angkatan 85.
Teman angkatannya sangat mengenal dengan baik. Karakternya sebagai pemimpin terlihat dengan jelas dari tutur katanya, prilaku dan perbuatannya.
Saat mahasiswa itulah, karakter kepemimpinan kanda AYP makin terasah. Disegani oleh aktivis lintas fakultas. Organisatoris 24 karat.
AYP pernah menjabat sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa FMIPA periode 1988-1989.
Puncak kariernya dalam berorganisasi sehingga pantas disebut salah satu legenda aktivis kampus Unhas yaitu ketika menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Unhas Periode 1991-1992. Pencapaian yang luar biasa bagi anak Farmasi.
Ada satu contoh menarik keteladanan beliau sebagai pemimpin lembaga mahasiswa. Saya dengar cerita ini dari aktifis lainnya. Mungkin hanya beliau yang punya pemikiran seperti itu.
Seperti apa keteladanannya?. Ceritanya begini. Kanda AYP punya stempel khusus. Terus, dia juga punya langganan warung tempat makan.
Nah, bagi pengurus organisasi atau temannya, bisa makan gratis di warung makan tersebut, asalkan membawa stempelnya.
Artinya, AYP yang akan melunasi tagihan berdasarkan jumlah stempel dari warung makan. Luar biasa. Seandainya saya seangkatan beliau, maka saya bersedia menjadi sekretarisnya dengan memegang stempel tersebut. Hehe…
Jangan pula bertanya, untuk menguji dalamnya rasa cintanya sama ilmu Farmasi. Untuk pengembangan keilmuannya, bisnis dan menjaga cintanya sebagai apoteker, sewaktu periode menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
AYP mengelola PBF dan 2 buah apotek dan 1 toko obat dengan nama Mappakangka.
Saat ini, menjabat sebagai Ketua Umum IKA Fakultas Farmasi Unhas Periode 2020-2024. Bukti cintanya sama almamaternya, kampus merah.
Untuk jenjang pendidikan, AYP menyempurnakan gelar akademiknya dengan menyelesaikan pendidikan magister kesehatan di Unhas pada tahun 2002.
Tak puas sampai disitu, AYP selanjutnya melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan Doktornya di Universitas Muslim Indonesia pada tahun 2015. S
ebagai pembelajar sepanjang hayat, dia terus mengembangkan diri dan keilmuannya dengan menjadi dosen dan mengajarkan ilmu-ilmu Farmasi kepada mahasiswa.
Mengapa AYP, sosoknya begitu istimewa di kalangan apoteker di Sulawesi Selatan?
Mungkin generasi gen Z hanya mengenalnya sebagai politisi. Tapi tidak, bagi beberapa generasi milenial, apalagi gen X sangat mengenalnya.
AYP, salah satu apoteker di Indonesia yang pernah menjabat Ketua organisasi profesi apoteker dengan dua nama berbeda.
AYP terpilih dan menjabat sebagai Ketua Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Sulawesi Selatan Masa Bhakti 2006-2010.
Seingat saya, pada periode pertamanya AYP memimpin, kegiatan ISFI yang cukup viral menjadi perhatian apoteker di Sulawesi Selatan yaitu Pelaksanaan Penataran dan Uji Kompetensi Apoteker (PUKA) angkatan I pada tahun 2007 yang diikuti sekitar 500 apoteker di Bapelkes, Antang.
Kegiatan itu terlaksana dengan baik.
Pada Kongres XVIII ISFI pada 7-9 Desember 2009, nama ISFI berubah menjadi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Selanjutnya, kanda AYP terpilih kembali untuk melanjutkan amanah sebagai Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Masa Bakti 2010-2014.
Di level PD dan PP IAI, pengurus PD IAI Sulawesi Selatan sangat disegani dan diperhitungkan. Dia adalah role model, panutan sekaligus pelindung yang baik.
Tantangan utama untuk membangun ISFI dan IAI di Sulawesi Selatan pada waktu itu, tentu lebih berat dibandingkan hari ini. Untuk kelancaran roda organisasi, terkadang atau bahkan lebih banyak menggunakan dana pribadi.
Kanda AYP, begitu bersemangat untuk membesarkan IAI dan apoteker di Sulawesi Selatan.
AYP telah mewakafkan dirinya untuk berbuat lebih banyak untuk kepentingan yang lebih besar.
Saat ini, Kanda AYP berjuang menjadi senator melalui jalur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dapil Sulawesi Selatan.
DPD merupakan lembaga legislatif tingkat nasional yang berperan dalam membuat Undang-Undang, mengawasi pemerintahan dan menyuarakan aspirasi daerah.
Kedudukan sejajar dengan DPR. DPD akan bekerja sama dengan DPR, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lembaga lainnya dalam membentuk kebijakan nasional dan melakukan pengawasan terhadap pemerintahan.
Mengutip dari pengumuman KPU terhadap hasil Daftar Sementara Bakal Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, sesuai dengan abjad nama asli calon, kanda AYP mendapat nomor urut 10 dari 18 calon, memperebutkan 4 kursi di dapil Sulawesi Selatan. Pemilihan akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024.
Kanda AYP merupakan salah satu contoh politisi apoteker yang layak menjadi teladan bagi apoteker lainnya di Sulawesi Selatan. Kanda AYP merupakan politisi apoteker terbaik di Sulawesi Selatan saat ini.
Berbekal dengan segudang pengalaman, jaringan, dan dukungan masyarakat.
Penulis membaca masa depan, bahwa jika kanda AYP terpilih sebagai senator, maka akan berbuat lebih banyak untuk kemajuan daerah, dan tentunya juga, akan memperjuangkan apoteker di Indonesia menjadi lebih baik.
Editor: Denun