DPP PPP Ingin 1 Juta Guru Ngaji dan Marbot Dapat Insentif, Darwis Ismail: Demi Kemakmuran Masjid

  • Whatsapp
Pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan yang juga Ketua Bapilu PPP Indonesia Timur, Darwis Ismail (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID –  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan agar Kementerian Agama (Kemenag) membentuk Direktorat Jenderal Pesantren dan mengalokasikan anggaran untuk guru ngaji.

Pertimbangan itu didasarkan demi mengangkat derajat pesantren dan para guru ngaji di Indonesia.

Adalah ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau yang biasa disapa Awiek yang menandaskan hal ini sebagai bentuk perhatian PPP terhadap pesantren dan guru ngaji di Indonesia.

Read More

Usulan ini juga menyikapi adanya peningkatan anggaran di Kementerian Agama pada 2024.

“Dengan penuh perhatian, fraksi PPP mengajukan usulan untuk mengangkat derajat pesantren dan para guru ngaji dengan membentuk Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama dan mengalokasikan anggaran untuk guru ngaji,” kata Awiek dalam rapat paripurna tentang pandangan RAPBN 2024, Selasa (22/8/2023).

Dikutiip dari DetikNews, Kementerian Agama dalam RAPBN 2024 mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp 72,16 triliun.

Besarnya pagu indikatif ini mengalami peningkatan 2,44% jika dibandingkan 2023.

Untuk itu, PPP berharap peningkatan anggaran tersebut juga bisa dialokasikan bagi guru ngaji yang jumlahnya 1 juta berdasarkan data Kementerian Agama.

Fraksi PPP mengusulkan alokasi anggaran untuk 1 juta guru ngaji sebagaimana data yang terdapat di Kementerian Agama.

Darwis Ismail yang juga pengurus di DPP Partai Persatuan Pembangunan asal Sulawesi Selatan mengaku setuju dengan ide itu.

“Saya kira iya, kita perlu mendukung, atau sangat mendukung adanya peningkatan insentif ke guru guru ngaji, imam masjid marbot dan alokasi kenaikan anggaran Kemenag,” tanggap Darwis kepada Pelakita.ID, Selasam (21/8)

“Sangat penting sekali untuk meningkatkan kesejahteraan para guru guru mengaji kita,” tegasnya ketua Bapilu PPP untuk Wilayah Indonesia Timur ini.

“Demikian pual imam-imam mesjid dan marbot di pelosok kampung, dan di perkotaan,” imbuhnya.

“Jelas karena merekalah yang mengajarkan anak anak kita mengenal al quran, juga melayani orang salat di masjid sebagai imam dan yang merawat masjid,” jelasnya.

Dia berharap Kemenag jangan hanya nampak sibuk mengurus haji tapi minim perhatian kepada masjid dan imam-imamnya.

“Mengapa demikian sebab jika masjid-masjid makmur maka ummat di sekitarnya turut merasakan manfaatnya,” pungkas Caleg PPP dari Dapil 3 Sulawesi Selatan ini.

Berdasarkan data dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menyebutkan jumlah guru ngaji yang tercatat di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA) di seluruh wilayah Indonesia sebanyak  928 ribu.

Meski demikian, masih banyak banyak guru ngaji yang belum tercatat.

Redaksi

Related posts