Panitia pembangunan dan renovasi Masjid Nurul Baroqah terbentuk, Andi Nasrun Tahir ketuanya

  • Whatsapp
Suasana pertemuan pembentukan kepanitiaan pembangunan dan renovasi Masjid Nurul Baroqah (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Jemaah dan pengurus Masjid Nurul Baroqah di Kompleks GMTD Kelurahan Tanjung Merdeka telah menggelar pertemuan untuk memilih dan menetapkan kepanitian pembangunan dan renovasi masjid, Rabu malam, 14/6/2023.

“Alhamdulillah, telah digelar pertemuan yang digelar oleh pengurus masjid dan jemaah dan meminta kami untuk menjadi ketua panitia pembangunan dan renovasi masjid,” kata Andi Nasrun Tahir kepada Pelakita.ID

Menurut Andi Nasrun, tujuan dibentuknya kepanitiaan pembangunan renovasi masjid adalah untuk memberikan pelayanan akan pemenuhan kebutuhan fasilitas yang baik , nyaman dan aman.

Read More

Desain Masjid Nurul Baroqah (dok istimewa)

Menurut pria yang akrab disapa Chilunk itu, sejarah didirikannyaMasjid Nurul Baroqah berawal pada tahun 2009.

Pembangunan diprakarsai oleh Herry Iskandar yang waktu itu menjabat wakil wali kota dan dibantu oleh tokoh masyarakat yaitu Hudli Huduri termasuk masyarakat atau warga yang bermukim di perumahan.

Bukan hanya yang muslim, tetapi juga non-muslim.

“Pada saat itu semua bahu membahu mengumpulkan dana yang bukan sedikit yang menelan biaya lebih dari ratusan juta rupiah. Masjid ini akhirnya berdiri di dalam kawasan pemukiman GMTD di Tanjung Merdeka,” jelas Chilunk.

Dia juga menyebut selain Herry Iskandar, ada beberapa penggagas pembangunan masjid pertama kali seperti  almarhum Ilham Usman.

Lalu ada almarhum Syafrudin Badrun, Andi Hudly Huduri, Andi Utta, H Hambali, Burhanuddin Nur, Chaeruddin Hatba, H Ichwansyah, Raden Pradoto, Usman Arsyad, Andi Padinringi hingga Unan.

Masjid pun menjadi pilihan beribadah warga Kelurahan Tanjung Merdeka. Masjid menjadi nyaman dan teduh bagi semua kalangan, baik dari dalam kompleks maupun dari luar kompleks.

Gambar rencana pembangunan dan renovasi Masjid Nurul Baroqah (dok: istimewa)

 Waktu berlalu, jemaah semakin banyak. Masjid mulai tidak bisa menampung jumlah jamaah yang semakin banyak. Jika salat Jumat misalnya, masjid penuh dan jemaah harus salat di daerah terbuka.

“Pokoknya, kalau panas kepanasan, hujan kehujanan,” kata Chiliunk.

Itu pula yang menjadi alasan mengapa salah seorang jemaah yaitu Kadir Khalid dan jemaah lainnya, Dr. Farid Amansyah memberi masukan untuk segera membentuk kepanitian untuk pengembangan masjid.

Dr Farid menyebut dengan kerjasama dan kesungguhan memfasilitasi pembangunan masjid ini maka pasti akan bisa terwujud.

Suasana masjid tampak bagian depan (dok: istimewa)

“Insya Allah Masjid Nurul Baroqah akan bisa menampung jamaah dalam beribadah. Tidak lagi ada yang kehujanan bila hujan, tak ada lagi yang kepanasan bila terik matahari,” ucap Dr Farid.

“Masjid akan terbangun dalam jangka waktu singkat, akan selesai dengan menggali seluruh potensi yang ada untuk kita ikutkan dalam membangun renovasi masjid sebagai investasi akhirat,” ucapnya,

“Kita akan membuka peluang, ruang dan waktu untuk berpartisipasi dalam pembangunan renovasi masjid ” tutup Dr Farid.

Editor: K. Azis

 

Related posts