300 Wakil Kota Kumpul di Brussels, Danny: Ajang Berbagi Ide dan Cerita Sukses Pembangunan

  • Whatsapp
Para wakil kota sedunia berkumpul di Brussels membahas masa depan kota dan perlunya inskulsivitas (dok: BUS 2023)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Brussels Urban Summit (BUS) adalah inisiatif dari Brussels Capital Region, Eurocities, Metropolis dan OECD Champion Mayors for Inclusive Growth Initiative.

BUS hadir untuk menjawab sejumlah pertanyaan besar tentang bagaimana menghadapi tantangan yang kota saat ini yang kian luas.

Tantangan itu seperti perubahan iklim, migrasi, pertumbuhan kota, dan ketidaksetaraan sedang mendera dasar-dasar kehidupan kota.

Read More

Welcome to Brussels Urban Summit 2023 (dok: BUS2023)

Pada saat yang sama, kota adalah pendorong inovasi yang dibutuhkan untuk masa depan yang lebih hijau dan lebih inklusif.

Jawaban besar yang kita temukan dan pilihan yang kita buat dalam beberapa tahun ke depan akan menentukan masa depan kita selama beberapa dekade mendatang – untuk kota kita dan seterusnya.

Itulah alasan mengapa BUS ini hadir.

Brussels Urban Summit (BUS) menyatukan tiga konferensi kota internasional: Metropolis World Congress ke-14, Konferensi Tahunan Eurocities, dan Konferensi Walikota OECD keenam untuk Prakarsa Pertumbuhan Inklusif.

Acara ini mengumpulkan lebih dari 300 kota di seluruh dunia dan lebih dari 1000 politisi, pakar, dan perwakilan masyarakat sipil untuk bertukar ide dan menetapkan prioritas untuk kota yang berkelanjutan, terjangkau, dan layak huni di masa depan.

Kesan Wali Kota Makassar

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto hadir sebagai salah satu wakil dari salah satu kota utama di Indonesia.

“Ada beberapa kegiatan yang kami ikuti seperti program sesi pleno, lokakarya, side event, dan juga kunjungan lapangan,” jelas Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang hadir di Brussels.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat memberikan inputnya pada diskusi terkait kota dunia dan spirit inklusivitasnya di BUS 2023 (dok: Humas Pemkot Makassar)

Menurutnya, BUS ini adalah forum pertukaran ide sekaligus debat bagaimana seharusnya kota-kota dunia ke depan.

“Pada taping yang digelar oleh media setempat, saya bicara tentang resiliensi kota-kota kita, tentang ancaman perubahan iklim, sea level rise, hingga upaya kita mengajak warga Makassar dan sekitarnya untuk membicarakan masa depan kotanya,” jelas Danny.

“Bagi kami, ini event yang menawarkan kesempatan unik untuk terlibat dalam dialog global strategis untuk membantu menentukan masa depan perkotaan kita bersama,” ucapnya.

“Ini ajang yang baik, berbagi ide dan cerita sukses pembangunan kota kita,” pungkas Danny.

 

Redaksi

Related posts