PELAKITA.ID – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mendapat undangan silaturahmi dan berbagi perspektif dengan warga dan sejumlah aktivis di Bumi Buttatoa Bantaeng, Kamis, 4/5/2023.
Pertemuan berlangsung di Café Konijiwa Kota Bantaeng yang asri.
Saat diminta berbicara, Danny menyebut, dia datang ke Bantaeng sebagai rangkaian acara Pelantikan dan Rakorda Pengurus Daerah IKA Unhas Kabupaten Bantaeng Periode 2022-2026 pada Kamis, (4/05/2023).
Danny menyebut telah menyiapkan konsep untuk membangun Sulawesi Selatan bersama alumni Unhas yang bernaung di IKA Sulsel.
“Kami sudah memiliki konsep mengimplementasikan pengabdian alumni di masyarakat. Apalagi, Kabupaten Bantaeng sebagai wilayah yang memiliki lahan subur dan potensi sumber daya alam luar biasa,” ucapnya.
“Sayang jika tak dikembangkan maksimal,” lanjutnya.
Dia menilai, ngopi bareng ini, merupakan salah satu inisiasi untuk membangun gagasan pengembangan wilayah.
Delapan poin
Ada sekurangnya delapan poin menarik yang dihimpun Pelakita.ID
Pertama, meski Bantaeng tidak sebesar kabupaten lain namun strategis dan punya potensi besar.
“Ini subur lantaran memiliki salah satu faktornya, yakni Gunung Lompo Battang. Lahan subur tersebut sangat penting, pasalnya kini menjadi perebutan banyak negara di dunia. Termasuk alasan perang karena merebut lahan gandum,” ujar Danny.
Saran Danny, perlu langkah-langkah stretgis agar lahan subur itu dimanfaatkan dengan komoditi unggulan seperti jagung, bahkan hingga rumput laut yang dikelola dengan sistem tanam, jual dan harus ada yang bisa beli. “Termasuk dibeli oleh pemerintah,” tegasnya.
Kedua, Sulsel harus dibangun secara ‘anatomi kedaerahan’. Melihat posisi, akses, transportasi dan keunggulan daerah.
“Jadi bukan berdasarkan administrasi tetapi interkoneksi. Bantaeng ada pada posisi pesisir dan pegunungan. Jika Sulsel diumpamakan sebagai manusia maka Bantaeng itu tumitnya,” jelas Danny.
Dengan posisi Bantaeng seperti itu, Bantaeng memegang peranan penting sebab meski kecil posisinya sangat krusial.
“Bantaeng merupakan tumpuan Sulsel. Termasuk, dengan hasil laut Bantaeng seperti rumput laut yang merupakan komoditi paling dicari di Australia karena dapat membuat plastik daur ulang yang menjadi semangat eco green life,” terangnya.
Ketiga, solusi pemasaran komoditi adalah dengan sistem dan kesungguhan pemerintah untuk memudahkan daya serap dan pembelian produk.
Hamzah, warga Bantaeng menilai banyak gerakan pemuda yang masuk dalam produksi pertanian alami tetapi pasarnya masih kurang. Persoalan lainnya adalah ketersediaan pupuk yang sulit diperoleh petani.
Menurut Danny, solusinya bisa seperti Bank Sampah yang dilakukan di Makassar. Jadi bukan mustahil dilakukan.
“Kalau saya, saya akan beli seluruh produk hasil tani. Seperti Bank Sampah di Makassar itu kenapa masih berjalan karena saya beli semua,” tuturnya.
Keempat, pelibatan seluruh pihak untuk membincang agenda perbaikan. Danny juga menyebut solusi pembangunan, implmentasinya, harus melalui kebijakan dan tahapan lebih luas.
“Dukungan semua pihak termasuk masyarakat dan petani Bantaeng sangat dibutuhkan,” ujar dia.
Meski demiikian, Danny menyebut pengambil kebijakan tidak bisa berjalan sendiri, atau memutuskan sendiri.
Kelima, perlu ada jaminan pembangunan infrastruktur seperti jalan negara perlu dimaksimalkan agara poros seperti Takalar, Jeneponto, hingga Bantaeng lancar dan tidak mengganggu proses ekonomi kawasan.
Sejumlah warga menyampaikan perlunya meningkatkan kualitas infrastruktur menuju dan ke Bantaeng terutama jalan.
Keenam, perkebunan dan pertanian adalah pilar ekonomi kawasan kaya seperti Bantaeng.
Danny mengapresiasi inisiatif Pemda Bantaeng yang telah melaksanakan revitalisasi lahan kopi dan mempromosikan produk Arabica serta Liberica yang sangat potensial untuk pengembangan daerah.
Ketujuh, potensi kelautan dan perikanan Bantaeng sebagai bagian dari konsepsi Makassar Straits di IKA Unhas Sulsel relevan dengan posisis Bantaeng di selatan.
Diperlukan identifikasi potensi yang lebih dalam dan komprehensif untuk bisa menyusun skala program pembangunan seperti rumput laut.
Kedelapan, potensi usaha seperti smelter yang ada saat ini merupakan hal positif hanya saja semua pihak perlu menjaga kondusivitas usaha dan kepastian bahwa alam, industri dan manusia bisa berjalan seiring.
Poin tersebut disampaikan Danny kepada Misbahuddin, anggota DPRD Bantaeng secara khusus sesaat setelah pertemuan utama digelar.
Pelakita.ID mencatat beberapa aktivits atau tokoh Bantaeng yang hadir menemui dan berbagi pandangan dengan Danny Pomanto.
Para pihak yang hadir
Mereka di antaranya Pengurus Kerukunan Keluarga Bantaeng Lukman Harun, Pengurus Kerukunan Keluarga Bantaeng Rusdika Muddin, Sekretaris IKA Unhas Bantaeng Ahmad Yani.
Hadir pula kolega dari Fakultas Teknik Unhas yang juga pengurus IKA Unhas Bantaeng Arfan, Aktivis dan Mantan Politisi Bantaeng Andi Muhammad Nur. Politisi Gerindra Bantaeng yang juga anggota DPRD Bantaeng Misbahuddin, dan sejumlah tokoh lainnya.
Suasana pertemuan cair dan kaya perspektif sehingga bagi Danny ini dianggapnya sebagai inspirasi.
“Ini pertemuan yang informatif, saya menyerap banyak aspirasi dari saudara-saudara saya di Butta Toa Bantaeng,” ujar sosok yang mengaku pernah menjadi konsultan untuk pengembangan Bantaeng ini.
“Pertemuan ini memberi kita semangat untuk menyusun agenda-agenda pembangunan ke depan bersama IKA Unhas Sulsel,” pungkasnya.
Penulis: K. Azis