PELAKITA.ID – Di tengah pertemuan dengan pengurus pusat IKA Smansa Makassar di Kantor Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL bercerita suasana kebatinan orang dekat Syahrul Yasin Limpo perihal proses pemilihan ketua IKA Unhas beberapa waktu lalu.
Dia bercerita, dari sekian keluarga dekat SYL, dialah yang bersikeras untuk tidak memberi izin kepada pamannya itu untuk maju pada kontestasi ketua IKA Unhas pasca kepemimpinan JK.
“Saya sampaikan saat itu, apalagi yang mau dicapai? Pamanda SYL sudah Menteri, apa lagi?” ungkap Adnan.
Seperti diketahui, pemlihan IKA Unhas pada bulan April 2022 berlangsung melalui proses voting. Harapan untuk aklamasi atau musyawarah tak tercapai.
SYL Daeng Kawang yang dikabarkan maju sebagai calon ketua jauh sebelum Mubes Unhas itu, menarik diri sebelum proses voting. Dia pun memberi selamat kepada Andi Amran Sulaiman sebagai pelanjut JK di tubuh IKA Unhas.
Saat ini, ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin dijabat Andi Sudirman Sulaiman, sosok yang menurut Adnan sangat banyak membantu termasuk berkaitan pemulangan ayahandanya Ichsan Yasin Limpo saat wafat di Singapura.
“Selain Pak JK, pak Andi Amran-lah yang ikut membantu proses kepulangan ayahanda. PK JK pada proses penerbangan yang langsung dari Singapura ke Makassar dan pak Amran yang memudahkan proses-proses di bandara,” ungkap Adnan.
Saat itu, lanjut Adnan, Andi Amran adalah Menteri Pertanian Kabihet Kerja Jokowi, komunikasi antara ayahnya dan Sang Menteri berjalan baik dan akrab.
“Almarhum Bapak dan Pak Andi Amran berteman dekat,” ucap Adnan yang saat ini juga masuk sebagai salah seorang pengurus pusat IKA Unhas
Hal lain yang disampaikan Adnan yang juga menarik disimak adalah proses-proses keorganisasian di organisasi ikatan alumni.
Hal yang disebutnya harus dijalani, dilewati dengan mengadopsi prinsip penghargaan, etika dan rasa saling menyayangi.
“Saya kira persoalan etika ini perlu kita jaga, perlu kita rawat. Kami sangat menghormati senioritas,” kata ketua IKA Smanda Makassar angkatan 2004 ini.
“Jadi supaya IKA berjalan bagus dan efektif, kita sebagai anggota, sebagai pengutus, siapapun, harus punya standar etika. Tanpa itu, pasti ada konflk dan tak langgeng,” jelasnya.
Standar etika yang dia maksud adalah respek, komunikasi saling menghargai, akuntabilitas dan transparansi.
“Baik dalam pengambilan keputusan maupun eksekusi program,” pungkasnya.
Editor: K. Azis