PELAKITA.ID – Tantangan dunia pendidikan tinggi adalah menghasilkan alumni yang bisa diserap di dunia kerja atau mampu mengkreasi peluang usaha.
Demikian penyampaikan ketua panitia Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM Unismuh Dr Arifin Fattah, M.Si saat melaporkan kegiatan Pelatihan Agrpreneurship bagi Mahasiswa Akhir yang digelar Prodi Agribisnis Unismuh, Rabu 12 Oktober 2022.
“Yang melatarbelakangi adalah rendahnya serapan lulusan di perguruan tinggi secara umum, sehingga Pemerintah mengambil kebijakan memajukan atau bagaimana menjadi entrepreneur atau pengusaha setelah selesai kuliah,” kata Arifin.
Menurutnya, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi lulusan, meningkatkan kemampuan softskill.
Peserta pelatihan sebanyak 50 orang dari berbagi jurusan seperti Agribisnis, Kehutanan, Agroteknologi hingga Budidaya Perairan. Sebagai narasumber adalah Kamaruddin Azis dari COMMIT Foudation yang memaparkan Entrepreneurship, membangun kapasitas dan optimalisasi platform digital.
Narasumber kedua adalah Awaluddin, S.P, M.P yang merupakan founder dan owner Kampung Kopi Bawakaraeng di Bili-Bili Gowa.
Ketua Prodi Agribisnis Unismuh, Nadir, S.P. M.Si menjelaskan melalui program MBKM ini dibuat kegiatan untuk memberi bekal pengetahuan, di bidang agripreneurship.
“Harapannya, saat menjadi alumni, tidak semata menjadi PNS, kalau pun jadi silakan – tapi yang belum ada kesempatan baiknya sebagai mahasiswa berwirausaha pada sektor pertanian atau agribisnis di Sulsel, bidang pertanian hulu hilir,” kata Nadir.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unismuh, Dr. Ir. Hj. Andi Khaeriyah M.Pd yang hadir didampingi Akbar S.P, M,Si, Dr Jumiati, M.M, Dr. Hikmah S.Hut serta Asni Anwar, S.Pi, M.Si memberi apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini Unismuh telah melaksanakan KKN MBKM Program Kompetisi Kampus Merdeka, telah ada sertifikasi kompetensi untuk dosen Agribisnis, juga telah direncanakan sebuah workshop akreditasi internasional.
Terkait PKKM itu, Prodi Agribisnis Unismuh pun telah mendapat dukungan pengadaan alat-alat laboratorium computer dari Kemendikbud.
“Saya sudah beberapa kali sampaikan bahwa bagaimana dari program pemerintah dan konsep Kampus Merdeka ini, tidak saja dibekali ilmunya, mahasisswa tidak hanya dibekali Ilmu Pertanian, tetapi diberikan peluang untuk mencari ilmu seluas-luasnya dari program pelatihan ini,” kata Dr Khaeriyah.
“Kepada ananda semua, setelah ini selesai, punya bekal siap terjun. Tidak menjadi putus asa atau tidak tahu apa yang harus dikerjakan, sebab sebelumnya, di dalam kurikulum kita ada mata kuliah Kewirausahaan sebanyak 3 SKS,” tambahnya.
Penulis: K. Azis
