PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin bersama Tim the U.S. Agency for International Development (USAID), Higher Education Partnership Initiative (HEPI), dan Arizona State University (ASU) melakukan pertemuan dalam rangka mendisukusikan peluang kerja sama proyek kolaboratif Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan.
Turut hadir Rektor Unhas,Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, jajaran pimpinan, dan sejumlah dosen lingkup Unhas. Tim USAID_HEPI_ASU dihadiri oleh Jeffrey Goss, Kathy Wigal, Nindy Saraswati, Menuk Primawati, dan Abdul Rahman.
Mengawali kegiatan, Rektor Unhas Prof. JJ dalam sambutannya menyampaikan bahwa Unhas sebagai perguruan tinggi memiliki tanggung jawab dalam melakukan sistem pengelolaan dan penjaminan mutu pendidikan yang baik pada setiap pencapaian kualitas program studi berdasarkan standar penilaian akreditasi perguruan tinggi, pada skala nasional dan internasional.
“Tujuan diskusi hari ini adalah untuk menindaklanjuti kesiapan kita mewujudkan kolaborasi dalam peningkatan mutu pendidikan. Kolaborasi universitas dan industri sangat penting. kolaboras. Dan kolaborasi ini bertujuan membangun kemitraan publik-swasta antara AS dan Indonesia,” jelas Prof. JJ.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Abdul Rahman (Country Director, USAID HEPI) menjelaskan secara umum terkait fokus utama, struktur proyek, dan tujuan utama HEPI .
USAID Higher Education Partnership Initiative (HEPI) bekerja sama dengan USAID dan Pemerintah Indonesia, Arizona State University melaksanakan Program HEPI untuk mendukung Indonesian higher education Institution (HEis) melalui konsorsium universitas, pemerintah, dan industri mitra untuk meningkatkan kurikulum yang relevan dengan industri yang memenuhi standar akreditasi internasional dan meningkatkan pengakuan kredit semester antara universitas AS dan Indonesia.
Hingga tahun 2027 program ini akan memperluas akses dan meningkatkan kualitas kemitraan program Science Technology Engineering and Mathematics ( STEM ).
Pada kesempatan yang sama, Rini Rachmawaty, S.Kep.Ns., MN., Ph.D., selaku Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan Unhas memaparkan penyesuaian kurikulum sebagai bahan proses belajar mengajar dari program studi Unhas yang berkaitan dengan tuntutan dan kebutuhan akan program industri.
Lebih lanjut, ia menjelaskan secara umum keunggulan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran di Unhas, termasuk pada sistem pembelajaran melalui Learning Management System (LMS) atau sistem informasi akademik bagi mahasiswa, dalam pemenuhan pencapaian akreditasi nasional dan internasional
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama dalam membahas beberapa program tindaklanjut yang dapat dilakukan. (*/dhs).