PELAKITA.ID – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin melalui Program S3 Ilmu Politik, menyelenggarakan seminar nasional bertema “Stabilitas Politik Menjelang Pemilu Serentak 2024”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.30 Wita di Gedung Ipteks, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (9/6).
Seminar ini menghadirkan narasumber, yaitu: Andi Sudirman Sulaiman (Gubernur Sulsel), Prof. Dr. Muhammad, S.IP., M.Si (Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung (Ketua Komisi III DPR RI), Armin Anwar (mewakili Kapolda Sulsel), Mohammad Ramdhan Pomanto (Walikota Makassar), dan Andi Fahsar M. Padjalangi (Bupati Bone),
Mengawali kegiatan, Dekan Fisip Unhas Prof. Dr. Armin, M.Si., dalam sambutannya mengatakan seminar nasional ini penting sebagai upaya mempersiapkan dan memberikan informasi mahasiswa maupun masyarakat umum tentang pemilu mendatang.
Seminar ini diharapkan memberi gagasan dari kalangan akademisi, praktisi, dan masyarakat, sebagai rekomendasi bagi penyelenggara pemilu untuk mewujudkan pemilu yang baik dan berkualitas.
“Unhas juga bertanggung jawab menyukseskan penyelenggaraan pemilu. Kegiatan ini menjadi salah satu media untuk berkontribusi memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat secara luas,” jelas Prof. Armin.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., mengapresiasi upaya untuk mewadahi informasi kepada mahasiswa maupun masyarakat secara umum tentang pemilu 2024.
Prof. JJ mengatakan sebagai negara demokrasi, pelaksanaan pemilihan umum harus terus dioptimalkan baik dari aspek prosedur maupun aturan dan payung hukumnya. Sehingga Pemilu akan menghasilkan luaran berkualitas.
“Keberhasilan pemilu merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi sebagai kelompok masyarakat ilmiah. Saya berharap diskusi ini menjadi pemantik untuk kampus lain. Kita mulai dari Makassar, dari kampus Unhas,” kata Prof. JJ.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber. Secara umum, para narasumber membagikan pengalaman dan pandangan mereka dalam dunia politik.
Ketua DKPP RI, Prof. Muhammad, menjelaskan bahwa setidaknya terdapat lima prasyarat yang harus dipenuhi agar Pemilu berjalan demokratis, yaitu kejelasan regulasi, peserta pemilu yang taat aturan, pemilih cerdas yang partisipatif, birokrasi netral, dan penyelenggara yang kompeten dan berintegritas.
“Oleh karena itu, untuk mewujudkan Pemilu demokratis membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk juga aparat keamanan baik TNI maupun Polri,” kata Prof. Muhammad.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar, kegiatan yang dipandu oleh Dr. Gustiana A.Kambo, M.Si (Kepala Program Studi S3 Politik Unhas) selaku moderator yang diikuti kurang lebih 150 peserta berakhir hingga pukul 15.00 Wita. (*/mir)