PELAKITA.ID – Anda pesepeda? Doyan gowes ke lekuk pedalaman kampung atau lansekap aneka rupa? Coba simak dan perhatikan foto-foto dari aksi gowes keluarga IKA Smansa 89 Makassar pada ruas hari nan teduh, pada 17 Juli 2021, berikut ini.
Pembaca sekalian, di antara empat penjuru mata angin Desa Mattoanging, Alatengngae, Mangeloreng dan Minasa Baji, Maros, terhampar pemandangan apik suasana desa pertanian di Maros.
Seperti menyihir para anggota komunitas gowes goGOsS89 Smansa 89 Makassar.
“Ini lokasi gowes terindah sejauh ini.,” puji Irwan ‘Dampo’ Damopolii, peserta gowes sembari mengayuh sepeda di jalan mulus.
Dampo benar. Ada sehamparan bukit karst, areal persawahan menguning dan arena permainan bagi generasi keempat titik-titik itu yang menjadi jamuan alam Maros untuk serombongan pesepeda itu.
Mereka, para peserta gowes itu, berbelok dari poros Kota Maros – Bantimurung di kelokan Alatengae.
Disambut hamparan persawahan, senyum ramah warga, saluran irigasi yang mengalirkan semangat dan penghidupan dari perut dan hulu Bantimurung. Sawah dengan padi menguning, sebagian sudah ditebas, menjadi pemandangan memukau tanpa banding. Setidaknya bagi mereka yang selama ini terkungkung berita menyedihkan.
Itu baru permulaan.
Setelah mengayuh sepeda, selama 20 menit, pemandangan bukit karst, saluran air, hamparan padi menguning, lanskap khas tani dan ternak, anak-anak yang baru pulang dari sekolah, serta segerombolan sapi dan itik yang bermain di kubangan menjadi pemandangan tak biasa.
Inilah Maros, daerah penuh karst dan subur. Karst, anak-anak sungai, hamparan sawah, lanskap rata dan langka roda empat, adalah godaan bagi yang suka gowes.
Mereka mengabadikan diri di ruas jalan yang diapit pemandangan menakjubkan tersebut. Jalan-jalan beton yang sempurna, saluran irigasi yang tangguh menjadi saksi saat mereka mengabadikan diri dan alam menyatu di Maros.
Menyaksikan formasi anak manusia, alam yang menawarkan sumberdaya, anak-anak generasi yang mengisi hari dengan sekolah, juga ternak yang menikmati hamparan pakan, air yang mengalir dan menyuguhkan suara damai, rasanya nikmat tak terkira untuk mereka yang datang ke Maros hari itu.
Berdiri di atas jalan beton, di tepi sawah menguning, berlatar karst dan aneka ternak yang bermain di kolam adalah godaan untuk siapa saja yang dahaga keindahan alamiah. Tidakkah ini dapat membuatmu semangat di tengah pandemi yang entah kapan berakhir ini?
Teks, video dan fotografi: K. Azis