PKM LP2M Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas perkenalkan inovasi produk berbahan ubi di Gowa

  • Whatsapp
Suasana pelaksanaan kegiatan dan foto bersama peserta (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.IDUniversitas Hasanuddin (Unhas) berperan penting dalam memberikan penguatan kapasitas teknis dan manajerial pengembangan potensi sumberdaya daerah. Upaya ini dapat dilakukan melalui serangkaian program pengabdian dan kemitraan antar  pemangku kepentingan dimana Unhas sebagai kontributornya.

Itu pula yang telah dijalankan oleh unit kerja Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas – Program Kemitraan Masyarakat (PPMU-PKM) LP2M Unhas yang bekerjasama Pemda Gowa menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Melalui Inovasi Produk Olahan Singkong di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa”.

Kegiatan tersebut dihadiri Tim PPMU-PKM Unhas yang terdiri dari Dr Retno. Fitrianti, S.E, M.Si selaku ketua tim, lalu hadir pula anggota tim Dr. Fatmawati, S.E., M.S., Dr. Sri Undai Nurbayani, S.E., M.Si., Insany Fitri N., S.E, M.M., Daniela C. Sampepajung, S.E., M.Sc., dan Mirzalina Zaenal, S.E., M.SE.

Program ini diikuti 20 orang anggota Kelompok Tani Wanita yang tersebar di Kecamatan Bungaya selama dua hari pada tanggal 16 hingga 17 Juni 2020.

“Kegiatan berlangsung lancar dan diikuti dengan antusias kelompok ibu-ibu di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya. Lurah Sapaya, Ismail S. Ag. M.Si hadir dan membuka acara,” kata anggota Insany Fitri kepada Pelakita.ID, (17/6/2021)

Dalam sambutannya, Ismail mengatakan bahwa kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam mengelola dan mengolah produk lokal unggulan di Kecamatan Bungaya.

“Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok perempuan, dan diharapkan dalam meningkatkan pendapatan mereka, apalagi di sini Bungaya ada banyak komoditi ubi,” kata Ismail.

Menurut Insany yang ikut dalam pelatihan ini, materi yang disampaikan selama dua hari kegiaitan ini meliputi peningkatan kesadaran, pelatihan manajemen dan teknis serta pengenalan inovasi produk olahan singkong.

“Selain itu, diajarkan pula cara pengemasan produk yang higienis dan menarik serta peluang pemasaran produk tersebut,” imbuhnya.

“Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta. Antusiasme dan minat peserta yang sangat tinggi, dari awal hingga akhir acara. Peserta secara bergantian terus bertanya demi memenuhi rasa keingintahuan mereka terhadap materi yang diberikan,” lanjut Insany.

Pada pengenalan produk singkong, para pemateri memperkenalkan aneka produk seperti produk olahan ubi brulee bomb, ubi frozen, dan brownies ubi. Materi ini sangat menarik perhatian karena merupakan hal baru dan sangat dibutuhkan sesuai pengakuan salah seorang peserta.

Menurut Insany, peserta mengaku tidak pernah membayangkan bahwa singkong atau ubi kayu dapat diolah selain digoreng atau direbus biasa. “Dengan adanya inovasi tersebut, produk olahan singkong dapat bertahan lebih lama dan memberikan nilai jual yang lebih tinggi,” tambahnya.

“Sangat senang dengan kegiatan dan berencana untuk menjadikan produk olahan ini sebagai usaha bersama dengan ibu PKK di Kelurahan Sapaya. Ada beberapa produk baru yang dapat kami tindaklanjuti,” puji Dahlia, salah seorang peserta saat ditemui di Kantor Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya.

Editor: K. Azis

Related posts