PELAKITA.ID – The Global Environment Facility (GEF) baru saja menyetujui pendanaan USD 78 Juta untuk proyek FAO di 16 negara, salah satunya di Indonesia. Sebelumnya GEF dan FAO sudah bekerjasama untuk proyek IFish dan ISLME di Indonesia.
IFish adalah proyek untuk keanekaragaman hayati dan perikanan perairan darat yang berkelanjutan di Indonesia. Umumnya perikanan darat diusahakan industri skala kecil, oleh komunitas masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai.
Pada tahun 2018, hampir sejuta keluarga mengusahakan perikanan darat di seluruh Indonesia. IFish mendukung usaha perikanan darat masyarakat di lima lokasi di Indonesia: Cilacap dan Sukabumi untuk ikan sidat, Barito Selatan dan Kapuas untuk ikan arwana dan perikanan beje, serta Kampar untuk ikan belida.
Lain di darat lain di laut. GEF melalui FAO juga mendukung Indonesia dan Timor-Lester via ISLME Project: Enabling Transboundary Cooperation for Sustainable Management of The Indonesian Seas. Untuk mengelola SD Ikan berkeberlanjutan via Transboundary Diagnostic Analysis (TDA) dan pengembangan strategi aksi.
Proyek ini bermula tahun 2019 hingga 2023, menyasar Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPPNRI) 712, 713, 714 dan sebagian 573 pada 16 provinsi. Proyek ini akan memperbaiki, mengelola dan mengembangkan komoditas penting seperti rajungan, kepiting bakau, kakap, tuna, rumput laut hingga lobster bagi kedua negara.
Sumber: Instagram FAO Indonesia