11 indikator keunggulan UNHAS sebagai yang terbaik di luar Jawa

  • Whatsapp
Peringkat Universitas Hasanuddin di Indonesia dan Asia Tenggara (dok: istimewa)

DPRD Makassar

PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin menempati peringkat ke-11 di antara 30 perguruan tinggi Indonesia yang berhasil masuk dalam pemeringkatan QS World University Ranking 2021.

Sebagaimana dilansir pada website QS WUR, Unhas juga berada pada posisi 61 di Asia Tenggara, dan telah masuk pada jangkauan 351-400 untuk tingkat Asia.

QS World University Ranking merupakan instrumen pemeringkatan global yang mendapat pengakuan luas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menggunakan instrumen ini untuk mengukur level internasional perguruan tinggi di tanah air.

Di luar Pulau Jawa, Universitas Hasanuddin berada pada peringkat terbaik, mengungguli Universitas Udayana (peringkat 16), Universitas Sumatera Utara (peringkat 19), Universitas Syiah Kuala (peringkat 23), dan Universitas Andalas (peringkat 24).

Dari 30 perguruan tinggi yang masuk QS Ranking 2021, Universitas Hasanuddin merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kawasan Timur Indonesia.

QS World University Ranking merupakan instrumen pengukuran kualitas pendidikan tinggi menggunakan 11 indikator.

Sejak tahun 2009, QS secara khusus mempublikasikan versi QS Asia University Ranking, yang memotret tingkat internasionalisasi dari perguruan tinggi di region Asia.

Sebelas indikator yang digunakan oleh QS adalah sebagai berikut:

Reputasi akademik atau academic reputation (30 persen), yang berasal dari survei QS terhadap setiap perguruan tinggi dan program studi spesifik.

Kedua,, reputasi perusahaan atau employer reputation (20 persen), yang berasal dari survei terhadap pengguna lulusan pada tingkat global.

Ketiga, rasion mahasiswa per fakultas atau faculty/student ratio (10 persen), yang melihat rasio dosen dan mahasiswa pada tahun tertentu.

Keempat, jaringan riset internasional atau international research network (10 persen), yang menganalisis data Scopus terkait kolaborasi internasional dosen dan peneliti.

Kelima, jumlah sitasi per paper atau citations per paper (10 persen) dan keenam, paper yang dirilis per fakultas atau papers per faculty (5 persen), dimana kedua indikator ini menilai data dari Scopus terkait publikasi dan sitasi dosen.

Ketujuh, staf dengan lulusan doktoral atau staff with a PhD (5 persen), melihat jumlah dosen yang bergelar doktor.

Kedelapan, proporsi untuk fakultas internasional atau proportion of international faculty (2.5 persen)

Kesembilan, proporsi pelajar internasional atau proportion of international students (2.5 persen)

Kesepuluh, proporsi pertukaran pelajaran inbound atau proportion of inbound exchange students (2.5 persen)

Kesebelas, proporsi pertukaran mahasiswa outbound atau proportion of outbound exchange students (2.5 persen),

Empat indikator terakhir ini melihat seberapa “internasional” suatu perguruan tinggi, dengan melihat proporsi mahasiswa asing, dosen asing, serta aktivitas pertukaran dosen dan mahasiswa, baik yang masuk maupun ke luar.

Capaian posisi ke-11 Indonesia dan 61 Asia Tenggara merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang dikembangkan Unhas untuk berusaha masuk pada jajaran seribu perguruan tinggi terbaik di tingkat dunia. (*/ir)

Related posts