PELAKITA.ID – Australia-Indonesia Center (AIC) melalui Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) Digital Summit menyelenggarakan konferensi tahunan pertama yang berlangsung selama empat hari, sejak Minggu (29/11).
Untuk hari ini, Selasa (1/12) tema pembahasan terkait “Mendukung Pengembangan dan Aspirasi Generasi Muda Sulawesi Selatan”. Kegiatan berlangsung pukul 10.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.
Kegiatan PAIR Digital Summit dibuka secara resmi oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA.
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut dengan menghadirkan tema pembahasan dan narasumber ahli.
Lebih lanjut, Prof Dwia menuturkan program PAIR menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sulawesi Selatan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Sulawesi Selatan menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat baik ditandai dengan pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata nasional.
“Untuk infrastruktur jalur kereta api merupakan hal baru dan pertama kali di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur. Infrastruktur ini akan menjadi pemantik untuk hal yang lebih besar dan tentunya akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” jelas Prof Dwia.
Di Sulawesi Selatan, jumlah penduduk berkisar 9 juta jiwa, dimana 40 persen di antaranya adalah pemuda. Sehingga kaum muda memainkan peran penting dalam pembangunan dan kemajuan termasuk dalam memanfaatkan infrasturktur yang dihadirkan dan memberikan akses memadai.
“Saat ini terjadi pergeseran dari ruang pertanian ke perkotaan, peluang pengembangan diri bagi kaum muda pun mengalami perubahan. Para pemuda sebagai generasi penerus harus bisa memanfaatkan berbagai kemajuan pembangunan ini dengan baik guna memberikan keuntungan bagi masyarakat dan Indonesia,” sambung Prof Dwia.
Di akhir sambutannya, Prof Dwia menyakini kegiatan ini akan menghasilkan pandangan dan gagasan baru dari para peneliti PAIR dari disiplin ilmu beragam untuk menjadi bahan persiapan para pemuda dalam menghadapi berbagai kemajuan pembangunan berkelanjutan.
Pada hari ketiga, dihadirkan berbagai narasumber ahli termasuk anggota dewan penasihat riset PAIR dari sektor pemerintah, akademisi, dan LSM guna membahas kaum muda Sulawesi Selatan.
Selanjutnya diisi dengan diskusi panel bersama peneliti PAIR yang membahas temuan-temuan hingga saat ini dan rencana proyek penelitian selanjutnya.
Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi hambatan dalam pemenuhan aspirasi kaum muda dan memberikan arahan tentang bagaimana pemerintah dapat mendukung kaum muda dalam pendidikan, pelatihan dan pemberdayaan.(*/mir)