PELAKITA.ID – Bagaimana seharusnya menjaga ikan agar tetap awet dan kualitasnya terjaga? Apakah sudah cukup dengan hanya menaruhnya ke mesin pendingin (refrigerator)? “Tentu tidak,” jawab Syamsul Bahri, aktivis LSM yang saat ini sedang bekerja di Kepulauan Natuna kepalda Pelakita.ID, 12 Agustus 2020.
Menurut pria yang biasa disapa Cambang dan telah pernah ikut pelatihan teknik penanganan ikan yang difaslitasi WWF ini, diperlukan pemahaman menyeluruh jika ingin menangani ikan dengan baik, terutama ikan jualan.
Aneka cara pendinginan ikan
“Prinsip mencegah kerusakan ikan dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi panduan awal sebenarnya, misalnya bagaimana supaya membersihkan ikan dulu sebelum ditaruh di kulkas,” kata Cambang.
“Alat atau material pendinginan ini kan ada banyak macam, bisa berupa es, lemari pendingin atau freezer, pabrik es, ice flake, dan lain sebagainya. Inilah yang perlu tips atau panduan,” katanya.
“Ikan itu tergolong pangan yang paling cepat membusuk. Teknik refrigerasi atau penanganan dengan pendinginan ini yang sudah terbukti sejak lama. Sayangnya, masih saja banyak orang yang teledor melakukannya,” kata Cambang.
Menurut Cambang, ada beberapa metode atau sistem pendingin ikan di kapal sebagaimana yang sering dilihat dan dialaminya saat ini. “Pertama, pendingin ikan dengan es atau icing, lalu pendingin ikan dengan udara dingin atau biasa disebut chilling in cold air,” kata pria lulusan Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar ini.
Lalu, kata Cambang, yang ketiga adalah pendinginan ikan dengan es air laut, lalu ada pendinginan ikan dengan air yang didinginkan atau chilling in water, kemudian pendinginan ikan dengan es kering, terakhir pendingin ikan dengan teknologi refrigerasi,” sebutnya.
Dia lalu menyebutkan beberapa tips umum dalam menyimpan ikan.
“ Kalau di kulkas ada beberapa cara praktis dan umum seperti memastikan bahwa kita pilih ikan terbaik, jangan asal beli,” katanya sambil tertawa.
“Kedua, bersihkan ikan sebelum disimpan, simpan di tempat tertutup, kalau perlu bungkus plastik, lalu simpan di bagian freezer. Jangan menyimpan di makanan yang berbau menyengat,” katanya.
Tips untuk pedagang ikan
“Nah kalau untuk pengusaha perikanan, atau yang berbisnis reseller, atau pemasok ikan yang menggunakan gabus atau cold box ada beberapa tips penting yang harus diikuti,” ungkap Cambang.
“Pertama, pastikan saat menata ikan di dalam coldbox, perut atau lubang anal harus menghadap ke bawah. Supaya saat ada cairan keluar, tetap ke bawah atau tidak tersimpan di dalam perut ikan,” katanya.
“Kedua, tdak perlu es banyak. Pastikan saja bahwa es itu cukup sesuai masa penggunaan ikan,” tambahnya.
“Ketiga, ini yang penting untuk pedagang ikan, atau reseller. Ikan yag mau ditampung lama jangan dicuci dengan air tawar. Kenapa? Karena akan berpengaruh di daging ikan. Kalau kita cuci maka lendir ikan akan hilang. Padahal lendir inilah yang menjaga ikan tetap segar,” katanya.
“Yang terakhir,keempat, ikan yang telah dipotong-potong tidak boleh dicuci dengan bersih agar darah dan lendir tidak hilang.Jika perlu daging ikan yang sudah dipotong bagusnya dibungkus plastik. Bagusnya yang warna hitam agar cahaya matahari tidak tembus ke daging ikan,” imbuhnya.
“Kalau pengiriman ke luar daerah, sebaiknya es tidak perlu terlalu banyak, pastikan saja sesuai jarak tempuh, tidak perlu boros es hanya karena kita takut ikan busuk,” tutup pria penggemar ikan guppy ini.