PELAKITA.ID – Dr Tarunamulia adalah ketua kelompok peneliti (Kakelti) Sumberdaya Lahan dan Lingkungan budidaya pada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3, bagian dari Badan Riset Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, KKP.
Melalui rubrik ‘QAPela’ ini Dr Tarunamulia yang telah malang melintang dalam riset pertanahan dan manajemen pertambakan terutama udang ini berbagi pandangan dan tips dalam usaha budidaya perikanan terutama udang. Simak yuk!
Q: Apa sesungguhnya defenisi budidaya perikanan itu?
A: Budidaya perikanan adalah pembesaran tanaman dan biota akuatik terutama ikan, kekerangan dan rumput laut di alam atau di laut terkontrol atau lingkungan perairan air tawar, budidaya perikanan adalah pertanian ‘bawah air’.
Pada wadah terkontro bisa di laut, pada tambak, pada bak hingga aquarium, masih banyak lagi. Hatchery adalah bagian dari proses budidaya, pengontrolan dari sebagian dari tahapan life cycle spesies. Benur atau nener yang dibudidayakan harus datang dari hatchery yang sehat, terkontrol, dan resmi atau legal.
Q: Apa kunci sukses budidaya?
Kunci sukses budidaya sangat luas dan beragam. Tetapi, sebagaimana definisinya, dia harus merujuk pada karakteristik atau syarat hidup spesies target budidaya.
Apa saja? Mengetahui faktor pembatas lingkungan seperti kualitas lingkungan, penyakit, pakan alami dan lain-lain. Apa lagi? Dia harus memahami cara mengatasi atau mengelol) faktor pembatas tersebut. Seperti apa, ya, teknologi dan sarana produksi. Ini untuk teknis pada farm level.
Yang tidak kalah penting adalah kesesuaian pada aspek sosial ekonomi, termasuk legal. Ini juga penentu. Pada aspek sosial yah berkait kompetensi masyarakat pembudidaya, keamanan sosial, tidak ada konflik lahan hingga usaha ini memberi keuntungan, atau layak secara ekonomi. Siapa mau rugi?
Q: Seberapa penting kualitas tanah dalam budidaya udang?
A: Tanah untuk tambak tradisional penting karena begitu air masuk ke dalam sistem maka kualitasnya akan dikontrol oleh tanah.
Apa saja yang perlu diperhatikan saat persiapan dan selama proses budidaya? Ya terkait tingkatan keasaman atau kebasaan (pH), tekstur dan komposisi mineral atau organik tanah. Ini adalah faktor utama, saya menyebutnya master variable. Jangan mau habiskan modal atau biaya investasi berbudidaya udang jika aspek ini tak sesuai.
Q: Apa saran untuk pembudidaya udang kita?
A: Pembudidaya kita umumnya tidak mau pusing atau keluar biaya tambahan dan cenderung ingin menempuh cara instan dalam budidaya, sehingga mereka tidak bisa bangkit.
Hemat saya, prinsip CBIB atau Cara Berbudidaya Ikan Baik atau EAA sudah sangat baik tinggal pelaksanaanya.
Yang paling mendasar yang harus dibenahi adalah sistem pengelolaan lahan harus berkelompok. Ini saran pokok, harus berkelompok, sistem hamparan atau klaster. Tidak boleh lagi secara sendiri-sendiri.
Syarat teknis dasar seperti saluran dan desain dasar dan pematang tambak wajib dipenuhi jika tidak maka para pembudidaya tidak akan bisa mengontrol lahan mereka.