Makassar, 12 November 2025
PELAKITA.ID – Pertemuan pengurus Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (IKA FIKP Unhas) yang digelar di Kantor Dinas Ketahanan Pangan untuk membahas persiapan pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus berlangsung produktif dan penuh gagasan segar.
Menurut rencana mereka dikukuhkan pada 14 November 2025 di Makassar oleh Ketua IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman.
Forum ini menjadi wadah berbagi pandangan dan merumuskan arah kolaborasi strategis untuk memperkuat peran alumni dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Selatan.
Ketua IKA FIKP Unhas, Muhammad Ilyas, menegaskan pentingnya memperkuat posisi alumni di dunia kerja dan meningkatkan daya tarik program studi FIKP di setiap penerimaan mahasiswa baru.
Menurutnya, kolaborasi antaralumni dan lembaga perlu diperkuat untuk mendorong lahirnya start-up berbasis perikanan dan kelautan yang mampu mengoptimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) alumni.
“Selain itu, akademisi juga diharapkan berkontribusi lebih besar dalam pengelolaan sumber daya laut (SDL), sehingga pengelolaan yang optimal dapat membuka lapangan kerja baru bagi alumni,” ujarnya.

Pandangan senada disampaikan oleh Yusran, alumni Ilmu Kelautan, yang menilai bahwa IKA FIKP tidak hanya berperan sebagai wadah organisasi, tetapi juga sebagai stimulan pemberdayaan alumni dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa IKA perlu menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi ide agar semangat kebersamaan terus terpelihara di antara para lulusan dari berbagai angkatan.
Masukan alumni Kelautan dan Perikanan
Diskusi kemudian berkembang pada pertanyaan: apa yang diperlukan ke depan?
Beberapa peserta rapat menyampaikan pandangan konstruktif. Awal menekankan pentingnya membangun chemistry antar pengurus, memperkuat visi ke depan organisasi, dan mewujudkan sinergi antar bidang.
Haji Tono alumni Perikanan yang saat ini bekerja di Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan menambahkan bahwa program yang disusun sebaiknya menitikberatkan pada kualitas dan keberlanjutan, bukan pada banyaknya kegiatan semata.
Sementara itu, Muhammad Zamrud menyoroti pentingnya penguatan komunikasi dan informasi, termasuk pengelolaan website IKA dan pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) terkait jaminan mutu hasil perikanan.
Ketua IKA, Muhammad Ilyas, juga menegaskan perlunya pembangunan database alumni yang kuat, penguatan branding organisasi, serta upaya untuk menghubungkan setiap kegiatan dengan kontribusi alumni.
Dukungan juga datang dari Ziaul Haq Nawai, yang mengusulkan pengembangan model usaha berbasis pesisir sebagai proyek percontohan, khususnya di bidang pengolahan hasil perikanan.
Senada dengan itu, Hasbi, alumni Perikanan, mendorong adanya inventarisasi usaha perikanan yang telah dijalankan oleh para alumni sebagai basis data penguatan jejaring ekonomi.
Untuk langkah jangka pendek, Ketua IKA menyampaikan rencana penyusunan pemetaan dan policy brief pengembangan ekonomi pesisir Sulawesi Selatan sebagai langkah awal dalam merumuskan arah kebijakan berbasis potensi wilayah.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar IKA FIKP, Dr. Rijal Idrus, menegaskan pentingnya pemanfaatan kepakaran para pakar dalam menjalankan organisasi.
Ia mengusulkan penyusunan roadmap dan rencana strategis (renstra) untuk komoditas utama perikanan Sulawesi Selatan, agar kegiatan IKA lebih terarah dan berdampak luas.
Di sisi lain, Andi Ferial, alumni Perikanan, berharap IKA FIKP Unhas juga dapat berkontribusi dalam mendukung penyerapan komoditas perikanan bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.
Menurutnya, keterlibatan alumni dalam rantai pasok perikanan lokal akan memperkuat posisi sektor ini dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Pertemuan ini menegaskan satu hal penting: IKA FIKP Unhas memiliki potensi besar sebagai wadah kolaborasi lintas bidang antara akademisi, pelaku usaha, dan pemangku kebijakan.
Dengan semangat kebersamaan, arah strategis, dan dukungan para pakar, IKA FIKP Unhas siap mengambil peran lebih besar dalam membangun ekonomi kelautan dan perikanan yang berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Redaksi
