Mahasiswa KKN Unhas Gelar Sosialisasi Agroforestry Berbasis Potensi Lokal di Talotenreng

  • Whatsapp
enin, 4 Agustus 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Penerapan Agroforestry Berbasis Potensi Lokal untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan”.

PELAKITA.ID – Senin, 4 Agustus 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Penerapan Agroforestry Berbasis Potensi Lokal untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan”.

Acara ini berlangsung di lahan Sekretariat Harapan Kita dan menjadi bagian dari program kerja KKN dalam mendukung peningkatan pemahaman masyarakat terhadap sistem pertanian ramah lingkungan.

Sosialisasi ini menghadirkan Serka Asriadi, Babinsa Kelurahan Talotenreng, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara komprehensif konsep agroforestry—sebuah sistem pertanian terpadu yang menggabungkan tanaman pertanian dan tanaman kehutanan dalam satu lahan.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan potensi lokal dalam penerapan sistem ini agar lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan dan sosial masyarakat setempat.

“Agroforestry bukan hanya menjaga kelestarian lingkungan, tapi juga mendukung kesejahteraan petani dengan hasil yang lebih beragam dan berkelanjutan,” ungkap Serka Asriadi di hadapan peserta.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga dan perangkat kelurahan yang hadir. Banyak peserta menyatakan baru kali ini memahami manfaat nyata dari sistem agroforestry.

“Saya baru tahu ternyata ada sistem pertanian seperti ini yang bisa diterapkan di kebun. Ternyata bisa menjaga tanah dan hasilnya juga bagus,” ujar salah satu warga dengan antusias.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNHAS berharap masyarakat Talotenreng mulai mempertimbangkan agroforestry sebagai solusi pertanian jangka panjang.

Sistem ini dinilai tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga menjadi strategi penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Penulis: Muhammad Rifki