Duet Muhammad Surya dan Maqbul Halim ungkap alasan mengapa bersama PSI

  • Whatsapp

DPRD Makassar

Jokowi, simbol konsistensi terhadap amanat Reformasi 98, rasionallah PSI menggunakan istilah itu,

Maqbul Halim, Sekretaris DPW PSI Sulawesi Selatan

Read More

PELAKITA.ID. Kejutan pekan ini dari DPW Partai Solidaritas Indonesia Sulsel adalah masuknya pengusaha dan tokoh nasional Muhammad Surya, akrab disapa Cuya sebagai pemuncak partai.

Cuya tak sendiri, koleganya Maqbul Halim pun diajak untuk mengisi gerbong partai ‘pluralis-nasioalis’ yang berdiri tahun 2015 itu.

Pelakita.ID mencatat sejumlah informasi atau quote menarik yang disampaikan Muhammad Surya dan Maqbul terkait sejarah kedekatan mereka.

Juga tentang dinamika partai dan mengapa berlabuh bersama di PSI sebagaimana terkuak pada wawancara mereka dengan tema ‘Kecil Tapi Bersih’ bersama Tribun Timur Network. Sabtu, 17 Juni 2023.

Enam hal

Pertama, Maqbul bilang Pak Cuya sebagai ‘diberi semester ngmabil sepuluuh bahkan tigapuluh meter.’

Maksud dia, ada proses komunikasi intens dan akrab antara Muhammad Surya dan Maqbul untuk bersama membantu membesarkan PSI.

“Saya dengan pak Cuya belum sepuluh tahun berteman,” kenang Maqbul.

“Satu waktu kira-kira dua tahun lalu dia sempat berbicara dengan saya bahwa rupanya, dia semakin dekat ke wilayah politik,” ucapnya.

“Artinya, politik struktur, saya bilang good, bagus,” imbuhnya.

“Waktu kemudian berjalan, entah seperti apa, dia justeru semakin dekat ke wilayah bisnis, entrepreneur dan kelihatan sudah kehilangan minat berpolitik.”

Di tahun 2023 mereka bertemu lagi.

“Singkat cerita, Pak Cuya mengatakan, saya ini dapat tantangan buat menjadi Caleg Dapil 1 Sulsel,” lanjut pria yang mengaku tidak lagi berpolitik sejak tahun 2017.

“Saya ikut bantu, pasti,” tanggal Maqbul, sosok yang pernah menjadi anggota KPU Kota Makassar ini.

“Rupanya Pak Cuya ini, saya kasih kesempatan semester dia ambil sepuluh. Kepada saya dibilang, Bul, saya ini diminta menjadi ketua DPW PSI,” imbuhnya.

“Saya ketemu lagi, Pak Cuya bilang, saya rupanya tidak akan lancar menangani keketuaan kalau kau tidak ada, saya bilang saya bantuki 24 jam,” lanjut dia.

“Bukan gitu, kau sekretarisnya. Gimana ini dari satu meter ke sepuluh…,” ucap Maqbul tersenyum.

Kedua, Maqbul mengaku sudah lama mengenal PSI, sejak 2018 dan sudah punya wawasan tentang visi misi PSI.

“Atas dasar itul, karena visis dan misi PSI, itu yang membuat saya mau selain pertemanan dengan Pak Cuya, karena visi misi PSI itu, selain aspek jangka panjangnya,” tambah dia.

Tiga, Maqbul mengenal Muhammad Surya selama ini sebagai ‘pemain di belakang layar’ politik PSI dan membaca kalau dia sangat serius ingin membesarkan partai.

Muhammad Sury, merespon Maqbul, mengaku menyesal mengapa tidak bergabung sejak awal.

“Saya nyesal kenapa saya nggak all out di 2019, jujur, seperti itu,” kata Surya.

“Sulsel ini ramai sekali, mudah-mudahan kita bisa dapat apa yang kita kehendaki, yang kita cita-citakan,” tambahnya.

Keempat, Maqbul  melihat PSI dulunya dianggap sebagai partai out of the box, pikiran-pikirannya diminati kaum muda.

“Selalu memberikan cara berpikir berbeda dan tidak lazim, ada segmen tersendiri,” jelas Maqbul.

Untuk konteks Sulsel, lanjut Maqbul, meski PSI tidak dapat kursi di 2019 namun saat ini antusiasme Caleg sangat besar ke PSI.

Dia menyebut mereka itu datang bukan diajak tetapi datang sendiri.

“Kalau orang datang sendiri, kalau partai kecil dan orang datang berarti ada harapan di situ, ada idealism di situ,” terangnya.

Kelima, ada opitmisme yang besar bersama PSI di bawah kepimpinan Muhammad Surya di Sulsel.

Hal senada disampaikan Surya, bahwa belakangan ini antusiasme kaum muda di Makassar, di Sulsel sangat tinggi ke PSI.

“Luar biasa sekali, jadi kita yang memimpin mereka jadi semangat sekali,” ucapnya.

“Kita optimis banget, PSI bisa dapat dan PSI adalah sebagian pemain di Sulsel,” tambah Surya.

Optimisme Surya itu setelah melihat minat ke PSI.

“Hitung-hitungannya gampang. Tahun 2019 jumlah caleg PSI seluruh Indonesia hanya 3 ribuan, sekarang ada 16.700 caleg per hari ini,” ungkapnya.

Keenam, semakin terbuka. Dia juga menyebut dulu ada batasan, misalnya yang bergabung di bawah usia 40 tahun, dan bukan orang pindahan dari partai lain.

“Sekarang ada perubahan,” kata Surya.

“Langkah kecil tapi dampaknya cukup besar, kita optimis dapat lebih 4 persen.”

Keenam, tetap tegak lurus ke Jokowi.

Poin menarik ditambahkan Maqbul bahwa PSI saat ini adalah partai yang ingin menarik ke tengah untuk dua kecenderungan, mereka, partai yang lurus ke samping dan lurus ke belakang.

Dia menyebut partia sebagai anak kandung Reformasi yang harusnya menjawab harapan Reformasi, lurus tapi lurusnya ke samping dan ke belakang.

“Bahwa partai anak kandung tersebut lurus tetapi berjalan lurus ke samping. Ada yang berjalan lurus ke belakang, memperjuangkan intoleransi itu lurus ke belakang, ke samping kiri itu korupsi dan seterusnya,” kata dia.

“Dalam perjalanan itu, lahirlah PSI yang akikah di 2019, dan 2024 akan menjadi partai dewasa, kenapa PSI lahir, ini demi menjawab yang lurus ke samping dan ke belakang itu,” tambah dia terkait partai yang punya tagline Ejako Ewako untuk Sulsel ini.

“Makanya PSI dianggap pengganggu,” ujarnya.

“Itulah yang terjadi saat ini, intinya, PSI melanjutkan Reformasi, kita tahu Reformasi itu bandingkan denga napa yang diperjuangkan oleh mahasiswa 98 dan 10 atau 15 tahun kemudian, berbeda 180,” ucapnya.

“Dalama pandangan PSI, bukan berarti membandingkan pemimpin lain justeru Palk Jokowi yang terlihat menarik ke tengah. Ini perjalanan politik sebagai mandat Reformasi 98 yang oleh PSI berusaha kembali ke tengah bersama Pak Jokowi, “ terangnya.

“Jokowi, simbol konsistensi terhadap amanat Reformasi 98, rasionallah PSI menggunakan istilah itu,” kunci Maqbul.

 

Redaksi

 

Related posts