PELAKITA.ID – Merespon polemik boleh tidaknya ekspor pasir laut dari Indonesia, Media Tempo mengutip rilis oec.world.en dan worldstopexports.com terkait trend volume eskpor pasir dunia dan negara mana saja biangnya.
Informasi ini penting untuk mengaitkannya dengan hasrat Pemerintah melelang pasir laut kita dengan keluarnya PP No 23/2923 terkait sedimentasi dan boleh tidaknya pasir laut diekspor atau diperjualbelikan ke luar negeri.
Pada rilis Tempo, disebutkan ada 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam minus Indonesia.
Ekspor pasir laut dari semua negara mencapai US$1,71 miliar pada 2021.
Jumlah tersebut mencerminkan peningkatan rata-rata 10,5 persen selama periode lima tahun yang dimulai pada 2017 ketika pasir yang diekspor secara global bernilai $1,55 miliar.
Menurut oec.world.en, selama periode tahunan terakhir, nilai pasir alam atau pasir laut yang diekspor naik 9,9 persen dari $ 1,56 miliar selama 2020.
Pada tahun 2021, 5 eksportir pasir terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Belgia, dan Malaysia.
Bersama-sama, 5 eksportir utama pasir ini bertanggung jawab atas lebih dari tiga perlima (61,4 persen) dari total nilai pasir alam yang dikirim ke pasar internasional.
Di antara benua-benua, pemasok di Eropa menjual jumlah dolar tertinggi untuk pasir yang diekspor selama tahun 2021 dengan pengiriman senilai $802,8 juta atau 46,9 persen dari total global.
Di tempat kedua adalah eksportir Amerika Utara yang menghasilkan 30,5% penjualan, sementara 14,5 persen pengiriman pasir di seluruh dunia berasal dari Asia.
Persentase yang lebih kecil berasal dari Afrika (6,6 persen), Amerika Latin (1 persen) tidak termasuk Meksiko tetapi termasuk Karibia, kemudian Oseania (0,4 persen) yang dipimpin oleh Australia.
Untuk tujuan penelitian, awalan kode Sistem Tarif Harmonisasi 4 digit adalah 2505 untuk semua jenis pasir laut kecuali pasir yang mengandung emas dan platinum.
Berikut 15 negara yang mengekspor pasir dengan nilai dolar tertinggi selama 2021 melansir worldstopexports.com:
- Amerika Serikat US $ 475,3 juta (27,8% dari total ekspor pasir)
- Belanda: $214,3 juta (12,5%)
- Jerman: $170,6 juta (10%)
- Belgia: $126,4 juta (7,4%)
- Malaysia: $64 juta (3,7%)
- Mozambik: $63,5 juta (3,7%)
- Prancis: $59,3 juta (3,5%)
- Taiwan: $47,7 juta (2,8%)
- Arab Saudi: $38,3 juta (2,2%)
- Portugal: $32,2 juta (1,9%)
- Vietnam: $30,6 juta (1,8%)
- Kanada: $27,8 juta (1,6%)
- Mesir: $26,6 juta (1,6%)
- Polandia: $23,4 juta (1,4%)
- Denmark: $21,5 juta (1,3%)
Berdasarkan nilainya, 15 negara yang terdaftar mengirimkan 83 persen ekspor pasir global pada 2021.
Di antara eksportir teratas, eksportir pasir dengan pertumbuhan tercepat dari tahun ke tahun adalah: Vietnam (naik 105,7 persen), Mozambik (naik 84,2 persen), Portugal (naik 39,6 persen), dan Denmark (naik 36,3 persen).
Dua negara utama mencatat penurunan dalam penjualan pasir yang diekspor, yaitu Mesir (turun -20,5 persen) dan Malaysia (turun -10,3 persen)
Redaksi