“Nanti tawuran antar alumni fakultas. Pasti sidang akan deadlock, bakal ada aksi saling sikut dan sikat dii ruang sidang. Akan ada massa bayaran yang akan merusak proses sidang. Siapa yang tanggung jawab kalau ricuh?”
PELAKITA.ID – Perhelatan Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin tanggal 4 hingga 6 Maret 2022 sungguh telah berlangsung sukses. Dr Ir Andi Amran Sulaiman terpilih menjadi menjadi ketua umum IKA Unhas untuk periode 2022 hingga 2026. Ini berarti esfafet IKA Unhas berpindah setelah 25 tahun di tangah Bapak Bangsa M. Jusuf Kalla.
Sebagai penyaksi proses Mubes tersebut, saya mencatat beberapa momen indah sekaligus jawaban atas keraguan beberapa pihak tentang pelaksanaan Mubes IKA Unhas di Makassar.
Pembaca pasti pernah mendengar kalau banyak kalangan meragunakan kemampuan ‘anak-anak Makassar’ menyelenggarakan event kolosal dan penuh tantangan seperti Mubes alumni ini.
“Nanti tawuran antar alumni fakultas. Aasti sidang akan deadlock, ada aksi saling sikut dan sikat dii ruang sidang. Akan ada massa bayaran yang akan merusak proses sidang. Siapa yang tanggung jawab kalau ricuh?”
Seperti itu ketakutan mereka. Seperti trauma dan ‘stigma’ bak lem Korea yang susah dienyahkan.
Mereka sungguh khawatir, suasana akan chaos, sidang deadlock, palu sidang dicuri hingga ‘panggung’ dibakar amarah hingga terjadi kubu-kubuan dan bombe’-bombe’.
Nyatanya, hingga siang hari tanggal 6 Maret atau hari terakhir pelaksanaan Mubes, yang terasa adalah perasaan peserta dan civitas akademika Unhas yang riang gembira. Penulis mewawancari beberapa dan menyatakan puas atas proses Mubes.
Pada pelaksanaan gerak jalan santai di Kampus Tamalanrea sebagai acara pamungkas, ketua umum terpilih Andi Amran Sulaiman seperti tak henti menyungging senyum dan optimisme di tengah himpunan civitas akademika Unhas.
“Terima kasih atas dukungan kawan-kawan aktivis, alumni, yang telah mendukung pelaksanaan Mubes IKA Unhas di Makassar.”
Begitu pernyataan Amran saat ditanya pertimbangan mengapa Mubes digelar di Makassar. Dia juga berjanji untuk menyegerakan adanya sekretariat sebagai simpul kegiatan IKA Unhas ke depan.
Penulis mencatat beberapa momen indah dan istinewa dari Mubes IKA Unhas di Makassar ini. Mulai dari pembukaan Mubes oleh Bapak Bangsa, tokoh IKA Unhas, H. Muhammad Jusuf Kalla hingga pidato kemenangan Andi Amran Sulaiman pada tanggal 5 Maret 2022 malam di Hotel Four Points By Sheraton.
Pertama, panitia pelaksana Mubes (OC) berhasil menghadirkan ratusan alumni dari berbagai daerah di Nusantara untuk menyukseskan Mubes. Mereka datang dari IKA Wilayah seperti Sulteng, Sultra, Kaltim, NTB, NTT, Sumut, Jatim, Maluku hingga Papua.
Mereka antusias dan menyebut partisipasi mereka sebagai tanda cinta Unhas dan berharap bisa terjalin komunikasi dan kerjasama dengan kolega alumni lain melalui bingkai IKA Unhas. Demikian pula perwakilan IKA Fakultas, IKA Profesi hingga pengurus pusat IKA Pusat.
Penulis tidak mendengar keluhan atau protes dari peserta tentang ruangan Mubes, akomodasi hingga kualitas makanan. Mereka menikmati dan riang gembira di berbagai pusat dan sudut ruangan.
Panitia menyiapkan fasilitas daring dan luring secara lengkap, bukti bahwa proses Mubes melayani kebutuhan peserta. Sound system, display atau digitalisasi paparan selama Mubes sangat lebih dari memadai.
Kedua, Mubes IKA Unhas di Makassar dikepung ratusan papan dukungan dan sambutan. Hampir semua sudut kota tak lepas dari tokoh atau alumni Unhas yang memberi ucapan selamat. Sungguh beruntung perusahaan penyedia karangan bunga dengan adanya event tak bias aini di Makassar.
Bukan hanya itu, tingkat okupansi hotel meningkat. Ribuan orang , baik langsung atau tidak langsung telah menyukseskan acara ini dengan menghidupkan MICE di Kota Makassar. Disebut demikian sebab beberapa tokoh pemerintahan dari berbagai daerah datang ke Makassar.
Beberapa nama yang penulis catat di antaranya Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi. Alumni Jurusan Matematika Unhas ini datang bersama rombongan dan nampak akrab dengan JK, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman termasuk ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari.
Belum lagi utusan seperti dari kabupaten-kota di Kalimantan Timur. Ada Plt Bupati Penajam Paser Utara, Hamdan Pongrewa, lalu ada Bupati Kolaka Utara hingga pejabat kampus dan dirketur-direktur perusahaan top. Inilah tokoh-tokoh Unhas yang berhasil dan telah menjadi barometer bahwa alumni Unhas telah mengisi ruang-ruang strategis bagi pemajuan bangsa.
Jelas sekali bahwa pelaksanaan Mubes IKA Unhas di Makassar sangat berdampak positif pada geliat ekonomi Kota Makassar.
Ketiga, menyaksikan ketua IKA Unhas H.M Jusuf Kalla, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, rektor terpiilih Prof Jamaluddin Jompa, kepala pemerintahan dari berbagai daerah, alumni berlatar perbankan, pengusaha, aktivis LSM, peneliti, akademisi, birokrat, hingga milenials yang datang menyatu di Hall A Four Points by Sheraton menjadi bukti bahwa Mubes IKA Unhas kali ini telah menjadi perekat kebersamaan alumni yang pantas dibanggakan.
“Jadikan musyawarah IKA Unhas ini riang gembira,”ajak JK. Diksi riang gembira ini telah diperkenalkan saat pelaksanaan silaturahmi alumni WAG Alumni Unhas di Red Corner beberapa hari sebelumnya sebagai ajakan untuk menyukseskan Mubes ini. Riang gembira ini melebur pada proses pembukaan yang heroik, epik dan penuh makna.
Penampilan dua orang yang sedang berada dalam sarung ‘sitobo Lalang lipa’ berbuah manis karena yang mencuat adalah mawar merah tanda cita. JK menerima kembang ini sebagai doa harapan agar Mubes IKA bisa berjalan damai dan bertabur cinta. Dan ini terbukti hingga perhelatan usai. Adegan itu menjadi luar biasa karena diselingi lantunan sajak penuh makna dalam Bahasa Ibu oleh sosok tak biasa Ilham Anwar dan Dr Sakka Pati.
Keempat, proses Mubes seperti pembahasan tata tetib, AD/ART, proses dan mekanisme pemilihan ketua hingga eksekusi keputusan melalui voting berjalan menarik. Alot tetapi tidak menggerus kebersamaan sebagai satu Unhas.
Ada riak tapi kemudian peserta sadar bahwa ketaatan pada prosedur, disiplin pada waktu, dan kesungguhan untuk berpartisipasi yang dicirikan oleh inisiatif mengikuti tahapan adalah hal mendasar yang patut menjadi pembelajaran ke depan.
Ada beberapa sosok alumni yang aktif dan gigih menyoal kualitas AD/ART seperti Ilham Arief Sirajuddin, Sudirman Numba hingga Marwan Hussein.
Penulis tidak pernah menyangka bahwa akan dilaksanakan voting sebab pada beberapa perhelatan Mubes alumni, hal seperti ini menjadi tidak biasa. Orang-orang yang sebelumnya begitu takut voting tapi di proses Mubes IKA Unhas mereka nampak plong, semua riang gembira dan tak terbebani dengan voting.
“Toh kita sudah dewasa dan hanya ingin melihat IKA Unhas besar, tidak lagi nestapa dan kerdil di antara IKA-IKA perguruan tinggi lain yang sudah melesat ke angkasa membawa terang bagi alumni, almamater dan masyarakat. Lalu mengapa harus berselisih?”
Kira-kira begitu harapan peserta sehingga mereka nampak berdansa saat proses voting, tidak ada kursi melayang atau ‘membakar panggung sidang’ tanda selisih.
Mubes IKA Unhas menghasilkan ketua baru pasca JK, Dr Ir Andi Amran Sulaiman, MP, dia terpilih dan disambut pelukan hanya dua seniornya, Dr Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H dan Ir Haedar A. Karim, dua kandidat calon ketua umum yang belakangan memberi pujian dan mengaku ikut mendukung kepemimpinan Andi Amran Sulaiman.
Kelima, menyaksikan geliat dan gelagat berorganisasi para aktivis Unhas yang hampir sepantaran dengan penulis yang aktif di Kampus Merah antara ujung tahun 80-an hingga pertengahan tahun 90-an rasanya merefresh memori tentang organisasi senat fakultas, himpunan hingga Senat Mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Mereka sungguh lincah memediasi proses, memandu sidang komisi dan pleno. Beberapa nama saya boleh sebut di sini sebagai penghargaan untuk mereka yang telah memfasilitasi sidang komisi dan pleno.
Ada Andi Yagkin Padjalangi, Hendra Noor Saleh, Andi Ilham Paulangi, Muhammad Nawir, hingga generasi berikutnya yang juga piawai dalam mengendalikan dan mengarahkan proses sidang. Mereka seperti A. Irfan AB hingga Rahman Pina.
Di barisan peserta sidang beberapa nama kembali merefresh memori kita tentang Unhas tahun 90-an. Mulai dari Petta Mulawarman, Marwan Hussein, Andi Razak Wawo, Husba Phada, Maqbul Halim, Dr Isradi Zainal, Aminuddin Syam, Ph.D, Bang Chikon, Awaluddin, Hasrul FKM, M. Hasymi Ibrahim, Prof Yusran Yusuf, Ridwan, dr Yuyun dari Kaltim, Ammang Suharman, Darwis Ismail, Ode Sukirman, hingga M. Suaib Mappasila dan Muhammad Ridwan Arief.
Di luar suasana sidang, kita pun menyaksikan antusiasme para alumni dan aktivis Unhas bertemu dan mengenang kebersamaan mereka.
Saya beruntung bertemu jebolan Identitas seperti Nasru Alam Azis (Sastra 87/Kompas), Amril Taufik Gobel, Dr Ahmad Bahar, Syawaluddin, Supha Atha’na, Rusman Madjulekka, hingga generasi berikutnya seperti Ammang, Yunus dan Ismawan.
Keenam, pujian khusus patut diberikan kepada tim OC yang liat dan lincah. Mulai dari Muhammad Ismak, Salahuddin Alam, Sasmitho hingga kru digital dan pengelola video dan sound system persidangan yang dikendalikan Anno Aldetrix.
Update kepada peserta, baik luring maupun luring selalu diberikan. Live report dan berita tertulis dan digital pun selalu hadir secara real time. Hal serupa juga nampak pada pengaturan nametag, seragam OC dan SC hingga pengaturan akomodasi peserta. Di sini ada Adnan yang lincah dan responsif. Beberapa nama juga pantas disebut di sini seperti Ammang AR, M Arsan Fitri, hingga Taswin Munier. Dari kampus Unhas ada WR3, Prof A. Arsunan Arsin, Suharman Hamzah, Ph.D hingga Direktur DAPK Abdullah Sanusi, Ph.D hingga Ishaq Rahman.
Pendek cerita, tidak ada cacat berita atau protes dari peserta terkait kebutuhan mereka.
Ketujuh, ada satu kegiatan yang mendahului Mubes IKA Unhas yaitu Temu Ilmiah yang menghadirkan 15 narasumber dan kesemuanya tokoh pemberi inspirasi sesuai bidang yang digelutinya.
Ada Rektor, Bupati, inventor dan pengusaha tenar, pakar neuroscience, legislator, aktivis kemanusiaan, ketua DPRD hingga komisaris BUMN. Mereka membawakan topik atau tema menarik. Mulai dari keadilan gender, perubahan iklim, kebencanaan alam, kepemerintahan, penanganan penyakit dan bencana, pengelolaan sistem Pendidikan, desentralisasi dan advokasi rakyat, hingga pengelolaan IIbu Kota Negara Baru (IKN) di Kalimantan.
Paparan dan bahasan dari Temu Ilmiah ini adalah masukan berharga bagaimana IKA Unhas bisa berkontribusi bagi bangsa di masa mendatang.
Poin-poin atau sintesa dari temu ilmiah ini adalah elemen penting dalam penyusunan program-program strategis IKA Unhas ke depan, tentu butuh diskusi lanjutan untuk membuatnya lebih relevan dengan konteks atau kebutuhan. Terima kasih kepada Dr Sawedi Muhammad dan Dr Sudirman Numba yang mengawal side event ini.
Kedelapan, penulis ini memberi penekanan tentang betapa mengesankannya menyaksikan Pak JK, Wapres dua periode tersebut hadir sedari pagi Mubes hari pertama, lalu datang memberi laporan pertanggungjawaban kepengurusannya.
Beliau pun hadir saat prosesi akhir pemilihan ketua di mana Andi Amran Sulaiman, Syahrul Yasin Limpo, Haedar A. Karim nampak lekat satu sama lain untuk saling bantu membesarkan IKA Unhas. JK hadir di antara tokoh-tokoh utama Unhas itu menjadi penanda bahwa beliau telah menjalankan transformasi yang sejuk dan membanggakan bagi semua.
JK telah menunjukkan warisannya tentang organisasi yang baik dan menjadi wahana untuk menghubungkan silaturahmi dan solidaritas sesame alumni Unhas. Semoga ini bisa menjadi basis baik untuk berbuat lebih banyak di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman.
Pembaca sekalian, tentu masih banyak yang patut dikenang dan dibagikan dari pelaksanaan Mubes IKA Unhas yang digelar di Makassar ini, jika ada punya kisah atau kesan lain, silakan beri komentari di bagian akhir tulisan ini.
Tamarunang, 7 Maret 2022.
Kamaruddin Azis | founder Pelakita.ID