PELAKITA.ID – Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Universitas Hasanuddin dituntut untuk mempersiapkan alumni yang memiliki kapasitas atau kualitas dan kompetensi sesuai kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kesiapan tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (staf) merupakan prasyarat utama.
Sepanjang tahun 2020, Unhas mendorong penyiapan sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik dan kependidikan sebagai aset intelektual strategis.
Direktur Komunikasi Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D., menjelaskan Unhas terdapat beberapa indokator yang mencapai target kinerja Unhas dalam bidang SDM, antara lain: menyiapkan SDM dengan jenjang pendidikan doktor, mendorong kenaikan pangkat akademik menjadi Lektor Kepala dan Guru Besar, serta membangun jejaring dosen untuk mendukung visi Unhas.
“Unhas mendorong dosen muda untuk melanjutkan pendidikan doktoral di universitas terbaik di luar negeri maupun di dalam negeri. Pada tahun 2020, dosen Unhas yang menyelesaikan pendidikan doktoral berjumlah 21 orang, terdiri dari 12 orang dari dalam negeri, dan 9 orang dari luar negeri,” kata Suharman.
Penambahan 21 doktor baru tersebut menjadikan jumlah dosen berpendidikan jenjang S3 atau doktoral berjumlah 1.041 orang atau setara dengan 63,9 persen dari jumlah dosen aktif Unhas yang berjumlah 1.630 orang. Sementara itu, sebanyak 138 orang sedang menjalani pendidikan S3 di dalam dan luar negeri.
Untuk mengoptimalkan pemenuhan proses akademik, Unhas juga memiliki dosen tetap non-PNS yang memiliki NIDN sebanyak 60 orang, dimana 13.33 persen di antaranya bergelar Doktor. Dosen tetap non-PNS ini memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti dosen tetap PNS.
“Unhas tahun ini juga menambah jumlah dosen asing. Setidaknya ada 13 orang yang diangkat sebagai dosen asing, sehingga jumlah dosen asing Unhas sebanyak 42 orang yang tersebar di 11 fakultas dan sekolah Pascasarjana,” tambah Suharman.
Dalam kaitannya dengan pangkat akademik, Unhas sangat aktif mendorong dan memfasilitasi dosen-dosen yang telah memenuhi syarat untuk segera diusulkan menjadi guru besar. Hal ini didukung dengan manajemen SDM yang transparan dan akuntabel yang dijalankan oleh masing-masing unit kerja di tingkat fakultas.
“Sepanjang tahun 2020, Unhas menambah 18 guru besar atau professor baru, sehingga jumlah guru besar aktif Unhas menjadi 301 orang, atau setara dengan 19,18 persen dari jumlah dosen aktif Unhas. Unhas tercatat sebagai perguruan tinggi kedua terbanyak memiliki guru besar di Indonesia,” jelas Suharman.
Selain menfasilitasi peningkatakan jumlah guru besar, Unhas juga tidak lupa mempersiapkan calon guru besar melalui peningkatan jumlah lektor kepala dan lektor. Untuk tahun 2020, jumlah penambahan lektor kepala sebanyak 24 orang. Sementara itu, untuk penambahan lektor ada 71 orang.
Dalam memaksimalkan peran di masyarakat, Unhas memberikan izin kepada 44 orang sebagai dosen perbantuan/dipekerjakan pada lembaga, kementerian dan non Kementerian. Hal ini adalah wujud tanggungjawab sosial, serta implementasi peran sebagai “hub” pendidikan tinggi Indonesia.
Pada aspek tenaga kependidikan (tendik), Unhas terus mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas staf yang dilakukan dengan berbagai kegiatan. Ada 18 jenis kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan sepanjang tahun 2020 dengan jumlah peserta mencapai 914 orang.
Tendik juga didorong untuk melanjutkan pendidikan, dimana sebanyak 21 tendik menyelesaikan pendidikan sarjana, magister dan doktoral pada tahun 2019. Sementara itu 91 orang sedang melanjutkan pendidikan.
Pada tahun 2020, diinisiasi pemberian penghargaan khusus kepada tendik berupa penghargaan tendik berprestasi. Juga disediakan bantuan Penelitian Tenaga Kependidikan Fungsional (PTKF). T
endik berprestasi diberikan kepada 3 orang masing-masing untuk administrator, pengawas, fungsional dan pelaksana. Sedangkan bantuan PTKF kepada 10 orang (6 untuk pranata laboratorium pendidikan dan 4 pustakawan).
Dosen dan tendik Unhas juga menerima Penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Pemerintah, yang diberikan kepada PNS yang menunjukkan pengabdian dan prestasi kerja.
Dengan berbagai upaya tersebut, Unhas berhasil menempati peringkat 1 terbaik nasional pada Indikator Input pada Klasterisasi Perguruan Tinggi Kemdikbud Tahun 2020.
Dosen Unhas yang menyelesaikan Pendidikan Doktor Tahun 2020
– Dalam Negeri : 12 orang, 4 universitas (UGM, UI, IPB, Unhas)
– Luar Negeri : 9 orang, 4 negara (6 orang di Jepang, dan masing-masing satu orang di Belanda, Australia, dan Iran).
Jumlah Guru Besar Baru per Fakultas Tahun 2020
(Total 18 Guru Besar Baru)– Fakultas Ekonomi dan Bisnis : 3 orang
– Fakultas Teknik : 3 orang
– Fakultas Isipol : 3 orang
– Fakultas Kesehatan Masyarakat : 2 orang
– Fakultas Farmasi: 2 orang
– Fakultas Kedokteran Gigi : 1 orang
– Fakultas MIPA: 1 Orang
– Fakultas Pertanian: 1 orang
– Fakultas Ilmu Budaya : 1 orang
– Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan : 1 orangJumlah Penerima Satya Lencana Karya Satya Tahun 2020
(Total: 60 dosen dan 36 orang tenaga kependidikan)– Pengabdian 30 tahun: 18 dosen dan 6 tendik
– Pengabdian 20 tahun: 22 dosen dan 6 tendik
– Pengabdian 10 tahun: 20 dosen dan 24 tendik.Persentase Pangkat Akademik Dosen Unhas Tahun 2020
– Guru Besar/Professor: 19,18 persen
– Lektor Kepala: 30,85 persen
– Lektor: 32,82 persen.
– Asisten Ahli: 17,15 persen.