PELAKITA.ID – Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Pertanian mendukung pengembangan produktivitas hasil pertanian melalui penyediaan benih padi berkualitas.
Awal dari komitmen tersebut ditunjukkan dengan jalinan kerjasama antara International Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan dalam mendukung terpenuhinya jumlah benih unggul di Indonesia, khususnya di Indonesia Timur.
Pada kesempatan wawancara, Selasa (01/12) bersama Prof. Dr. Ir. Yunus Musa, M.Sc., sebagai salah satu dosen yang terlibat menjelaskan kerja sama tersebut menjelaskan bahwa program ini diawali dengan proyek perbenihan padi.
Menurutnya, ketika pertama kali diinisiasi, jumlah penggunaan benih padi berkualitas hanya 30-35% dari luas hektar lahan sawah yang benar-benar memanfaatkan bibit unggul.
“Waktu itu kita buat proposal ke Kemenristekdikti, tapi dana yang diberikan belum terpenuhi. Akhirnya kita menjalin kerja sama dengan Taiwan,” ucapnnya.
“Kerja sama ini berlangsung selama tiga tahun, mulai 2018 dan berakhir 2020 ini. Tahapan kerjasama baru sampai pada menghasilkan benih, belum sampai ke bisnisnya,” jelas Prof Yunus.
Untuk memperluas dan memberdayakan petani dalam menghasilkan benih padi unggul, Fakultas Pertanian juga melakukan pembinaan penangkaran benih padi pada tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, seperti Gowa, Sidrap, Pinrang, dan Soppeng, dengan luas lahan kurang lebih 330 hektar.
Lebih lanjut, Prof Yunus menuturkan dengan berbagai upaya tersebut, setidaknya swasembada benih untuk pemenuhan perbenihan unggul sebagi salah satu syarat dalam menghasilkan produksi pertanian berkualitas.
“Dalam kerja sama ini, kita ingin berfokus mengembangkan benih bermutu tinggi, tidak hanya benih padi. Benih lain seperti jagung juga menjadi perhatian kita, karena hasil produksi yang baik dimulai dari penggunaan benih,” katanya.
“Jika benih yang dipakai bagus dan dirawat dengan baik, tentunya hasil yang diharapkan akan sesuai dan memberikan dampak pada tingkat kesejahteraan dan pemenuhan beras masyarakat,” tutup Prof Yunus.(*/mir)