Silaknas ICMI 2025 Digelar di Bali, Prof Arismunandar Paparkan Program 2025 dan Rencana 2026

  • Whatsapp
Ketua ICMI Sulsel, Prof Arismunandar saat memaparkan program kerja 2025 dan 2026 (dok: Adi Suryadi Culla)

PELAKITA.ID – Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI merupakan forum strategis tahunan yang mempertemukan cendekiawan Muslim dari seluruh Indonesia.

“Di dalamnya hadir akademisi, profesional, pimpinan organisasi, pemerintah daerah, hingga tokoh bangsa yang bersama-sama membahas arah pembangunan nasional dan penguatan peran cendekiawan di berbagai sektor,” jelas Dr Adi Suryadi Culla, Wakil Ketua ICMI Sulsel kepada Pelakita.ID dari Bali, 7 Desember 2025.

Menurut Dr Adi, tahun ini, Silaknas ICMI 2025 yang digelar di Bali menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah ICMI hingga 2026, mempertegas kontribusi organisasi dalam isu pendidikan, kebangsaan, kesehatan masyarakat, moderasi beragama, hingga pengembangan sumber daya manusia.

“Dalam forum tersebut, ICMI Sulawesi Selatan tampil menonjol melalui pemaparan capaian program tahun 2025 dan rancangan program unggulan untuk 2026,” tambahnya.

Dikatakan Adi, ketua ICMI Orwil Sulsel, Prof. Ismunandar, memaparkan langsung dua dokumen penting tersebut di hadapan peserta Silaknas, menegaskan posisi Sulsel sebagai salah satu wilayah yang aktif dan produktif dalam mengembangkan agenda intelektual dan pemberdayaan sosial.

Program Unggulan ICMI Sulsel 2026

Dipaparkan rencana Program Unggulan 2026, yang menjadi prioritas ICMI Orwil Sulsel untuk tahun mendatang.

Program-program ini dirancang sebagai kelanjutan dari capaian 2025 sekaligus respons terhadap kebutuhan sosial, pendidikan, dan keummatan di Sulawesi Selatan.

Beberapa program strategis tersebut meliputi:

  • Gerakan Wakaf Al-Qur’an sebagai bagian dari program literasi Al-Qur’an untuk memperluas akses masyarakat terhadap kitab suci.

  • Sekolah Model Vokasi, termasuk pelatihan menjahit gratis bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan keterampilan vokasional.

  • Program Desa Cendekia, yaitu pembentukan desa-desa percontohan yang mendorong inovasi sosial dan peningkatan kapasitas masyarakat.

  • Pengembangan Sekolah Dasar Cendekia Islam Terpadu Makassar serta pembangunan SMK Cendekia ICMI di Parepare, memperkuat kontribusi ICMI dalam pendidikan berbasis nilai Islam dan kecakapan abad 21.

  • Penerbitan Jurnal ICMI Sulsel (IEJPI) dan Sinergi Kalam untuk memfasilitasi publikasi akademik dan aktivisme kepemudaan.

  • Forum Kajian dan Diskusi Publik mengenai isu keummatan, kebangsaan, dan geopolitik.

  • Perempuan ICMI Goes to School and Campus, sebuah gerakan edukasi yang melibatkan tokoh perempuan sebagai agen inspiratif di sekolah dan kampus.

  • Aksi Peduli Stunting, yakni program advokasi dan sosialisasi kesehatan untuk menurunkan angka stunting di Sulsel.

Program-program tersebut menunjukkan ambisi besar ICMI Sulsel dalam memperluas dampak edukatif dan sosial pada tahun 2026, sekaligus memperkuat peran cendekiawan sebagai agen perubahan.

Laporan Program ICMI Sulsel Tahun 2025

Dibacakan pula rangkuman Program 2025, yaitu capaian yang telah direalisasikan sebelum Silaknas digelar.

Program ini mencerminkan aktivitas intens ICMI Sulsel sepanjang tahun terutama dalam pendidikan publik, kolaborasi akademik, dan penguatan masyarakat.

Beberapa capaian penting tersebut antara lain:

  • Silakwil ICMI Orwil Sulsel dan Launching Sekolah Vokasi ICMI di Universitas Hasanuddin pada 9 Februari 2025.

  • Kuliah Kebangsaan Ketua Umum ICMI, Prof. Arif Satria, bekerja sama dengan Unhas.

  • Penandatanganan MoU pemberdayaan dengan sejumlah lembaga termasuk Unhas dan Unismuh Makassar.

  • Program Literasi Al-Qur’an, ditandai pembagian 1.000 mushaf di Maros, Gowa, Pangkep, dan Barru.

  • Diskusi Moderasi Beragama (Wasathiyah) selama Ramadan yang membahas perspektif Al-Qur’an tentang moderasi dalam kehidupan beragama.

  • Diskusi Publik “Konflik Iran–Israel dalam Perspektif Dunia Islam” yang digelar di Studio Tribun Timur Makassar.

“Capaian ini menegaskan bahwa sepanjang 2025, ICMI Sulsel tidak hanya aktif di ranah intelektual, tetapi juga hadir dalam isu-isu strategis regional dan global,” ungkap Dr Adi yang juga akademisi Fisip Unhas ini.

Disebutkan, melalui Silaknas ICMI 2025 di Bali, ICMI Orwil Sulsel memperlihatkan dua wajah penting: kinerja nyata pada 2025 dan rencana ambisius untuk 2026.

“Kedua dokumen yang dipresentasikan Prof. Ismunandar ini menunjukkan bahwa Sulsel berada di garda depan dalam menggerakkan program cendekia, memperkuat literasi umat, membangun pusat-pusat pendidikan baru, serta mengedepankan agenda sosial yang berdampak luas,” pujinya.

“ICMI Sulsel tampil sebagai salah satu orwil yang progresif, adaptif, dan relevan dengan tantangan zaman—membawa semangat bahwa peran cendekiawan bukan hanya merumuskan gagasan, tetapi menghadirkannya dalam bentuk aksi nyata bagi masyarakat,” pungkas Adi, spesialis Ilmu Politik Unhas ini.

Editor Denun