Ir Hugua dan Prof JI, Dua Tokoh Maritim dengan Legacy Berbeda, Satu Semangat untuk Indonesia

  • Whatsapp
Upi Asmaradhan (tengah) bersama Ir Hugua dan Perof Jamaluddin Jompa (dok: Upi.KGI Network)

Keduanya memandang laut bukan sekadar sumber daya, melainkan ruang hidup.

PELAKITA.ID – Upi Asmaradhana yang juga CEO Kabar Group Indonesia membagikan foto dua tokoh sekaligus sahabat penulis di WAG Kolaborasi Alumni Unhas. Dia Ir Hugua dan Prof Jamaluddin Jompa.

Nama pertama adalah Bupati dua periode Kabupaten Wakatobi dari jalur LSM yang saat ini menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara bersama Jenderal Andi Sumangerukka sebagai Gubernur.

Sosok kedua adalah dosen penulis di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas nun lampau. Dia Guru Besar Ilmu Kelautan Unhas untuk terumbu karang dan saat ini Rektor Universitas Hasanuddin.

Mengapa kedua tokoh ini penting untuk kita tulis? Tidak akan jauh dari isu kemaritiman!

Pembaca sekalian, Indonesia adalah negeri maritim yang dibangun oleh laut dan masyarakatnya. Namun tidak banyak tokoh yang mampu mengubah visi bahari menjadi kerja nyata yang meninggalkan jejak kuat bagi generasi berikutnya.

Di antara sedikit nama tersebut, Ir. Hugua—mantan Bupati Wakatobi dan kini lWagub Sultra—serta Prof. Jamaluddin Jompa—ilmuwan kelautan kelas dunia yang kini Rektor Universitas Hasanuddin—menjadi dua figur yang menonjol.

Mereka berasal dari latar belakang berbeda, memikul peran berbeda, tetapi sama-sama menyimpan satu kesamaan: membangun masa depan Indonesia melalui laut.

Legacy Ir. Hugua: Membangun Wakatobi dari Pinggiran ke Panggung Dunia

Nama Ir. Hugua identik dengan keberhasilan mengubah Wakatobi dari daerah terpencil di jazirah tenggara Sulawesi menjadi ikon pariwisata bahari internasional.

Ketika menjabat sebagai Bupati Wakatobi (2006–2016), ia melakukan lompatan strategis yang jarang terjadi pada level daerah, di antaranya:

  1. Transformasi Wakatobi sebagai destinasi selam dunia.
    Hugua menata ulang arah pembangunan daerah berbasis pada konservasi laut dan pariwisata berkelanjutan. Di bawah kepemimpinannya, Wakatobi tampil dalam peta internasional sebagai “The World’s Marine Biodiversity Center”.

  2. Penguatan tata kelola konservasi.
    Ia mendorong pembentukan dan penguatan Wakatobi National Park Authority, membangun sistem zonasi konservasi laut bersama masyarakat, serta mempromosikan pendekatan marine protected area (MPA) yang tidak antagonistik bagi nelayan.

  3. Inklusi dan pemberdayaan masyarakat.
    Ia memulai banyak program peningkatan kapasitas nelayan, perempuan pesisir, dan pelaku UMKM berbasis pariwisata. Model ini membawa Wakatobi menjadi salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya naik tanpa mengorbankan ekosistem.

  4. Diplomasi daerah yang progresif.
    Melalui berbagai forum dunia, Hugua membawa Wakatobi menjadi role model pengelolaan kawasan konservasi berbasis masyarakat. Ia menjadi salah satu tokoh Indonesia yang paling banyak berbicara di forum internasional terkait pembangunan pulau-pulau kecil.

Legacy Hugua bukan hanya pada fisik Wakatobi hari ini, tetapi juga pada cara berpikir baru bahwa daerah kecil sekalipun bisa memimpin inovasi nasional tentang kelautan bila memiliki visi dan keberanian politik. Ia memperlihatkan bahwa pembangunan pesisir harus memadukan tiga hal: ekologi, ekonomi, dan sosial.

Legacy Prof. Jamaluddin Jompa: Ilmuwan Maritim yang Mengangkat Martabat Sains Indonesia

Berbeda jalur dari Hugua, Prof. Jamaluddin Jompa (JJ) adalah sosok yang membawa nama Indonesia di panggung ilmiah global.

Sebagai pakar ekologi kelautan, khususnya terumbu karang, ia dikenal luas karena karya ilmiahnya yang mendukung kebijakan konservasi dan adaptasi perubahan iklim. Jejak kontribusinya mencakup:

  1. Pemimpin riset kelautan Indonesia.
    Prof. JJ telah mempublikasikan puluhan karya ilmiah tentang terumbu karang, perubahan iklim, dan restorasi ekosistem. Penelitiannya digunakan oleh kementerian, lembaga internasional, hingga organisasi konservasi dunia.

  2. Diplomasi sains global.
    Ia pernah menjadi Ketua Scientific Advisory Group di Coral Triangle Initiative (CTI), sebuah kerja sama enam negara yang menentukan kebijakan konservasi di kawasan segitiga terumbu karang dunia. Dalam kapasitas ini, ia menjadikan Indonesia sebagai pemimpin diskursus ilmiah kawasan.

  3. Penguatan institusi pendidikan dan riset.
    Sebagai Rektor Unhas, ia mengusung agenda modernisasi kampus, internasionalisasi riset, dan pembentukan ekosistem inovasi berbasis sains. Di bawah kepemimpinannya, Unhas semakin dikenal sebagai hub riset kelautan terkemuka di Indonesia timur.

  4. Advokasi perubahan iklim dan keberlanjutan.
    Prof. JJ telah lama menjadi jembatan antara sains dan kebijakan. Ia menjadi rujukan banyak kementerian, termasuk KLHK dan KKP, dalam merancang strategi adaptasi perubahan iklim, rehabilitasi pesisir, serta pengelolaan kawasan konservasi laut.

Legacy Prof. JJ terletak pada penguatan ilmu pengetahuan sebagai fondasi pembangunan Indonesia.

Ia mengajarkan bahwa kebijakan kelautan yang kuat hanya dapat berdiri di atas riset yang kuat. Dengan kata lain, ia membangun bukan hanya ruang fisik, tetapi juga ruang pengetahuan bangsa.

“Perencanaan pembangunan berbasis bukti atau eviden. Pembangunan berbasis keadilan sosial, ekologi dan ekonomi.” Begitu sering dia kemukakan.

Mengapa Keduanya Layak Menjadi Pembawa Inspirasi untuk Indonesia?

Ada beberapa alasan fundamental mengapa Ir. Hugua dan Prof. Jamaluddin Jompa dapat dianggap sebagai figur inspiratif bagi Indonesia.

1. Mereka membangun dari laut, tetapi untuk manusia

Hugua membangun daerah dengan mengandalkan kekuatan sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat pesisir. Prof. JJ membangun ekosistem ilmu pengetahuan agar manusia bisa hidup berdampingan dengan laut secara berkelanjutan.

Keduanya memandang laut bukan sekadar sumber daya, melainkan ruang hidup.

2. Mereka menembus batas: Hugua dari pinggiran, JJ dari dunia akademik

Hugua membuktikan bahwa pemimpin daerah pun bisa menjadi aktor nasional dan global jika visinya jelas.
Prof. JJ menunjukkan bahwa ilmuwan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan ilmuwan kelas dunia.

Dua jalur berbeda, tetapi sama-sama menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan keberanian untuk melampaui batasnya sendiri.

3. Mereka meninggalkan jejak yang dapat ditiru

  • Model pembangunan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi.

  • Model penguatan riset dan pemikiran berbasis sains di Unhas.

Keduanya menjadi case study bagi banyak daerah dan lembaga di Indonesia.

4. Mereka menanamkan martabat maritim

Indonesia sering lupa bahwa kekuatannya adalah laut.
Melalui kerja mereka, identitas maritim Indonesia kembali mendapat panggung, baik dalam kebijakan, riset, maupun diplomasi internasional.

5. Mereka tidak hanya bekerja—mereka menginspirasi

Hugua menginspirasi pemimpin daerah untuk berani bermimpi besar. Prof. JJ menginspirasi generasi muda untuk percaya bahwa sains Indonesia berharga dan dapat mengubah dunia.

Pembaca sekalian, Ir. Hugua dan Prof. Jamaluddin Jompa adalah dua contoh nyata bahwa Indonesia akan maju jika lautnya ditempatkan sebagai pusat pembangunan.

Legacy keduanya berbeda namun saling melengkapi: Hugua membangun sistem dan masyarakat di lapangan, Prof. JJ membangun fondasi ilmiah dan intelektualnya.

Dua tokoh ini menunjukkan bahwa masa depan Indonesia bukan hanya tentang siapa yang memimpin, tetapi bagaimana visi kelautan dapat mengubah wajah bangsa. Andai Indonesia ingin menjadi poros maritim dunia, maka teladan semacam ini—yang berakar pada pengetahuan, kepemimpinan, dan keberlanjutan—adalah inspirasi yang wajib dirawat.

Sorowako 21 November 2025

___
Referensi untuk Ir. Hugua

  1. Profil Hugua, mantan Bupati Wakatobi — ANTARA News Antara News

  2. Ir. Hugua sebagai penggagas pendirian Bandara Matahora Wakatobi — ANTARA News Sulawesi Tenggara Sultra Antara News

  3. Analisis visi Wakatobi “Surga Nyata Bawah Laut” dalam jurnal lokal terkait pembangunan daerah pesisir. ejournal.brin.go.id


Referensi untuk Prof. Jamaluddin Jompa

  1. Profil resmi Prof. Jamaluddin Jompa di Majelis Wali Amanat Universitas Hasanuddin mwa.unhas.ac.id

  2. Profil jabatan dan riwayat karier (PPID Unhas) Prof. Jompa ppid.unhas.ac.id

  3. Wawancara dan artikel “gila penelitian” tentang semangat riset Prof. Jompa KABARIKA

  4. Pernyataan Prof. Jompa bahwa konservasi terumbu karang sebagai investasi masa depan — Antara News Makassar makassar.antaranews.com

  5. Kegiatan kerjasama riset internasional (4D-REEF Consortium) yang dipimpin Prof. Jompa di Unhas.